5 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui tentang ChatGPT, Teknologi yang Disiapkan Microsoft untuk Mengalahkan Google
11 February 2023 |
17:04 WIB
Aplikasi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ChatGPT menghebohkan penggemar elektronik. Sebab, chatbot buatan OpenAI yang memiliki nama panjang Generative Pre-Trained Transformer ini dapat menjawab pertanyaan dan mengeksekusi instruksi dengan tepat dan cepat.
Diluncurkan November tahun lalu, teknologi ini langsung menarik perhatian bos Microsoft, Satya Nadella. Dia akan menerapkan chatGPT ke mesin pencairan Microsoft, Bing dan browser Edge. Investasi senilai US$10 miliar setara Rp151,87 triliun (kurs Rp15.187 per dolar AS) sudah disiapkan untuk memuluskan langkah tersebut.
Baca juga: Google Luncurkan Bard, Siap Bersaing dengan ChatGPT dari Open AI
“Kami mulai dengan cara membentuk kembali kategori perangkat lunak terbesar di planet bumi: pencarian,” kata Nadella, dikutip dari Forbes, Sabtu (11/2/2023).
Dengan persiapan tersebut, dia optimis Bing dan Edge yang dilengkapi teknologi ChatGPT, bisa menyaingi penguasa pasar pasar mesin pencarian di dunia saat ini, Google. “Perlombaan dimulai hari ini. Ini adalah hari baru dalam pencarian,” ucap Nadella.
Lantas apa sih ChatGPT dan seperti apa keunggulannya? Simak ulasan berikut ini yuk, Genhype.
ChatGPT merupakan chatbot yang diciptakan Ilya Sutskever, Greg Brockman, dan Waren O'Hara. Diluncurkan sebagai prototipe 30 November 2022 oleh perusahaan yang fokus pada kecerdasan buatan, OpenAI, aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari model chatbot seri GPT-3.5.
ChatGPT bisa menerjemahkan instruksi menjadi sebuah teks otomatis. Bahkan teknologi ini bisa membantu kamu membuat puisi, karya musik, kosong, hingga konten website lho. ChatGPT dilatih tentang kompilasi besar artikel, situs web, dan postingan media sosial yang diambil dari internet serta percakapan waktu nyata, terutama dalam bahasa Inggris.
Dalam laman OpenAi disampaikan bahwa format dialog memungkinkan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan tindak lanjut, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas. ChatGPT dilatih untuk mengikuti instruksi secara cepat dan memberikan respons mendetail.
Transformer yang tersemat dalam nama ChatGPT merujuk pada algoritma khusus untuk menemukan pola jarak jauh dalam urutan data. Mengutip Fox Business, transformator belajar memprediksi tidak hanya kata berikutnya dalam sebuah kalimat, tetapi juga kalimat berikutnya dalam sebuah paragraf dan paragraf berikutnya dalam sebuah esai. Inilah yang memungkinkannya tetap pada topik untuk teks yang panjang.
Oleh karena transformator membutuhkan data dalam jumlah besar, teknologi ini dilatih dalam dua tahap. Pertama, dilatih sebelumnya pada data umum yang lebih mudah untuk dikumpulkan dalam volume besar. Kedua, disesuaikan dengan data untuk tugas tertentu.
Nah, ChatGPT dilatih sebelumnya di gudang teks online yang luas untuk mempelajari aturan dan struktur bahasa. Bot ini disetel dengan baik pada transkrip dialog untuk mempelajari karakteristik percakapan.
Baca juga: Microsoft Integrasikan Mesin Pencari Bing & Edge dengan Dukungan AI ChatGPT
Diluncurkan November tahun lalu, teknologi ini langsung menarik perhatian bos Microsoft, Satya Nadella. Dia akan menerapkan chatGPT ke mesin pencairan Microsoft, Bing dan browser Edge. Investasi senilai US$10 miliar setara Rp151,87 triliun (kurs Rp15.187 per dolar AS) sudah disiapkan untuk memuluskan langkah tersebut.
Baca juga: Google Luncurkan Bard, Siap Bersaing dengan ChatGPT dari Open AI
“Kami mulai dengan cara membentuk kembali kategori perangkat lunak terbesar di planet bumi: pencarian,” kata Nadella, dikutip dari Forbes, Sabtu (11/2/2023).
Dengan persiapan tersebut, dia optimis Bing dan Edge yang dilengkapi teknologi ChatGPT, bisa menyaingi penguasa pasar pasar mesin pencarian di dunia saat ini, Google. “Perlombaan dimulai hari ini. Ini adalah hari baru dalam pencarian,” ucap Nadella.
Lantas apa sih ChatGPT dan seperti apa keunggulannya? Simak ulasan berikut ini yuk, Genhype.
1. ChatGPT
ChatGPT merupakan chatbot yang diciptakan Ilya Sutskever, Greg Brockman, dan Waren O'Hara. Diluncurkan sebagai prototipe 30 November 2022 oleh perusahaan yang fokus pada kecerdasan buatan, OpenAI, aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari model chatbot seri GPT-3.5.ChatGPT bisa menerjemahkan instruksi menjadi sebuah teks otomatis. Bahkan teknologi ini bisa membantu kamu membuat puisi, karya musik, kosong, hingga konten website lho. ChatGPT dilatih tentang kompilasi besar artikel, situs web, dan postingan media sosial yang diambil dari internet serta percakapan waktu nyata, terutama dalam bahasa Inggris.
Dalam laman OpenAi disampaikan bahwa format dialog memungkinkan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan tindak lanjut, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas. ChatGPT dilatih untuk mengikuti instruksi secara cepat dan memberikan respons mendetail.
2. Cara Kerja ChatGPT
Transformer yang tersemat dalam nama ChatGPT merujuk pada algoritma khusus untuk menemukan pola jarak jauh dalam urutan data. Mengutip Fox Business, transformator belajar memprediksi tidak hanya kata berikutnya dalam sebuah kalimat, tetapi juga kalimat berikutnya dalam sebuah paragraf dan paragraf berikutnya dalam sebuah esai. Inilah yang memungkinkannya tetap pada topik untuk teks yang panjang.Oleh karena transformator membutuhkan data dalam jumlah besar, teknologi ini dilatih dalam dua tahap. Pertama, dilatih sebelumnya pada data umum yang lebih mudah untuk dikumpulkan dalam volume besar. Kedua, disesuaikan dengan data untuk tugas tertentu.
Nah, ChatGPT dilatih sebelumnya di gudang teks online yang luas untuk mempelajari aturan dan struktur bahasa. Bot ini disetel dengan baik pada transkrip dialog untuk mempelajari karakteristik percakapan.
Baca juga: Microsoft Integrasikan Mesin Pencari Bing & Edge dengan Dukungan AI ChatGPT
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.