Mengenal Penyakit Kulit Rosacea yang Mirip Jerawat, Cek Gejala dan Penyebabnya
22 October 2024 |
19:30 WIB
Rosacea adalah penyakit kulit kronis pada wajah yang ditandai dengan kulit kemerahan disertai bintik-bintik menyerupai jerawat. Umumnya kondisi ini dialami oleh kelompok perempuan dengan rentang usia sekitar 30-50 tahun, serta yang berkulit terang.
Mengutip Healthline, gejala rosacea awalnya muncul benjolan kecil merah berisi nanah pada kulit. Biasanya ada di kulit wajah seperti hidung, pipi, dan dahi. Terdapat empat tipe rosacea yang masing-masing memiliki gejala berbeda.
Pertama Erythematotelangiectatic Rosacea yang ditandai dengan kemerahan permanen di wajah, terutama di area pipi, hidung, dahi, dan dagu. Pembuluh darah kecil yang terlihat (telangiektasis) juga sering muncul.
Kedua, Papulopustular Rosacea. Jenis ini mirip jerawat, dengan munculnya benjolan merah (papula) dan benjolan berisi nanah (pustula). Biasanya terjadi di area wajah yang kemerahan. Ketiga Phymatous Rosacea, menyebabkan kulit menebal dan bertekstur kasar, terutama di area hidung (rhinophyma), meskipun bisa terjadi di bagian lain seperti dagu, dahi, atau telinga.
Tipe keempat adalah Ocular Rosacea yang memengaruhi mata, menyebabkan kemerahan, iritasi, mata kering, dan kelopak mata bengkak. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan masalah penglihatan.
Baca juga: Ini Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH Serta Cara Mengatasinya
Gejala rosacea sewaktu-waktu bisa kambuh. Misalnya muncul selama beberapa minggu atau bulan, kemudian menghilang, dan kembali lagi. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, apa penyebab rosacea. Namun, diduga berkaitan dengan faktor genetik dan lingkungan.
Beberapa di antaranya seperti paparan sinar matahari, angin kencang, perubahan suhu yang ekstrem, baik dingin maupun panas, serta konsumsi makanan pedas atau minuman panas dapat memicu gejala rosacea.
Selain itu, minuman beralkohol, obat-obatan yang melebarkan pembuluh darah seperti antihipertensi, penggunaan produk perawatan kulit dan rambut yang tidak cocok, olahraga yang terlalu berat, serta stres juga bisa memperburuk kondisi ini.
Sayangnya sampai sekarang belum ada obat untuk mengobati rosacea secara total. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mencegah kekambuhannya saja.
Pengobatannya dilakukan dengan pemberian krim atau gel topikal seperti oxymetazoline, oxytetracycline, metronidazole, asam azelaic, atau ivermectin, untuk meredakan kemerahan dan bintik di kulit yang menyerupai jerawat. Obat tetes mata juga diberikan untuk menangani ocular rosacea.
Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik seperti doxycycline untuk membunuh bakteri di kulit dan meredakan kemerahan atau pembengkakan di wajah. Apabila diperlukan mungkin bisa dilakukan tindakan di klinik kecantikan seperti laser.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat dengan Bahan Alami dan Tindakan Medis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengutip Healthline, gejala rosacea awalnya muncul benjolan kecil merah berisi nanah pada kulit. Biasanya ada di kulit wajah seperti hidung, pipi, dan dahi. Terdapat empat tipe rosacea yang masing-masing memiliki gejala berbeda.
Pertama Erythematotelangiectatic Rosacea yang ditandai dengan kemerahan permanen di wajah, terutama di area pipi, hidung, dahi, dan dagu. Pembuluh darah kecil yang terlihat (telangiektasis) juga sering muncul.
Kedua, Papulopustular Rosacea. Jenis ini mirip jerawat, dengan munculnya benjolan merah (papula) dan benjolan berisi nanah (pustula). Biasanya terjadi di area wajah yang kemerahan. Ketiga Phymatous Rosacea, menyebabkan kulit menebal dan bertekstur kasar, terutama di area hidung (rhinophyma), meskipun bisa terjadi di bagian lain seperti dagu, dahi, atau telinga.
Tipe keempat adalah Ocular Rosacea yang memengaruhi mata, menyebabkan kemerahan, iritasi, mata kering, dan kelopak mata bengkak. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan masalah penglihatan.
Baca juga: Ini Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH Serta Cara Mengatasinya
Gejala rosacea sewaktu-waktu bisa kambuh. Misalnya muncul selama beberapa minggu atau bulan, kemudian menghilang, dan kembali lagi. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, apa penyebab rosacea. Namun, diduga berkaitan dengan faktor genetik dan lingkungan.
Beberapa di antaranya seperti paparan sinar matahari, angin kencang, perubahan suhu yang ekstrem, baik dingin maupun panas, serta konsumsi makanan pedas atau minuman panas dapat memicu gejala rosacea.
Selain itu, minuman beralkohol, obat-obatan yang melebarkan pembuluh darah seperti antihipertensi, penggunaan produk perawatan kulit dan rambut yang tidak cocok, olahraga yang terlalu berat, serta stres juga bisa memperburuk kondisi ini.
Sayangnya sampai sekarang belum ada obat untuk mengobati rosacea secara total. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mencegah kekambuhannya saja.
Pengobatannya dilakukan dengan pemberian krim atau gel topikal seperti oxymetazoline, oxytetracycline, metronidazole, asam azelaic, atau ivermectin, untuk meredakan kemerahan dan bintik di kulit yang menyerupai jerawat. Obat tetes mata juga diberikan untuk menangani ocular rosacea.
Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik seperti doxycycline untuk membunuh bakteri di kulit dan meredakan kemerahan atau pembengkakan di wajah. Apabila diperlukan mungkin bisa dilakukan tindakan di klinik kecantikan seperti laser.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat dengan Bahan Alami dan Tindakan Medis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.