Sebelum Ganti Skincare, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Menurut Dokter Kulit
14 November 2024 |
07:35 WIB
Makin banyak produk perawatan kulit atau skincare yang beredar di pasaran, tak jarang membuat sebagian orang tergoda untuk menggunakan varian baru. Namun, sebelum menggantinya, ada beberapa hal yang rupanya penting untuk diperhatikan.
Dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan DR.dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpD.V.E, Subsp.OBK, FINSDV, FAADV mengatakan penggantian produk skincare sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Dokter Nyoman Darmaputra mengatakan ada beberapa alasan seseorang mengganti produk skincare. Biasanya, lanjutnya, seseorang mengganti skincare karena merasa tidak cocok atau tidak mengeluarkan manfaat seperti yang diinginkannya.
Baca Juga: Perawatan Kulit Tepat Sesuai Usia, Kombinasi Skincare dan Treatment Kecantikan
Namun, sebelum sampai ke kesimpulan tersebut, dokter menyarankan untuk mengecek beberapa hal penting, terkait dengan durasi hingga cara penggunaannya. Tak bisa dimungkiri, produk skincare itu juga sebenarnya membutuhkan waktu untuk adaptasi hingga akhirnya memberikan manfaat yang diinginkan.
“Skincare membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil, umumnya 4-6 minggu,” ujar dokter kepada Hypeabis.id
Dokter menyarankan agar variabel durasi menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Artinya, setelah 4-6 minggu pemakaian, sebenarnya sebuah skincare baru bisa dinilai objektif apakah penggunaannya bisa memberikan hasil yang baik atau tidak.
Nyoman Darmaputra juga mengatakan sebelum mengganti skincare, masyarakat juga sebaiknya lebih mengenal kebutuhan kulitnya. Sebab, dengan mengenal kebutuhan kulit, seseorang bisa menentukan skincare jenis tertentu yang lebih cocok.
Umumnya, ada beberapa masalah kulit yang terjadi di Indonesia, seperti wajah kusam, komedo, pori-pori besar, kerutan atau garis-garis halus, kulit berminyak, kulit sensitif, kulit kering. Setiap masalah tersebut, memiliki kebutuhan skincare yang berbeda-beda.
Di sisi lain, dokter juga mengatakan kalau beberapa skincare, memiliki cara penggunaan yang spesifik, dimulai dari seberapa sering digunakan sampai ke takarannya. Hal-hal yang tampak sepele ini justru kadang sering dilupakan.
“Skincare butuh diatur penggunaannya. Untuk beberapa masalah kulit tertentu, bisa itu skincare-nya dijarangin pemakaiannya dalam beberapa hari atau dalam masalah lainnya, bisa dipersering,” jelasnya.
Menurutnya, dalam hal ini, konsultasi dengan dokter spesialis untuk membantu menilai masalah kulit menjadi penting. Sebab, memang, ada beberapa masalah kulit yang bisa bisa dibantu diatasi dengan skincare, tetapi ada pula yang sudah memerlukan obat untuk menyelesaikan masalahnya.
“Masyarakat terkadang masih fokusnya pada bahan, tetapi tidak paham masalah kulit yang mereka hadapi. Misalnya, ada beberapa pasien yang saya jumpai belum tidak bisa membedakan kemerahan di kulitnya karena bekas jerawat atau jerawat aktif. Keduanya padahal punya penanganan berbeda,” paparnya.
Baca Juga: Fenomena Skincare Overclaim dan Pengawasan Produk Ilegal di Pasaran
Editor: M. Taufikul Basari
Dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan DR.dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpD.V.E, Subsp.OBK, FINSDV, FAADV mengatakan penggantian produk skincare sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Dokter Nyoman Darmaputra mengatakan ada beberapa alasan seseorang mengganti produk skincare. Biasanya, lanjutnya, seseorang mengganti skincare karena merasa tidak cocok atau tidak mengeluarkan manfaat seperti yang diinginkannya.
Baca Juga: Perawatan Kulit Tepat Sesuai Usia, Kombinasi Skincare dan Treatment Kecantikan
Namun, sebelum sampai ke kesimpulan tersebut, dokter menyarankan untuk mengecek beberapa hal penting, terkait dengan durasi hingga cara penggunaannya. Tak bisa dimungkiri, produk skincare itu juga sebenarnya membutuhkan waktu untuk adaptasi hingga akhirnya memberikan manfaat yang diinginkan.
“Skincare membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil, umumnya 4-6 minggu,” ujar dokter kepada Hypeabis.id
Skincare (Sumber gambar: Unsplash/Curology)
Dokter menyarankan agar variabel durasi menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Artinya, setelah 4-6 minggu pemakaian, sebenarnya sebuah skincare baru bisa dinilai objektif apakah penggunaannya bisa memberikan hasil yang baik atau tidak.
Nyoman Darmaputra juga mengatakan sebelum mengganti skincare, masyarakat juga sebaiknya lebih mengenal kebutuhan kulitnya. Sebab, dengan mengenal kebutuhan kulit, seseorang bisa menentukan skincare jenis tertentu yang lebih cocok.
Umumnya, ada beberapa masalah kulit yang terjadi di Indonesia, seperti wajah kusam, komedo, pori-pori besar, kerutan atau garis-garis halus, kulit berminyak, kulit sensitif, kulit kering. Setiap masalah tersebut, memiliki kebutuhan skincare yang berbeda-beda.
Di sisi lain, dokter juga mengatakan kalau beberapa skincare, memiliki cara penggunaan yang spesifik, dimulai dari seberapa sering digunakan sampai ke takarannya. Hal-hal yang tampak sepele ini justru kadang sering dilupakan.
“Skincare butuh diatur penggunaannya. Untuk beberapa masalah kulit tertentu, bisa itu skincare-nya dijarangin pemakaiannya dalam beberapa hari atau dalam masalah lainnya, bisa dipersering,” jelasnya.
Menurutnya, dalam hal ini, konsultasi dengan dokter spesialis untuk membantu menilai masalah kulit menjadi penting. Sebab, memang, ada beberapa masalah kulit yang bisa bisa dibantu diatasi dengan skincare, tetapi ada pula yang sudah memerlukan obat untuk menyelesaikan masalahnya.
“Masyarakat terkadang masih fokusnya pada bahan, tetapi tidak paham masalah kulit yang mereka hadapi. Misalnya, ada beberapa pasien yang saya jumpai belum tidak bisa membedakan kemerahan di kulitnya karena bekas jerawat atau jerawat aktif. Keduanya padahal punya penanganan berbeda,” paparnya.
Baca Juga: Fenomena Skincare Overclaim dan Pengawasan Produk Ilegal di Pasaran
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.