Dian Sastro Ajak Srikandi Indonesia Lebih Eksis di Bidang Sains danTeknologi

Peran serta perempuan di sektor tenaga kerja masih belum maksimal. Data Badan Pusat Statistik mencatat bahwa Indonesia memiliki 52,74 juta pekerja perempuan, di mana angka itu hanya sebesar 38,98 persen dari total pekerja di sektor formal sehingga jumlahnya masih jauh dari populasi pekerja pria.

Apalagi jika dikerucutkan pekerja di bidang sains, wanita masih belum banyak berkecimpung. Boston Consulting menyebutkan bahwa hanya sekitar 22 persen dari perempuan berusia produktif yang aktif dalam bidang kerja sains dan teknologi.

Di sisi lain, bidang teknologi merupakan sektor yang paling melejit setelah pandemi. Diperkirakan, Indonesia saja memerlukan sekitar 9 juta talenta digital pada 2030 mendatang.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Dunia Kerja

Markoding bersama Magnifique Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowadoyo punya tekad mendorong kehadiran banyak wanita dalam bidang sains. Salah satu caranya adalah dengan menyelenggarakan program Perempuan Inovasi. Kolaborasi ini bertujuan memberdayakan perempuan usia 17-25 tahun dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
 
Diharapkan, talenta terpilih yang berpotensi dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika berkesempatan mendapat kerja yang lebih baik, memiliki hidup yang lebih berkualitas, dan bersumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis sains.

Amanda Simanjuntak selaku Co-founder & CEO Markoding mengatakan, program ini berupaya agar perempuan bisa ikut berkontribusi dalam inovasi teknologi untuk masa depan Indonesia. “Program ini berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi perempuan, memungkinkan mereka mengeluarkan potensi mereka,” terang Amanda dalam keterangan pers.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pun mendukungnya lewat program Perempuan Inovasi. Seperti pada tahun lalu, sebanyak 4.122 peserta yang didominasi oleh perempuan berprofesi pelajar dan guru turut serta dalam program tersebut. Peserta dari total 27 provinsi itu sukses meluncurkan 537 proyek digital dalam bentuk aplikasi, game, hingga website.

“Program ini adalah salah satu solusi dari berbagai isu terkait perempuan dan teknologi serta gender yang sering kali menjadi penghalang bagi perempuan untuk memaksimalkan kemampuannya di ranah profesional,” ungkap Dian Sastrowardoyo, Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo.

Perempuan Inovasi akan mendidik peserta melalui pengetahuan keterampilan teknis seperti coding dan desain UI/UX, soft skills, keterampilan abad-21 lewat metodologi pemahaman, serta wawasan kesetaraan gender. Peserta juga didorong untuk memecahkan masalah, meenerapkan praktik teknologi, hingga pembelajaran terkait rencana bisnis dari konsep masing-masing.

Program Perempuan Inovasi
Program Perempuan Inovasi dibuka untuk perempuan berusia minimal 15 tahun yang duduk di bangku SMP, SMA/SMK sederajat, mahasiswa, profesional, atau yang sedang dalam tahap mencari kerja. Tahap program akan dibuka lewat pendaftaran patisipan sepanjang Mei-Juni 2023.

Kemudian disusul dengan program kelas dasar coding dan UI/UX sepanjang Jun-Juli 2023. Peserta akan melakukan launching pada awal Agustus 2023, lalu berlanjut ke tahap bootcamp pada Agustus-November 2023. Puncak acaanya dilakukan dalam agenda Demo Day, di mana peserta akan melakukan presentasi dan kegiatan lain pada Januari 2024.

Baca juga: Perempuan Indonesia Makin Melek Literasi Keuangan

Peserta dengan kinerja terbaik akan mendapat beasiswa Digital Bootcamp, sertifikat, kesempatan membangun portofolio dalam proyek sosial, hingga kesempatan kerja dan membangun koneksi.

Editor: Fajar Sidik