Cerita Proses Kreatif RAN Garap Album ke-6 Teater Nestapa, Rilis 23 Oktober 2024
22 October 2024 |
17:30 WIB
Trio Rayi, Asta, dan Nino atau RAN siap merilis album keenam mereka bertajuk Teater Nestapa pada Rabu, 23 Oktober 2034. Rilisan ini menjadi album penuh pertama RAN dalam delapan tahun terakhir, sejak mereka merilis album dengan self titled, RAN, pada 2016.
Album Teater Nestapa berisikan 11 lagu yakni "Pengumuman", "Hey Tunggu Dulu", "Kapan", "Tembus Pandang", "Datang Juga", "Pemain Cadangan", "Mengapa Kita Bersama", "Masih Takut Mencinta", "Memori", serta dua lagu yang telah dirilis terlebih dahulu yakni "Rahasia #1", dan "Rahasia #2".
Jika biasanya RAN dikenal dengan lagu bernuansa cinta yang berbunga-bunga, Teater Nestapa punya kisah yang berbeda. Seperti namanya, kisah-kisah yang disajikan lewat sebelas lagu di album ini, membawa sisi lain cinta, yang lebih nestapa atau cenderung menyakitkan.
"Kami yakin banyak orang juga yang menyadari bahwa nestapa adalah bagian hidup yang pasti hadir dalam kehidupan mereka. Semangat kami agar semua orang dapat menerima kenyataan tersebut. Nestapa itu hadir agar manusia dapat lebih menghargai kebahagiaan,” kata Asta, sang gitaris.
Baca juga: AneeSa Rilis Album Debut So Much to Say: Refleksi Kehidupan Saat Usia 20-an
Nino menyampaikan ketika didengarkan sebagai sebuah kesatuan, album Teater Nestapa akan memberi paket lengkap akan sisi hidup yang penuh dengan pertanyaan dan tantangan (struggle) yang dihadapi manusia sehari-hari ketika berurusan dengan hati.
“Nestapa ada buat mengajarkan manusia untuk belajar merasakan bahagia itu seperti apa. Di sini mungkin lebih kayak apa yang harus kita lakukan, putuskan atau perbuat setelah nestapa itu datang. Yang ingin kita angkat adalah sisi humanisnya cinta,” ucap Nino.
Dalam menggarap album ini, ada pendekatan baru yang dilakukan oleh RAN. Jika biasanya mereka menggarap sendiri proses produksi album, di album ini mereka mengajak sejumlah pihak untuk ikut berproses sebagai produser musik Teater Nestapa.
Pendekatan tersebut dilakukan untuk menghadirkan sesuatu berbeda dari sisi aransemen dan eksplorasi suara. Keterlibatan beberapa produser dengan warna yang berbeda-beda dalam proses produksi album ini guna menyajikan beragam tipe eksplorasi musik. Meski di beberapa lagu, RAN menjadi produser musiknya.
“Ada beberapa lagu yang menurut kita kalau dikerjakan sendiri, kurang maksimal. Ujungnya bakal jadi kayak RAN yang dulu. Jadi, kami merasa perlu dibantu co-producing untuk bisa terdengar lebih fresh dan relevan," kata Rayi.
Bagi Nino, memiliki kebebasan dalam memilih partner yang satu visi dengan RAN merupakan sebuah privilese. Ini juga menjadi kesempatan bagi RAN untuk dapat secara leluasa mewujudkan visi dalam setiap karya yang mereka buat.
"Kayanya ini waktu yang tepat juga untuk coba berpartner dengan produser-produser yang kebetulan juga cukup kenal baik dengan RAN. Jadi, kurang lebih, mereka sudah tahulah karakter, DNA-nya RAN seperti apa. Jadi, ketika mencoba untuk menyisipkan rasa baru di situ, kita yakin mereka enggak bakal merusak core-nya RAN," ujar Nino.
Selain produser, RAN juga menggandeng penyanyi Salma Salsabil untuk berduet di lagu "Hey! Tunggu Dulu". “Suara dia bikin lagunya jadi komplit dan lebih berwarna. Bisa aja dibawain bertiga, tapi dia missing puzzle yang bikin lagu ini jadi oke,” jelas Rayi.
Pendekatan yang berbeda juga dilakukan RAN dalam hal sesi workshop penggarapan album. Bukan di dalam studio, sesi tersebut dilakukan di vila di Bogor dan Bali. Meski digarap di tengah kesibukan manggung dan keperluan pribadi lainnya, akhirnya proses tersebut rampung sekitar 2-3 hari di masing-masing kota.
Nino mengatakan proses pembuatan album Teater Nestapa membuat RAN banyak melakukan eksplorasi dari segi musik, sekaligus pendewasaan dalam menggarap musik. Termasuk, menjadi sesi 'healing' sejenak bagi RAN dari rutinitas yang padat.
"Kami melakukan itu untuk menghilangkan rasa jenuh dan monoton, dan Teater Nestapa berhasil diselesaikan,” imbuhnya.
Selain lagu, dirilis juga film pendek yang menjadi orkestra visual dari album Teater Nestapa di kanal YouTube RAN. Film pendek ini disutradarai oleh Senry Alvin, ceritanya ditulis oleh Aco Tenriyagelli dan diperankan oleh aktor Reza Rahadian. Masing-masing judul lagu dari Teater Nestapa dipresentasikan dalam adegan-adegan film ini.
Tak sampai situ, RAN juga berencana untuk membuat beberapa proyek lain yang berkaitan dengan album Teater Nestapa. “Kami ingin bikin showcase untuk album ini. Mungkin juga tur, film dan beberapa ide lain,” kata Nino.
Baca juga: Kolaborasi dengan DJ Khaled, Seventeen Rilis Mini Album Spill The Feels
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Album Teater Nestapa berisikan 11 lagu yakni "Pengumuman", "Hey Tunggu Dulu", "Kapan", "Tembus Pandang", "Datang Juga", "Pemain Cadangan", "Mengapa Kita Bersama", "Masih Takut Mencinta", "Memori", serta dua lagu yang telah dirilis terlebih dahulu yakni "Rahasia #1", dan "Rahasia #2".
Jika biasanya RAN dikenal dengan lagu bernuansa cinta yang berbunga-bunga, Teater Nestapa punya kisah yang berbeda. Seperti namanya, kisah-kisah yang disajikan lewat sebelas lagu di album ini, membawa sisi lain cinta, yang lebih nestapa atau cenderung menyakitkan.
"Kami yakin banyak orang juga yang menyadari bahwa nestapa adalah bagian hidup yang pasti hadir dalam kehidupan mereka. Semangat kami agar semua orang dapat menerima kenyataan tersebut. Nestapa itu hadir agar manusia dapat lebih menghargai kebahagiaan,” kata Asta, sang gitaris.
Baca juga: AneeSa Rilis Album Debut So Much to Say: Refleksi Kehidupan Saat Usia 20-an
Nino menyampaikan ketika didengarkan sebagai sebuah kesatuan, album Teater Nestapa akan memberi paket lengkap akan sisi hidup yang penuh dengan pertanyaan dan tantangan (struggle) yang dihadapi manusia sehari-hari ketika berurusan dengan hati.
“Nestapa ada buat mengajarkan manusia untuk belajar merasakan bahagia itu seperti apa. Di sini mungkin lebih kayak apa yang harus kita lakukan, putuskan atau perbuat setelah nestapa itu datang. Yang ingin kita angkat adalah sisi humanisnya cinta,” ucap Nino.
Proses Kreatif Teater Nestapa
Ide pembuatan album Teater Nestapa tercetus ketika RAN menganggap 8 tahun merupakan waktu yang cukup lama bagi sebuah grup musik tidak merilis album. Berangkat dari pemikiran sederhana tersebut, para personel RAN akhirnya mengalokasikan waktu khusus untuk menulis materi album terbarunya.Dalam menggarap album ini, ada pendekatan baru yang dilakukan oleh RAN. Jika biasanya mereka menggarap sendiri proses produksi album, di album ini mereka mengajak sejumlah pihak untuk ikut berproses sebagai produser musik Teater Nestapa.
Pendekatan tersebut dilakukan untuk menghadirkan sesuatu berbeda dari sisi aransemen dan eksplorasi suara. Keterlibatan beberapa produser dengan warna yang berbeda-beda dalam proses produksi album ini guna menyajikan beragam tipe eksplorasi musik. Meski di beberapa lagu, RAN menjadi produser musiknya.
“Ada beberapa lagu yang menurut kita kalau dikerjakan sendiri, kurang maksimal. Ujungnya bakal jadi kayak RAN yang dulu. Jadi, kami merasa perlu dibantu co-producing untuk bisa terdengar lebih fresh dan relevan," kata Rayi.
Bagi Nino, memiliki kebebasan dalam memilih partner yang satu visi dengan RAN merupakan sebuah privilese. Ini juga menjadi kesempatan bagi RAN untuk dapat secara leluasa mewujudkan visi dalam setiap karya yang mereka buat.
"Kayanya ini waktu yang tepat juga untuk coba berpartner dengan produser-produser yang kebetulan juga cukup kenal baik dengan RAN. Jadi, kurang lebih, mereka sudah tahulah karakter, DNA-nya RAN seperti apa. Jadi, ketika mencoba untuk menyisipkan rasa baru di situ, kita yakin mereka enggak bakal merusak core-nya RAN," ujar Nino.
Selain produser, RAN juga menggandeng penyanyi Salma Salsabil untuk berduet di lagu "Hey! Tunggu Dulu". “Suara dia bikin lagunya jadi komplit dan lebih berwarna. Bisa aja dibawain bertiga, tapi dia missing puzzle yang bikin lagu ini jadi oke,” jelas Rayi.
Pendekatan yang berbeda juga dilakukan RAN dalam hal sesi workshop penggarapan album. Bukan di dalam studio, sesi tersebut dilakukan di vila di Bogor dan Bali. Meski digarap di tengah kesibukan manggung dan keperluan pribadi lainnya, akhirnya proses tersebut rampung sekitar 2-3 hari di masing-masing kota.
Nino mengatakan proses pembuatan album Teater Nestapa membuat RAN banyak melakukan eksplorasi dari segi musik, sekaligus pendewasaan dalam menggarap musik. Termasuk, menjadi sesi 'healing' sejenak bagi RAN dari rutinitas yang padat.
"Kami melakukan itu untuk menghilangkan rasa jenuh dan monoton, dan Teater Nestapa berhasil diselesaikan,” imbuhnya.
Selain lagu, dirilis juga film pendek yang menjadi orkestra visual dari album Teater Nestapa di kanal YouTube RAN. Film pendek ini disutradarai oleh Senry Alvin, ceritanya ditulis oleh Aco Tenriyagelli dan diperankan oleh aktor Reza Rahadian. Masing-masing judul lagu dari Teater Nestapa dipresentasikan dalam adegan-adegan film ini.
Tak sampai situ, RAN juga berencana untuk membuat beberapa proyek lain yang berkaitan dengan album Teater Nestapa. “Kami ingin bikin showcase untuk album ini. Mungkin juga tur, film dan beberapa ide lain,” kata Nino.
Baca juga: Kolaborasi dengan DJ Khaled, Seventeen Rilis Mini Album Spill The Feels
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.