OpenAI Siapkan ChatGPT Jadi Mesin Pencari Pesaing Google
02 November 2024 |
06:00 WIB
Perusahaan riset dan penerapan kecerdasan buatan (AI), OpenAI, kembali melakukan lonjakan signifikan dalam chatbot generatif AI miliknya ChatGPT. ChatGPT nanti secara resmi akan menjadi mesin pencari web yang didukung AI. Hal ini menjadikan modelnya sebagai pesaing tangguh terhadap dominasi lama Google sebagai web pencari.
Pencarian informasi secara langsung yang diusung perusahaan tersebut sudah bisa diakses bagi pelanggan berbayar dan pengguna daftar tunggu SearchGPT. Adapun untuk pengguna gratis, korporat, dan institusi pendidikan bisa menikmatinya dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Indonesia Masuk 5 Besar Pengguna ChatGPT Terbanyak di Dunia
OpenAI akan mengintegrasikan pencarian web langsung ke dalam antarmuka ChatGPT yang sudah ada, bukan meluncurkannya sebagai produk terpisah. Fitur ini akan memutuskan kapan perlu menggunakan hasil pencarian web berdasarkan kueri pengguna, meskipun pengguna tetap bisa mengaktifkan pencarian web secara manual.
Dengan integrasi ini, ChatGPT akhirnya dapat bersaing secara langsung dengan Microsoft Copilot dan Google Gemini, yang telah lama menawarkan akses internet real-time dalam percakapan AI mereka.
Pimpinan pencarian ChatGPT OpenAI David Fry menyatakan bahwa mereka berupaya terus mengembangkan kemampuan ChatGPT agar semakin unggul dalam membantu pengguna. "Tujuan kami adalah menjadikan ChatGPT sebagai asisten paling cerdas, dan sekarang kami benar-benar meningkatkan kemampuannya dalam hal aksesnya dari web," ujarnya dikutip dari MIT Technology Review Jumat (01/11/2024).
Fitur pencarian terbaru ini sudah tersedia di seluruh platform ChatGPT, termasuk di aplikasi iOS, Android, serta versi desktop untuk macOS dan Windows. Fitur ini dikembangkan menggunakan berbagai teknologi pencarian, termasuk dukungan Bing dari Microsoft.
OpenAI menjelaskan bahwa model pencarian ini adalah versi GPT-4 yang telah disempurnakan. Sebelumnya, OpenAI menguji prototipe bernama SearchGPT pada bulan Juli lalu kepada 10.000 pengguna. OpenAI juga dikabarkan berusaha menarik tenaga ahli Google untuk memperkuat tim pencariannya.
Menurut David, untuk saat ini belum ada rencana untuk beriklan di ChatGPT. Hal ini menguatkan kemungkinan pengguna untuk mulai memakai ChatGPT sebagai mesin pencari harian mereka ketimbang Google. Melansir dari The Verge, penelusuran yang didukung AI lebih mahal untuk dioperasikan dibandingkan penelusuran tradisional dan belum jelas bagaimana OpenAI akan membiayainya untuk pengguna gratis.
Juru bicara OpenAI Niko Felix juga mengatakan bahwa pengguna gratis akan memiliki batasan-batasan tertentu mengenai seberapa sering mereka dapat menggunakan model pencarian terbaru itu.
OpenAI juga telah menjalin sejumlah kemitraan dengan berbagai media berita besar seperti Axel Springer, Hearst, Condé Nast, News Corp, dan Vox Media. Kemitraan tersebut berguna untuk memastikan penggunaan konten yang bertanggung jawab.
David mengatakan mitra-mitra tersebut akan mendapatkan lebih banyak kuasa terhadap bagaimana konten mereka akan ditampilkan di ChatGPT, namun tidak serta merta diberikan prioritas lebih tinggi dalam pencarian.
Baca juga: Popularitas GPT-4o Meroket, Pengguna Aktif ChatGPT Naik Dua Kali Lipat Capai 200 Juta
Meskipun dia mengatakan para mitra tersebut akan mendapatkan lebih banyak “kontrol” atas bagaimana konten mereka ditampilkan di ChatGPT, mereka diberi prioritas lebih tinggi dalam kueri.
“Kami bekerja sangat erat dengan semua mitra tersebut untuk memahami cara menggunakan konten tersebut dengan benar-benar bertanggung jawab dan membantu memberikan hasil yang luar biasa juga bagi mitra penerbit,” katanya.
Editor: Fajar Sidik
Pencarian informasi secara langsung yang diusung perusahaan tersebut sudah bisa diakses bagi pelanggan berbayar dan pengguna daftar tunggu SearchGPT. Adapun untuk pengguna gratis, korporat, dan institusi pendidikan bisa menikmatinya dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Indonesia Masuk 5 Besar Pengguna ChatGPT Terbanyak di Dunia
OpenAI akan mengintegrasikan pencarian web langsung ke dalam antarmuka ChatGPT yang sudah ada, bukan meluncurkannya sebagai produk terpisah. Fitur ini akan memutuskan kapan perlu menggunakan hasil pencarian web berdasarkan kueri pengguna, meskipun pengguna tetap bisa mengaktifkan pencarian web secara manual.
Dengan integrasi ini, ChatGPT akhirnya dapat bersaing secara langsung dengan Microsoft Copilot dan Google Gemini, yang telah lama menawarkan akses internet real-time dalam percakapan AI mereka.
Pimpinan pencarian ChatGPT OpenAI David Fry menyatakan bahwa mereka berupaya terus mengembangkan kemampuan ChatGPT agar semakin unggul dalam membantu pengguna. "Tujuan kami adalah menjadikan ChatGPT sebagai asisten paling cerdas, dan sekarang kami benar-benar meningkatkan kemampuannya dalam hal aksesnya dari web," ujarnya dikutip dari MIT Technology Review Jumat (01/11/2024).
Fitur pencarian terbaru ini sudah tersedia di seluruh platform ChatGPT, termasuk di aplikasi iOS, Android, serta versi desktop untuk macOS dan Windows. Fitur ini dikembangkan menggunakan berbagai teknologi pencarian, termasuk dukungan Bing dari Microsoft.
OpenAI menjelaskan bahwa model pencarian ini adalah versi GPT-4 yang telah disempurnakan. Sebelumnya, OpenAI menguji prototipe bernama SearchGPT pada bulan Juli lalu kepada 10.000 pengguna. OpenAI juga dikabarkan berusaha menarik tenaga ahli Google untuk memperkuat tim pencariannya.
Menurut David, untuk saat ini belum ada rencana untuk beriklan di ChatGPT. Hal ini menguatkan kemungkinan pengguna untuk mulai memakai ChatGPT sebagai mesin pencari harian mereka ketimbang Google. Melansir dari The Verge, penelusuran yang didukung AI lebih mahal untuk dioperasikan dibandingkan penelusuran tradisional dan belum jelas bagaimana OpenAI akan membiayainya untuk pengguna gratis.
Juru bicara OpenAI Niko Felix juga mengatakan bahwa pengguna gratis akan memiliki batasan-batasan tertentu mengenai seberapa sering mereka dapat menggunakan model pencarian terbaru itu.
OpenAI juga telah menjalin sejumlah kemitraan dengan berbagai media berita besar seperti Axel Springer, Hearst, Condé Nast, News Corp, dan Vox Media. Kemitraan tersebut berguna untuk memastikan penggunaan konten yang bertanggung jawab.
David mengatakan mitra-mitra tersebut akan mendapatkan lebih banyak kuasa terhadap bagaimana konten mereka akan ditampilkan di ChatGPT, namun tidak serta merta diberikan prioritas lebih tinggi dalam pencarian.
Baca juga: Popularitas GPT-4o Meroket, Pengguna Aktif ChatGPT Naik Dua Kali Lipat Capai 200 Juta
Meskipun dia mengatakan para mitra tersebut akan mendapatkan lebih banyak “kontrol” atas bagaimana konten mereka ditampilkan di ChatGPT, mereka diberi prioritas lebih tinggi dalam kueri.
“Kami bekerja sangat erat dengan semua mitra tersebut untuk memahami cara menggunakan konten tersebut dengan benar-benar bertanggung jawab dan membantu memberikan hasil yang luar biasa juga bagi mitra penerbit,” katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.