JAFF 2024 Putar 4 Film Spesial Rayakan 25 Tahun Dian Sastrowardoyo
10 November 2024 |
15:30 WIB
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) tahun ini akan memberikan sorotan khusus untuk Dian Sastrowardoyo, salah satu pemeran paling ikonik yang dalam dua dekade terakhir yang turut memberi warna menarik di dalam lanskap sinema Indonesia.
Kerja-kerja Dian Satro dalam industri film akan terangkum dalam program spesial bertajuk 25 Years of Dian Sastrowardoyo Works. Dalam program tersebut, JAFF akan menayangkan empat film yang dianggap bisa merentangkan ragam kekaryaan Dian dalam dua dekade terakhir ini.
Meski lebih dikenal sebagai aktor, Dian sebenarnya telah mengeksplorasi banyak bidang-bidang lain di dunia film. Selama empat tahun terakhir misalnya, dia rupanya turut menjajal peran sebagai sutradara.
Baca juga: Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2024 Siap Hadirkan Ratusan Karya Terbaik se-Asia Pasifik
Sebagai sutradara, Dian banyak menunjukkan suara uniknya dan komitmennya untuk mendorong batas-batas sinema Indonesia.. Melalui kariernya yang beragam, dia terus berkontribusi pada evolusi lanskap film Indonesia, dan mendapatkan penghormatan baik secara lokal maupun internasional.
“Selain AADC, aku senang banget karena 3 film pendek yang aku tulis dan sutradarai juga akan diputar. Sampai jumpa di Jogja,” tulis Dian dalam Instagram pribadinya, dikutip Hypeabis.id, Minggu (10/11/2024).
JAFF 2024 akan diadakan selama 8 hari, yakni pada 30 November hingga 7 Desember 2024 di di Empire XXI Yogyakarta. Menjadi perhelatan yang ke-19, JAFF akan mengangkat tema Metanoia. Melalui tema tersebut, JAFF 2024 ingin menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam mencapai keunggulan, meski di tengah berbagai tantangan global
Berikut adalah 4 film yang diputar di program 25 Years of Dian Sastrowardoyo Works:
Film Quarantine Tales – Nougat (2020) akan cukup spesial karena menandai debut penutradaraan Dian. Film ini juga menandai langkah penting dalam kariernya yang terus berkembang.
Film ini bercerita tentang tiga bersaudara yang terpisah dan menghadapi kehilangan dengan cara yang berbeda-beda, yakni Ajeng (Adinia Wirasti), Ubay (Marissa Anita), Deno (Faradina Mufti). Ketiganya tinggal terpisah dan fokus menjalani hidup masing-masing setelah orang tuanya meninggal.
Belakangan, mereka punya kebiasaan berbincang melalui video call karena tidak bisa bertemu secara fisik. Film yang mengeksplorasi tema keterasingan dan hubungan emosional ini adalah hasil kolaborasi Bioskop Online dengan Base Entertainment.
Film Dini Hari juga tak kalah menarik. Dirilis pada 2022, Film ini bercerita tentang seorang ibu karier yang terlalu banyak bekerja dan mencoba pulang lebih awal untuk merayakan ulang tahun putrinya. Namun, dia akhirnya malah mengurus putri bosnya sepanjang malam dan melewatkan seluruh acara ulang tahun.
Film pendek ketiganya, yakni Kotak, juga akan jadi sajian yang sayang untuk dilewatkan. Film ini sempat ditampilkan dalam Program Indonesia Bertutur yang ditayangkan perdana di Bali.
Film ini mencoba mengisahkan tentang hubungan manusia modern dengan alam. Film ini menggambarkan Kota, yang terperangkap dalam ruang terbatas, tengah menyaksikan temannya, Alam, yang menari bebas di semesta. Gerakan anggun Alam mencerminkan keselarasan dengan lingkungan yang apik.
Adapun, film terakhir yang diputar adalah Ada Apa Dengan Cinta? (2002). Film ini bercerita tentang seorang gadis SMA populer harus memilih apakah dia ingin tetap menjadi bagian dari gengnya atau jatuh cinta pada anak lelaki yang mencintai sastra di sekolahnya.
