Sekelompok seniman memainkan ritual manopeng di Banjarmasin dalam pameran arsip di Festival Budaya Panji 2024, Gedung Kesenian Jakarta (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Ragam Kisah Panji Siap Diekspresikan dengan Cara Baru di Festival Budaya Panji 2024

23 October 2024   |   20:01 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kisah Panji Sekartaji bukan sekadar cerita cinta. Folklore yang berangkat dari karya sastra lama ini juga mengandung nilai-nilai universal yang relevan pada era kiwari. Cerita Panji bahkan memiliki banyak versi yang  mewujud dalam ragam ekspresi seni di Nusantara. 

Berbagai ragam ekspresi itu akan disajikan dalam Festival Budaya Panji 2024 di Gedung Kesenian Jakarta pada 22-24 Oktober 2024. Tahun ini, Festival Budaya Panji (FBP) 2024 yang digagas Kemendikbudristek mengusung tajuk Cerita Panji dalam Keragaman Budaya Nusantara.

Baca juga: Rangkaian Kreasi Baru Para Seniman Tradisi Bakal Hadir di Festival Budaya Panji 2024

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti mengatakan bahwa digelarnya festival ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga eksistensi seni budaya Panji. Terlebih sejak kisah Panji diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai Ingatan Kolektif Dunia pada 2017.

Salah satu hal menarik dari FBP 2024, menurut Irini adalah keterlibatan seniman muda dalam berkolaborasi dengan para maestro. Ihwal kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai tradisi masih tetap dilestarikan, sekaligus memberi ruang bagi kreativitas baru.

"Melalui festival ini, kami ingin memperlihatkan bagaimana warisan budaya dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, sekaligus membuka ruang dialog bagi generasi muda untuk terus merawat dan mengembangkan budaya kita," katanya. 
 

ahah

Pengunjung melihat karya dalam pameran Festival Budaya Panji (FBP) 2024 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Rabu (23/10/2024).  (sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)


Terpisah, Seno Joko Suyono, salah satu juri FBP 2024, mengatakan selain mengaktualisasikan seni tradisi, tujuan dihelatnya FBP adalah untuk memetakan komunitas-komunitas seni tradisi di Nusantara. Pasalnya, kisah Panji, sebagai cerita rakyat juga terus berkembang seturut zaman.

Selain kisah-kisah yang mengungkai romansa antara Panji dan Dewi Sekartaji atau disebut lakon mainstream, pada festival kali ini pihaknya juga akan menampilkan kisah-kisah lain dari sosok Panji yang telah berevolusi, yang disebut sebagai cerita carangan alias lakon-lakon minor, yang digarap masyarakat.

"Yang kita lihat nanti sebenarnya adalah kelompok-kelompok tradisi yang lakon atau ritualnya berangkat dari turunan kisah panji. Misalnya, nanti malam akan ada Topeng Ghulur. Di lakon ini tidak ada kisah percintaan, tapi suatu ritual di Sumenep untuk meminta hujan," katanya.

Hermanto, salah satu perwakilan dari Sanggar Maestro Topeng Ghulur Ji Hanan, mengatakan topeng ghulur merupakan ritual dari Desa Larangan Barma Batuputih Kabupaten Sumenep. Tarian ini merupakan wujud revitalisasi budaya agraris  dari para petani di Madura saat mengalami musim kemarau panjang, dan pascapanen. 

Secara umum, dia mengatakan Tari Topeng Ghulur akan dilakukan oleh penari dengan melakukan atraksi bergulingan di tanah ini. Aksi tersebut merupakan representasi bahwa semua makhluk hidup berasal dari tanah, yang nantinya juga akan kembali ke tanah. 

"Tradisi ini memang ada irisan dan berangkat dari kisah Panji. Yang membedakan ritual ini dengan tari topeng lain di Indonesia adalah akan lebih banyak guling-gulingan di tanah. Untuk performance nanti malam kami juga membawa alat dan properti sederhana dari desa kami," katanya. 
 

Tari Topeng Mimi Rasinah Edy Supriadi (dari kiri), Seniman pendamping Topeng Mimi Rasinah Hanny Herlina, Pandepokan Seni Mangun Darmo Tri Cahyono, dan  Sanggar Topeng Ghulur Hermanto memberikan paparan saat acara diskusi Festival Budaya Panji (FBP) 2024 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Tari Topeng Mimi Rasinah Edy Supriadi (dari kiri), Seniman pendamping Topeng Mimi Rasinah Hanny Herlina, Pandepokan Seni Mangun Darmo Tri Cahyono, dan Sanggar Topeng Ghulur Hermanto memberikan paparan saat acara diskusi Festival Budaya Panji (FBP) 2024 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Rabu (23/10/2024). (sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)


Selain Topeng Ghulur, FBP 2024 juga akan mementaskan Ritual Manopeng dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Yaitu akan dibawakan oleh Sanggar Albanyiuri, yang akan berkolaborasi dengan koreografer profesional, Djarot Budi Darsono lewat lakon bertajuk Panji Matan Banyuri atau Panji dari Banyiur.

Fedy Irawan, pemimpin Sanggar Albanyiuri mengatakan, ritual manopeng merupakan sebuah akulturasi tradisi di Banjarmasin yang terbentuk pascapenyebaran agama Islam di sana. Manopeng juga menjadi  semacam ritual bersih kampung yang keluarganya lakukan setiap tahun pada bulan Muharram.

Baca juga: 1 Benda Bersejarah yang Dikembalikan Amerika Diduga Cerita Panji Masa Kadiri-Majapahit

"Kami memang tidak mewarisi cerita Panji, kami berkesimpulan ini dikarenakan unsur-unsur Islam dalam pergeseran budaya Hindu di Banjarmasin. Uniknya, tokoh Batara kala dalam lakon ini merupakan anak dari nabi Adam yang akhirnya menjadi antagonis atau nakal," katanya.

Selain pertunjukan, FBP 2024 juga menyajikan pameran seni budaya Panji dan diskusi tematik yang menghadirkan seniman penampil, seniman pendamping dan pemerhati Budaya Panji. Pameran dibuka untuk umum sepanjang hari sementara diskusi diadakan setiap hari pada pukul 09.00-11.00 WIB di lokasi yang sama.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

5 Fakta Menarik The Shadow Strays yang Tembus Top 10 Global Film Non-English Netflix

BERIKUTNYA

Cara Cek Ranking dan Jumlah Pesaing SKD CPNS 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: