Indonesia Masuk 5 Besar Pengguna ChatGPT Terbanyak di Dunia
09 September 2024 |
13:29 WIB
Indah Permata Hati
Jurnalis Hypeabis.id
Penggunaan platform kecerdasan buatan (AI) berbasis teks, ChatGPT telah ramai dimanfaatkan oleh banyak orang di dunia. Sebagaimana diketahui, chatbot buatan OpenAI tersebut dapat diakses secara mudah dan gratis melalui website dan aplikasi untuk berbagai kepentingan setiap penggunanya.
Untuk mengetahui seberapa besar pengguna AI di berbagai negara di dunia, badan konsultan Boston Consulting Group mengadakan survei terhadap 21.000 responden sepanjang Agustus-September 2023. Survei yang dilakukan di 21 negara ini menghasilkan laporan yang cukup mengejutkan, bahwa negara-negara berkembang juga banyak yang menduduki peringkat tertinggi pengguna ChatGPT di dunia.
Baca juga: Segera! Pemerintah Bakal Terbitkan UU Kecerdasan Buatan yang Atur Etika & Hak Cipta
Dari hasil survei bertajuk BCG CGI Global Consumer Sentiment Survey 2023 ini, India keluar sebagai negara pertama yang memiliki pengguna ChatGPT terbanyak di dunia. Responden yang melakukan survei menunjukkan angka hingga 45%, membawahi Moroko dengan perolehan 38%. Uni Emirat Arab menduduki peringkat ketiga dengan pangsa pasar sekitar 32%.
Menariknya, Argentina, Brazil, dan Indonesia sama-sama mendapatkan pangsa pasar 32%. Keberadaan Indonesia dalam peringkat ini mengukuhkan bahwa warganet di negara ini adalah pengguna ChatGPT terbesar di Asia Tenggara. Di bawah Indonesia, terdapat Afrika Selatan dengan hasil yang berbeda tipis yakni 31%.
Filipina bertengger di bawah Afrika Selatan dengan 28%. Ini juga menempatkan negara berjuluk lumbung padi itu sebagai negara kedua pengguna ChatGPT terbesar di Asia Tenggara. Lalu ada Swedia yang memiliki pengguna ChatGPT sebesar 27%, membawahi Korea Selatan dengan pangsa pasar 26%.
Sementara itu, Turki dan Amerika Serikat memiliki pengguna kecerdasasr buatan dari OpenAI itu dengan angka 23%. Sedangkan Australia, Meksiko, dan Britania Raya mengambil pangsa pasar 22% sebagai pengguna ChatGPT yang paling populer. Di bawah Britania Raya, ada Jepang dengan angka 19%.
Keempat negara dari berbagai benua yakni China, Prancis, Jerman, dan Saudi Arabia mendapatkan persentase yang sama yakni 18%. Lalu ada Thailand yang memperoleh angka 14%, yang sekaligus sebagai negara ketiga pengguna ChatGPT terbanyak di Asia Tenggara.
ChatGPT dilaporkan telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif di seluruh dunia hingga Agustus 2024. Tercatat juga kunjungan ke situs ChatGPT hingga 1,6 miliar dalam hitungan bulan.
Mulanya, ChatGPT didirikan pada Desember 2015 oleh Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, dan Wojciech Zaremba. Adapun tujuan pengembangan chatbot ini adalah untuk menyediakan paltforn kecerdasan buatan berbasis chatbot yang bermanfaat dan aman bagi manusia.
ChatGPT sendiri merupakan hasil dari perkembangan teknologi model bahasa yang dimulai dengan GPT-1 yang diluncurkan pada Juni 2018 lalu. Ini merupakan model bahasa pertama yang dilatih untuk memahami dan menghasilkan teks.
Kemudian pada Februari 2019, OpenAI meluncurkan GPT-2 dengan model yang jauh lebih besar dan lebih kuat. Kekuatan bahasa GPT-2 ini sempat menimbulkan pro kontra dan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan.
Baca juga: Meta Perkenalkan Voicebox, Speech Generation Berbasis Kecerdasan Buatan
OpenAI berusaha memastikan teknologi AI aman untuk kepentingan manusia. Setelah GPT-2, OpenAI memperkenalkan GPT-3 pada Juni 2020 dengan kemampuan yang lebih dalam untuk memahami konteks dan menghasilkan teks yang relevan dan berbahasa humanis.
Versi terbaru GPT-4 telah dirilis pada Maret 2023 dengan peningkatan dalam pemahaman dan kemampuan generatif untuk berinteraksi dalam berbagai format percakapan.
Editor: Fajar Sidik
Untuk mengetahui seberapa besar pengguna AI di berbagai negara di dunia, badan konsultan Boston Consulting Group mengadakan survei terhadap 21.000 responden sepanjang Agustus-September 2023. Survei yang dilakukan di 21 negara ini menghasilkan laporan yang cukup mengejutkan, bahwa negara-negara berkembang juga banyak yang menduduki peringkat tertinggi pengguna ChatGPT di dunia.
Baca juga: Segera! Pemerintah Bakal Terbitkan UU Kecerdasan Buatan yang Atur Etika & Hak Cipta
Dari hasil survei bertajuk BCG CGI Global Consumer Sentiment Survey 2023 ini, India keluar sebagai negara pertama yang memiliki pengguna ChatGPT terbanyak di dunia. Responden yang melakukan survei menunjukkan angka hingga 45%, membawahi Moroko dengan perolehan 38%. Uni Emirat Arab menduduki peringkat ketiga dengan pangsa pasar sekitar 32%.
Menariknya, Argentina, Brazil, dan Indonesia sama-sama mendapatkan pangsa pasar 32%. Keberadaan Indonesia dalam peringkat ini mengukuhkan bahwa warganet di negara ini adalah pengguna ChatGPT terbesar di Asia Tenggara. Di bawah Indonesia, terdapat Afrika Selatan dengan hasil yang berbeda tipis yakni 31%.
Filipina bertengger di bawah Afrika Selatan dengan 28%. Ini juga menempatkan negara berjuluk lumbung padi itu sebagai negara kedua pengguna ChatGPT terbesar di Asia Tenggara. Lalu ada Swedia yang memiliki pengguna ChatGPT sebesar 27%, membawahi Korea Selatan dengan pangsa pasar 26%.
Sementara itu, Turki dan Amerika Serikat memiliki pengguna kecerdasasr buatan dari OpenAI itu dengan angka 23%. Sedangkan Australia, Meksiko, dan Britania Raya mengambil pangsa pasar 22% sebagai pengguna ChatGPT yang paling populer. Di bawah Britania Raya, ada Jepang dengan angka 19%.
Keempat negara dari berbagai benua yakni China, Prancis, Jerman, dan Saudi Arabia mendapatkan persentase yang sama yakni 18%. Lalu ada Thailand yang memperoleh angka 14%, yang sekaligus sebagai negara ketiga pengguna ChatGPT terbanyak di Asia Tenggara.
ChatGPT dilaporkan telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif di seluruh dunia hingga Agustus 2024. Tercatat juga kunjungan ke situs ChatGPT hingga 1,6 miliar dalam hitungan bulan.
Mulanya, ChatGPT didirikan pada Desember 2015 oleh Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, dan Wojciech Zaremba. Adapun tujuan pengembangan chatbot ini adalah untuk menyediakan paltforn kecerdasan buatan berbasis chatbot yang bermanfaat dan aman bagi manusia.
ChatGPT sendiri merupakan hasil dari perkembangan teknologi model bahasa yang dimulai dengan GPT-1 yang diluncurkan pada Juni 2018 lalu. Ini merupakan model bahasa pertama yang dilatih untuk memahami dan menghasilkan teks.
Kemudian pada Februari 2019, OpenAI meluncurkan GPT-2 dengan model yang jauh lebih besar dan lebih kuat. Kekuatan bahasa GPT-2 ini sempat menimbulkan pro kontra dan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan.
Baca juga: Meta Perkenalkan Voicebox, Speech Generation Berbasis Kecerdasan Buatan
OpenAI berusaha memastikan teknologi AI aman untuk kepentingan manusia. Setelah GPT-2, OpenAI memperkenalkan GPT-3 pada Juni 2020 dengan kemampuan yang lebih dalam untuk memahami konteks dan menghasilkan teks yang relevan dan berbahasa humanis.
Versi terbaru GPT-4 telah dirilis pada Maret 2023 dengan peningkatan dalam pemahaman dan kemampuan generatif untuk berinteraksi dalam berbagai format percakapan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.