Lewat film ini, Dian memperoleh pengakuan luas atas perannya dalam Ada Apa Dengan Cinta?, sebuah film yang menjadi fenomena budaya di Indonesia.
Baca juga: JAFF 2024 Bakal Dibuka dengan Film Samsara & Ditutup Film 1 Kakak 7 Ponakan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kerja-kerja Dian Satro dalam industri film akan terangkum dalam program spesial bertajuk 25 Years of Dian Sastrowardoyo Works. Dalam program tersebut, JAFF akan menayangkan empat film yang dianggap bisa merentangkan ragam kekaryaan Dian dalam dua dekade terakhir ini.
Meski lebih dikenal sebagai aktor, Dian sebenarnya telah mengeksplorasi banyak bidang-bidang lain di dunia film. Selama empat tahun terakhir misalnya, dia rupanya turut menjajal peran sebagai sutradara.
Baca juga: Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2024 Siap Hadirkan Ratusan Karya Terbaik se-Asia Pasifik
Sebagai sutradara, Dian banyak menunjukkan suara uniknya dan komitmennya untuk mendorong batas-batas sinema Indonesia.. Melalui kariernya yang beragam, dia terus berkontribusi pada evolusi lanskap film Indonesia, dan mendapatkan penghormatan baik secara lokal maupun internasional.
“Selain AADC, aku senang banget karena 3 film pendek yang aku tulis dan sutradarai juga akan diputar. Sampai jumpa di Jogja,” tulis Dian dalam Instagram pribadinya, dikutip Hypeabis.id, Minggu (10/11/2024).
JAFF 2024 akan diadakan selama 8 hari, yakni pada 30 November hingga 7 Desember 2024 di di Empire XXI Yogyakarta. Menjadi perhelatan yang ke-19, JAFF akan mengangkat tema Metanoia. Melalui tema tersebut, JAFF 2024 ingin menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam mencapai keunggulan, meski di tengah berbagai tantangan global
Berikut adalah 4 film yang diputar di program 25 Years of Dian Sastrowardoyo Works:
1. Quarantine Tales – Nougat (2020)
Film Quarantine Tales – Nougat (2020) akan cukup spesial karena menandai debut penutradaraan Dian. Film ini juga menandai langkah penting dalam kariernya yang terus berkembang.
Film ini bercerita tentang tiga bersaudara yang terpisah dan menghadapi kehilangan dengan cara yang berbeda-beda, yakni Ajeng (Adinia Wirasti), Ubay (Marissa Anita), Deno (Faradina Mufti). Ketiganya tinggal terpisah dan fokus menjalani hidup masing-masing setelah orang tuanya meninggal.
Belakangan, mereka punya kebiasaan berbincang melalui video call karena tidak bisa bertemu secara fisik. Film yang mengeksplorasi tema keterasingan dan hubungan emosional ini adalah hasil kolaborasi Bioskop Online dengan Base Entertainment.
2. Dini Hari (2022)
Dini Hari (2022) Sumber gambar: JAFF 2024)
3. Kotak (2024)
Film Kotak (2024) (Sumber gambar: JAFF 2024)
Film ini mencoba mengisahkan tentang hubungan manusia modern dengan alam. Film ini menggambarkan Kota, yang terperangkap dalam ruang terbatas, tengah menyaksikan temannya, Alam, yang menari bebas di semesta. Gerakan anggun Alam mencerminkan keselarasan dengan lingkungan yang apik.
4. Ada Apa Dengan Cinta?
Adapun, film terakhir yang diputar adalah Ada Apa Dengan Cinta? (2002). Film ini bercerita tentang seorang gadis SMA populer harus memilih apakah dia ingin tetap menjadi bagian dari gengnya atau jatuh cinta pada anak lelaki yang mencintai sastra di sekolahnya.
Lewat film ini, Dian memperoleh pengakuan luas atas perannya dalam Ada Apa Dengan Cinta?, sebuah film yang menjadi fenomena budaya di Indonesia.
Baca juga: JAFF 2024 Bakal Dibuka dengan Film Samsara & Ditutup Film 1 Kakak 7 Ponakan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.