Inovasi Hybrid Fashion Show Dorong Brand Fesyen Lokal Jadi Kompetitif
20 November 2024 |
06:00 WIB
Industri fesyen Indonesia tidak hanya soal estetika, tetapi juga motor penggerak ekonomi. Dengan kontribusi mencapai Rp225 triliun dan menyerap 17 persen dari total tenaga kerja di sektor kreatif, fesyen lokal memiliki peluang besar untuk bersinar. Namun, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terseok menghadapi persaingan pasar yang ketat.
Garciano Arnold, CEO Youwez Agency mengatakan, setiap koleksi lokal sebetulnya memiliki daya tarik tersendiri tetapi banyak pelaku UMKM yang merasa kurang percaya diri ketika harus langsung bersaing dengan brand besar.
“Banyak pelaku UMKM merasa koleksinya terlalu sederhana atau belum memenuhi standar runway. Padahal, mereka hanya membutuhkan sedikit kesempatan dan dukungan profesional,” ujar Garciano Arnold, CEO Youwez Agency.
Baca juga: Deretan Brand Fashion Lokal yang Mengusung Konsep Sustainable
Untuk mendukung para pelaku usaha fesyen lokal dalam mengakses pasar dan meningkatkan kualitas produk, Youwez Agency dan Yayasan Putri Otonomi Indonesia (YPOI) yang berada di bawah naungan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), menghadirkan inovasi panggung Hybrid Fashion Show dalam perhelatan See To Wear 2024.
Kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini, dirancang untuk menjembatani pelaku UMKM fesyen dengan potensi pasar yang lebih luas. Tidak sekadar memamerkan busana, acara ini juga mengusung misi membangun kepercayaan diri pelaku usaha dalam menciptakan produk berkualitas yang relevan secara global.
Panggung Hybrid Fashion Show di See To Wear 2024 menawarkan pendekatan yang lebih kreatif dalam mempresentasikan koleksi busana UMKM. Setiap koleksi akan dikurasi dan ditata langsung oleh para ahli di bidang mode dan fashion styling sehingga dapat menonjolkan keunikan desain sekaligus meningkatkan daya tarik estetisnya.
Para finalis Putri Otonomi Indonesia juga siap mendukung dengan berperan sebagai model yang membantu memperlihatkan potensi koleksi lokal dengan gaya yang modern dan elegan.
Garciano Arnold mengatakan, pentingnya kolaborasi seperti ini untuk mengatasi rasa kurang percaya diri yang sering dialami pelaku UMKM sekaligus mendongkrak value brand UMKM, memungkinkan mereka bersaing secara lebih kreatif dan kompetitif dari sisi produk.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat bagaimana koleksi sederhana bisa diolah menjadi sesuatu yang luar biasa. Proses ini akan membuka wawasan tentang bagaimana produk lokal dapat bersaing secara kreatif dan profesional, tanpa harus bersaing dalam harga,” jelas Arnold.
Brian Hezron Simanjorang, Yayasan Putri Otonomi Indonesia, mengatakan bahwa partisipasi ini diharapkan dapat memperkenalkan brand lokal ke pasar yang lebih luas.
“Selain mengembangkan bisnis UMKM, kami juga ingin mendorong perekonomian daerah agar tumbuh lebih signifikan. Ini adalah langkah penting untuk menunjukkan bahwa fesyen lokal mampu bersaing,” ungkapnya.
Karina Moudy Widodo, Runner-up 1 Putri Otonomi Indonesia 2023, mengaku bangga bisa terlibat dalam inisiatif ini. Dia berharap bisamemberikan inspirasi dengan menampilkan koleksi yang tidak hanya estetis, tetapi juga relevan dengan tren internasional, sambil tetap mempertahankan ciri khas budaya lokal.
Baca juga: Keindahan Kain Shibori Karya Perajin Simangulampe di Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya
Acara See To Wear 2024, yang berlangsung pada 27 November hingga 1 Desember 2024 di AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan, diharapkan menjadi titik temu antara pelaku UMKM dan konsumen, sekaligus menciptakan peluang kolaborasi strategis antarbrand lokal. Dengan target lebih dari 150.000 pengunjung, acara ini juga menawarkan program menarik seperti Lucky Spin dan Flash Sale, yang makin memperkuat keterlibatan masyarakat dalam mendukung produk lokal.
“Kami percaya See To Wear 2024 bukan sekadar bazar, tetapi langkah nyata untuk membawa fesyen lokal ke tingkat berikutnya, menuju revolusi industri fesyen yang lebih berkelanjutan,” tutur Arnold.
Editor Fajar Sidik
Garciano Arnold, CEO Youwez Agency mengatakan, setiap koleksi lokal sebetulnya memiliki daya tarik tersendiri tetapi banyak pelaku UMKM yang merasa kurang percaya diri ketika harus langsung bersaing dengan brand besar.
“Banyak pelaku UMKM merasa koleksinya terlalu sederhana atau belum memenuhi standar runway. Padahal, mereka hanya membutuhkan sedikit kesempatan dan dukungan profesional,” ujar Garciano Arnold, CEO Youwez Agency.
Baca juga: Deretan Brand Fashion Lokal yang Mengusung Konsep Sustainable
Untuk mendukung para pelaku usaha fesyen lokal dalam mengakses pasar dan meningkatkan kualitas produk, Youwez Agency dan Yayasan Putri Otonomi Indonesia (YPOI) yang berada di bawah naungan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), menghadirkan inovasi panggung Hybrid Fashion Show dalam perhelatan See To Wear 2024.
Kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini, dirancang untuk menjembatani pelaku UMKM fesyen dengan potensi pasar yang lebih luas. Tidak sekadar memamerkan busana, acara ini juga mengusung misi membangun kepercayaan diri pelaku usaha dalam menciptakan produk berkualitas yang relevan secara global.
Panggung Hybrid Fashion Show di See To Wear 2024 menawarkan pendekatan yang lebih kreatif dalam mempresentasikan koleksi busana UMKM. Setiap koleksi akan dikurasi dan ditata langsung oleh para ahli di bidang mode dan fashion styling sehingga dapat menonjolkan keunikan desain sekaligus meningkatkan daya tarik estetisnya.
Para finalis Putri Otonomi Indonesia juga siap mendukung dengan berperan sebagai model yang membantu memperlihatkan potensi koleksi lokal dengan gaya yang modern dan elegan.
Garciano Arnold mengatakan, pentingnya kolaborasi seperti ini untuk mengatasi rasa kurang percaya diri yang sering dialami pelaku UMKM sekaligus mendongkrak value brand UMKM, memungkinkan mereka bersaing secara lebih kreatif dan kompetitif dari sisi produk.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat bagaimana koleksi sederhana bisa diolah menjadi sesuatu yang luar biasa. Proses ini akan membuka wawasan tentang bagaimana produk lokal dapat bersaing secara kreatif dan profesional, tanpa harus bersaing dalam harga,” jelas Arnold.
Brian Hezron Simanjorang, Yayasan Putri Otonomi Indonesia, mengatakan bahwa partisipasi ini diharapkan dapat memperkenalkan brand lokal ke pasar yang lebih luas.
“Selain mengembangkan bisnis UMKM, kami juga ingin mendorong perekonomian daerah agar tumbuh lebih signifikan. Ini adalah langkah penting untuk menunjukkan bahwa fesyen lokal mampu bersaing,” ungkapnya.
Karina Moudy Widodo, Runner-up 1 Putri Otonomi Indonesia 2023, mengaku bangga bisa terlibat dalam inisiatif ini. Dia berharap bisamemberikan inspirasi dengan menampilkan koleksi yang tidak hanya estetis, tetapi juga relevan dengan tren internasional, sambil tetap mempertahankan ciri khas budaya lokal.
Baca juga: Keindahan Kain Shibori Karya Perajin Simangulampe di Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya
Acara See To Wear 2024, yang berlangsung pada 27 November hingga 1 Desember 2024 di AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan, diharapkan menjadi titik temu antara pelaku UMKM dan konsumen, sekaligus menciptakan peluang kolaborasi strategis antarbrand lokal. Dengan target lebih dari 150.000 pengunjung, acara ini juga menawarkan program menarik seperti Lucky Spin dan Flash Sale, yang makin memperkuat keterlibatan masyarakat dalam mendukung produk lokal.
“Kami percaya See To Wear 2024 bukan sekadar bazar, tetapi langkah nyata untuk membawa fesyen lokal ke tingkat berikutnya, menuju revolusi industri fesyen yang lebih berkelanjutan,” tutur Arnold.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.