Ada banyak istilah viral di media sosial, salah satunya ialah jam koma. (Sumber gambar: Pexels/Olly)

Arti Istilah Jam Koma yang Viral di Media Sosial

22 October 2024   |   17:40 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Ada banyak istilah viral di media sosial, salah satunya ialah jam koma. Frasa jam koma kerap digunakan oleh warganet di medsos terutama kalangan anak muda untuk menjelaskan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kelelahan dan tidak fokus setelah beraktivitas seharian. 

Istilah jam koma menjadi perbincangan publik di media sosial salah satunya dipicu dengan unggahan video kompilasi, yang memperlihatkan orang-orang tidak fokus. Mulai dari tidak sadar uangnya jatuh di mesin ATM, lupa memberikan helm kepada pengemudi ojek daring, hingga lupa membawa belanjaan yang telah dibayar di minimarket. 

Unggahan itu pun dikaitkan dengan istilah jam koma. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan rasa lelah atau menurunnya energi yang dialami seseorang. Biasanya rasa lelah, mengantuk, lemas, atau kehilangan energi dan fokus ini terjadi pada jam-jam tertentu dalam sehari, antara sore hingga malam hari setelah beraktivitas seharian seperti bekerja. 

Baca juga: Mengenal Istilah Trophy Wife yang Viral di Media Sosial
 

Pemaknaan itu disinyalir berasal dari arti jam koma itu sendiri. Dari segi bahasa, frasa jam koma terdiri dari dua kata jam dan koma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jam berarti waktu, serta koma yang berarti keadaan tidak sadar sama sekali dan tidak mampu memberi reaksi terhadap suatu rangsangan. 

Dari definisi tersebut, jam koma dapat diartikan waktu-waktu yang menunjukkan seseorang dalam keadaan tidak sadar dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini lah yang membuat sikap-sikap kurang sadar atau kurang fokus disebut sebagai tanda seseorang mengalami jam koma.

Penyanyi Oslo Ibrahim, melalui akun TikTok pribadinya @osloibrahim, berpendapat jam koma adalah waktu-waktu ketika seseorang merasa sangat kewalahan (overwhelmed), dan otak terasa bekerja secara berlebihan (overused), sehingga melakukan hal-hal secara kurang atau tidak sadar.

Dia pun membagikan pendapat pribadinya mengenai beberapa ciri orang-orang yang mengalami jam koma, yakni memiliki pandangan kosong, typo atau salah tulis ketika mengetik, sering salah berucap ketika berbicara, tidak sinkron ketika diajak berbicara, serta melamun. 

"Ini adalah adegan-adegan yang sangat sering gue lihat di kaum-kaum pekerja di Jakarta Selatan ini bahkan di seluruh kota besar di Indonesia. Puncaknya adalah melamun tanpa memikirkan apa-apa, itu adalah yang harus terselamatkan dari serangan jam koma ini," ucapnya.
 

f

Kondisi 'jam koma' mirip dengan salah satu kondisi medis yang disebut dengan cognitive fatigue atau kelelahan kognitif. (Sumber gambar: kampus/Pexels.

Kondisi 'jam koma' mirip dengan salah satu kondisi medis yang disebut dengan cognitive fatigue atau kelelahan kognitif. Mengutip Medical News Today, kelelahan kognitif ialah kondisi menurunnya kemampuan seseorang untuk berpikir dan  menjaga fokus. 

Seseorang yang mengalami kelelahan kognitif biasanya akan sulit untuk mengingat, belajar, hingga memecahkan masalah. Termasuk, mengalami penurunan kinerja kognitif ketika sedang menyelesaikan tugas ataupun berkegiatan yang membutuhkan kemampuan secara psikis atau mental.

Beberapa tanda seseorang mengalami kelelahan kognitif diantaranya kesulitan berkonsentrasi dan tetap fokus ketika melakukan tugas, membuat keputusan, dan terlibat dalam percakapan, serta membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas dibandingkan orang lain. 

Selain itu, tanda lainnya yakni kesulitan mengingat informasi atau peristiwa, kurang mampu untuk memecahkan masalah kompleks atau berpikir kritis, kreativitas terbatas, hingga sering membuat kesalahan.

Kelelahan kognitif bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelelahan, kurang tidur, stres, beban kerja, penurunan kognitif seiring usia, faktor lingkungan, kurang asupan gizi, memiliki masalah kesehatan mental, mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu (multitasking), hingga kondisi medis seperti alzheimer dan demensia.

Adapun, untuk mengatasi kelelahan kognitif, ada beberapa hal yang bisa dilakukan mulai dari istirahat dan berhenti sejenak melakukan aktivitas seperti kerjaan, meditasi, tidur yang cukup, dan memberlakukan jadwal istirahat untuk mengembalikan kondisi pikiran dan tubuh menjadi segar kembali. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Cerita Proses Kreatif RAN Garap Album ke-6 Teater Nestapa, Rilis 23 Oktober 2024

BERIKUTNYA

Elon Musk Digugat Atas Pelanggaran Hak Cipta Film Blade Runner 2049 di Event "We, Robot"

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: