Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Baru di AS
13 November 2024 |
21:46 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat dilaporkan telah menunjuk orang terkaya di dunia sekaligus taipan perusahaan Tesla dan SpaceX, Elon Musk, untuk memimpin sebuah departemen baru yang disebut Department of Government Efficiency (DOGE).
Informasi ini telah diumumkan langsung oleh Donald Trump lewat akun resminya di Truth Social. Departemen ini nantinya akan beroperasi di luar pemerintahan Amerika Serikat. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa Musk akan bekerja sama dengan pengusaha sukses AS dan pendiri perusahaan farmasi Roivant Sciences, Vivek Ramaswamy.
Baca juga: Elon Musk Digugat Atas Pelanggaran Hak Cipta Film Blade Runner 2049 di Event "We, Robot"
Trump menyatakan bahwa pembentukan departemen ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi kerumitan birokrasi, menyederhanakan peraturan, memangkas pengeluaran yang dianggap boros, serta merestrukturisasi badan-badan federal.
“Ini akan mengirimkan guncangan ke seluruh sistem, dan siapapun yang terlibat dalam pemborosan pemerintah, yang jumlahnya cukup banyak!,” tulis Trump dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu, Musk dan Ramaswamy memiliki batas waktu hingga 4 Juli 2026 untuk menyelesaikan tugas mereka. Musk dikabarkan sudah menyuntikkan jutaan dolar untuk mendukung kemenangan Donald Trump dalam kampanye pemilihan presiden terbaru.
Trump sendiri juga telah mengisyaratkan rencana untuk melibatkan Musk dalam kebijakan pemangkasan anggaran pemerintah selama masa kampanye. Musk baru-baru ini juga menyerukan pemangkasan anggaran federal AS sebesar setidaknya US$2 triliun, atau hampir sepertiga dari total anggaran pemerintah, meskipun dia belum memerinci langkah-langkah spesifik untuk mencapainya.
Musk juga mengusulkan penghapusan ratusan badan federal, dengan alasan bahwa banyak di antaranya memiliki tugas yang tumpang tindih.
Pendiri SpaceX ini memang dikenal sebagai sosok yang kerap menentang regulasi pemerintah yang dianggap berlebihan dan menerapkan strategi pemangkasan biaya secara agresif.
Hal ini terlihat jelas saat dia mengambil alih Twitter, yang kemudian diubah namanya menjadi X, dengan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan karyawan.
Seusai memenangkan pemilihan pekan lalu, Trump tengah merampungkan susunan tim utamanya sebelum dilantik Januari 2025 nanti. Salah satu nama yang santer disebut adalah Marco Rubio, mantan pesaingnya di Partai Republik, yang dirumorkan akan mengisi jabatan penting sebagai Menteri Luar Negeri.
Trump diperkirakan mendapat dukungan kuat di Kongres untuk meloloskan agenda legislatifnya. Partai Republik kini menguasai Senat dan hampir merebut kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat.
Editor: Fajar Sidik
Informasi ini telah diumumkan langsung oleh Donald Trump lewat akun resminya di Truth Social. Departemen ini nantinya akan beroperasi di luar pemerintahan Amerika Serikat. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa Musk akan bekerja sama dengan pengusaha sukses AS dan pendiri perusahaan farmasi Roivant Sciences, Vivek Ramaswamy.
Baca juga: Elon Musk Digugat Atas Pelanggaran Hak Cipta Film Blade Runner 2049 di Event "We, Robot"
Trump menyatakan bahwa pembentukan departemen ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi kerumitan birokrasi, menyederhanakan peraturan, memangkas pengeluaran yang dianggap boros, serta merestrukturisasi badan-badan federal.
“Ini akan mengirimkan guncangan ke seluruh sistem, dan siapapun yang terlibat dalam pemborosan pemerintah, yang jumlahnya cukup banyak!,” tulis Trump dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu, Musk dan Ramaswamy memiliki batas waktu hingga 4 Juli 2026 untuk menyelesaikan tugas mereka. Musk dikabarkan sudah menyuntikkan jutaan dolar untuk mendukung kemenangan Donald Trump dalam kampanye pemilihan presiden terbaru.
Trump sendiri juga telah mengisyaratkan rencana untuk melibatkan Musk dalam kebijakan pemangkasan anggaran pemerintah selama masa kampanye. Musk baru-baru ini juga menyerukan pemangkasan anggaran federal AS sebesar setidaknya US$2 triliun, atau hampir sepertiga dari total anggaran pemerintah, meskipun dia belum memerinci langkah-langkah spesifik untuk mencapainya.
Musk juga mengusulkan penghapusan ratusan badan federal, dengan alasan bahwa banyak di antaranya memiliki tugas yang tumpang tindih.
Pendiri SpaceX ini memang dikenal sebagai sosok yang kerap menentang regulasi pemerintah yang dianggap berlebihan dan menerapkan strategi pemangkasan biaya secara agresif.
Hal ini terlihat jelas saat dia mengambil alih Twitter, yang kemudian diubah namanya menjadi X, dengan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan karyawan.
Seusai memenangkan pemilihan pekan lalu, Trump tengah merampungkan susunan tim utamanya sebelum dilantik Januari 2025 nanti. Salah satu nama yang santer disebut adalah Marco Rubio, mantan pesaingnya di Partai Republik, yang dirumorkan akan mengisi jabatan penting sebagai Menteri Luar Negeri.
Trump diperkirakan mendapat dukungan kuat di Kongres untuk meloloskan agenda legislatifnya. Partai Republik kini menguasai Senat dan hampir merebut kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.