The Shadow Strays. (Sumber gambar: Netflix)

5 Fakta Menarik The Shadow Strays yang Tembus Top 10 Global Film Non-English Netflix

23 October 2024   |   18:58 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Film-film besutan sutradara Indonesia terus menyita perhatian publik global. Film The Shadow Strays garapan Timo Tjahjanto masuk daftar Global Netflix Top 10 Films Non English pada 6 hari penayangannya, sejak dirilis pada 17 Oktober 2024.
 
Menurut data Netflix periode 14-20 Oktober 2024, film The Shadow Strays telah ditonton sebanyak 10,6 juta kali selama minggu pertama perilisannya. Perolehan itu membuat film yang dibintangi Aurora Ribero itu berada di peringkat 2 dalam daftar Global Film Non-English di Netflix.
Posisi The Shadow Strays berada di belakang film Polandia, Justice, yang memuncaki daftar lantaran telah ditonton 10,8 juta kali di Netflix. Meski demikian, posisinya mengungguli dua film lainnya yakni Uprising dari Korea Selatan yang ditonton sebanyak 8,3 juta kali, dan film Filipina, Outside, dengan 8,1 juta views.
 
Selain itu, film The Shadow Strays juga masuk dalam daftar Top Netflix 10 Film di 85 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Indonesia.
 


 
Di balik filmnya yang menyita perhatian publik dunia, terdapat beberapa hal menarik di balik The Shadow Starys. Apa sajakah itu? Berikut adalah 5 fakta menarik dari film The Shadow Strays.


1. Sinopsis The Shadow Strays

Mengusung genre crime-saga, film The Shadow Strays bercerita tentang seorang pembunuh muda yang keluar dari sebuah organisasi pembunuh bayaran, untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki dari cengkraman gangster yang sangat kejam dan berbahaya.
 
Kisahnya bermula ketika seorang pembunuh bayaran muda bernama 13 (Aurora Ribero), yang diasingkan dari masa lalunya dan dilatih keras untuk menjadi pembunuh andal. Dia merupakan salah satu anggota agen pembunuh rahasia terkenal bernama The Shadow.
 
Suatu hari, 13 gagal menyelesaikan misinya di Jepang. Hal itu membuatnya diusir oleh sang mentor, Umbra (Hana Malasan), ke Jakarta sebagai masa percobaan disiplin. Namun, saat bersembunyi di daerah kumuh Jakarta, 13 justru tak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki yang tengah berkonflik dengan sebuah sindikat kejahatan.
 
Hal ini membuat 13 gelisah dan memberontak hingga melibatkan dirinya dalam sebuah pertarungan sengit. Memicu serangkaian pertempuran berdarah yang mewarnai kota Jakarta, sekaligus memantik kemarahan manajemen The Shadow yang terkenal kejam.
 


2. Film ketiga Timo Tjahjanto dengan Netflix

The Shadow Strays menjadi proyek ketiga Timo Tjahjanto bersama Netflix. Sebelumnya, dia juga menggarap film The Night Comes for Us dan The Big 4, yang masuk dalam daftar Netflix Global Top 10 Non-English Films di 65 negara. 
 
Timo mengatakan The Shadow Strays merupakan film garapannya dengan proses produksi tersulit. Hal ini dikarenakan filmnya yang menampilkan adegan panjang nan dramatis di gudang, dengan berbagai jenis laga, dari kejar-kejaran mobil, tembak-tembakan, hingga pertarungan tangan kosong. 
 
Adapun, proses syutingnya dilakukan di sebuah gudang selama 12 malam, diakhiri setiap kali matahari mulai terbit. “Energi di malam hari rasanya berbeda dari di siang hari, dan gudang tersebut penuh dengan nyamuk dan debu," kata Timo.


3. Debut film laga Aurora Ribero

Film The Shadow Strays menjadi momentum perdana bagi aktris muda Aurora Ribero membintangi film laga, dan didapuk sebagai karakter utama. Sebelumnya, dara berusia 20 tahun ini lebih sering membintangi film-film drama dan komedi seperti Like & Share (2022), Ali & Ratu Ratu Queens (2021), Warkop DKI Reborn 3 (2019), dan Susah Sinyal (2017).
 
Aurora mengatakan karakter 13 yang diperankannya merupakan sosok tangguh berhati lembut, yang ingin sekali dicintai dan disayangi. Di cerita ini, 13 mengalami krisis eksistensial dan mencoba untuk menemukan tujuan hidupnya.
 
"Walau 13 memandang Umbra sebagai figur seorang ibu, hubungan mereka sangat kompleks. Umbra mengajarkan 13 untuk menjadi pembunuh berdarah dingin, dan 13 harus melakukan banyak sekali hal untuk membuat Umbra bangga. Di saat yang sama, 13 mendambakan cinta Umbra," katanya.
 
 

4. Latihan fisik intens para pemain

The Shadow Strays memiliki elemen sinematik yang memukau, menampilkan segala macam aksi mulai dari aksi kejar-kejaran mobil, baku tembak, kekacauan di kedai teh tradisional Jepang, perkelahian di kelab malam, hingga pertarungan jarak dekat. Plus, para pemain juga dibekali dengan beberapa kemampuan seperti silat dan kickboxing, dan sejumlah senjata seperti pedang katana Jepang.
 
Untuk mendalami perannya, para pemain pun menjalani latihan fisik intens. Aktris Hana Malasan berlatih selama 2,5 bulan untuk mempersiapkan diri menyelami karakternya, sementara Aurora menjalani latihan intensif selama 4 bulan. 


5. Tayang perdana di TIFF 2024

Sebelum dirilis di Netflix, The Shadow Strays telah tayang perdana di program Midnight Madness di Festival Film Internasional Toronto (TIFF) 2024.

Baca juga: Elon Musk Digugat Atas Pelanggaran Hak Cipta Film Blade Runner 2049 di Event "We, Robot"
 
Midnight Madness adalah salah satu program favorit di TIFF yang menyoroti karya-karya film liar dan menakutkan, dari horor tubuh hingga perjalanan waktu, komedi supernatural hingga aksi seni bela diri, thriller eksentrik hingga satir provokatif, serta found footage hingga punk rock bertema horor.
 
Adapun, selain Aurora Ribero dan Hana Malasan, The Shadow Strays juga dibintangi Adipati Dolken, Kristo Immanuel, Andri Mashadi, Taskya Namya, Agra Piliang, Daniel Eka, dan Tanta Ginting. Selain itu, film ini juga menggandeng beberapa nama aktor senior seperti Arswendy Bening Swara, Hiroaki Kato, Nobuyuki Suzuki, termasuk aktor asal Malaysia, Chew Kin Wah.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Koleksi Busana Pamela Usanto sampai Wiki Wu Rayakan Kecantikan Wanita dari Tiga Era

BERIKUTNYA

Ragam Kisah Panji Siap Diekspresikan dengan Cara Baru di Festival Budaya Panji 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: