Simak Sinopsis Love in the Big City, Drama Korea dengan Cerita Menggugah
17 October 2024 |
17:02 WIB
Diadaptasi dari judul yang sama, Love in the Big City, sukses menarik perhatian para sineas. Pasalnya setelah diadaptasi melalui sebuah film yang dibintangi oleh Kim Go Eun dan Noh Sanghyun yang kemudian ditayangkan secara perdana dalam Toronto International Film Festival (TIFF), novel ini juga diadaptasi untuk bentuk drama.
Novel rilisan 2019 ini merupakan salah novel terbaik dari Park Sangyoung, novel ini juga berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Anton Hur pada 2021. Mengisahkan tentang seorang pria muda bernama Go Young dengan orientasi seksual gay yang mengidap HIV saat dirinya menjalani hidup di Seoul bersama sahabat wanitanya, Mi Ae.
Dalam sinopsis resminya, melalui sudut pandang Mi Ae, Go Young memulai perjalanannya yang dimulai dari hubungan antara dirinya dan ibunya yang tidak dapat menerima orientasi seksualnya, hal tersebut menyebabkan perpisahan antara dirinya dan kekasihnya yang bernama Gyu Ho. Namun, di samping penolakan ibunya, perpisahan ini juga dilatarbelakangi oleh tekanan dari masyarakat.
Baca Juga: Jadwal Film Bioskop Tayang 10-13 Oktober 2024: Pulau Hantu hingga Love in the Big City
Setelah dirinya pulih dari masa pata hatinya, Go Young pun melakukan perjalanannya ke Thailand seorang diri. Dalam versi dramanya, Love in the Big City ini dibintangi oleh Nam Yoonsu yang berperan sebagai Go Young, Kwon Hyuk, Na Hyunwoo, dan Jin Hoeun. Kim Wonjoong, Lee Sookyung, dan Oh Hyunkyung juga turut berpartisipasi dalam drama ini.
Menurut Teen Vogue, drama ini hanya akan memiliki delapan episode dengan masing-masing episode memiliki rata-rata durasi 50 menit. Uniknya, sesuai bukunya, cerita dalam drama ini akan dibagi menjadi empat babak sesuai periode kehidupan Go Young di mana setiap alur cerita akan mencakup dua episode.
Hal berbeda dalam drama ini juga terletak dari susunan tim produksi yang tidak seperti kebanyakan drama pada umumnya yang hanya memiliki satu sutradara sepanjang produksinya. Love in the Big City melibatkan tiga tim yang dipimpin oleh tiga sutradara yang berbeda-beda, yaitu Heo Jinho, Hong Jiyoung, Son Taekyeom, dan Kim Sein.
Drama ini akan tayang pada 21 Oktober mendatang dan akan tersedia di Viki. Namun, tentu saja akibat topik yang masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat, drama ini cukup menimbulkan kontroversi hingga TVING menghapus trailer penayangan drama tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dilansir dalam The Korea Times, Park Sangyoung, yang awalnya mengutarakan kekecewaannya terhadap orang-orang dengan sentimen anti-LGBTQ+ mulai mengubah pandangannya. Dirinya menilai bahwa sentimen ini lah yang dapat membuat karyanya menjadi lebih dikenal masyarakat.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di CGV Yongsan, Seoul, pada Rabu (16/10/2024) dirinya mengakui bahwa pada awalnya dia merasa marah, namun kemudian dia berpikir bahwa sentimen publik ini justru menguntungkan dirinya karena membuat Love in the Big City menjadi lebih dikenal oleh masyarakat tanpa dirinya yang harus mempromosikan karyanya lebih lanjut.
“Karya yang baik cenderung menimbulkan kontroversi. Saya pikir itu mungkin karena saya menulis karya yang bermasalah [namun] baik,” tuturnya dalam konferensi pers tersebut.
Lebih lanjut, Park Sangyoung juga menambahkan bahwa dirinya tidak merasa terganggu dengan adanya kontroversi dan komentar kebencian di media sosialnya. Justru, dia mengaku bahwa dia merasa lucu hingga menertawakan komentar-komentar negatif tersebut.
Baca Juga: Profil Han Kang, Penulis Korea Selatan Peraih Nobel Sastra 2024
Editor: M. Taufikul Basari
Novel rilisan 2019 ini merupakan salah novel terbaik dari Park Sangyoung, novel ini juga berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Anton Hur pada 2021. Mengisahkan tentang seorang pria muda bernama Go Young dengan orientasi seksual gay yang mengidap HIV saat dirinya menjalani hidup di Seoul bersama sahabat wanitanya, Mi Ae.
Dalam sinopsis resminya, melalui sudut pandang Mi Ae, Go Young memulai perjalanannya yang dimulai dari hubungan antara dirinya dan ibunya yang tidak dapat menerima orientasi seksualnya, hal tersebut menyebabkan perpisahan antara dirinya dan kekasihnya yang bernama Gyu Ho. Namun, di samping penolakan ibunya, perpisahan ini juga dilatarbelakangi oleh tekanan dari masyarakat.
Baca Juga: Jadwal Film Bioskop Tayang 10-13 Oktober 2024: Pulau Hantu hingga Love in the Big City
Setelah dirinya pulih dari masa pata hatinya, Go Young pun melakukan perjalanannya ke Thailand seorang diri. Dalam versi dramanya, Love in the Big City ini dibintangi oleh Nam Yoonsu yang berperan sebagai Go Young, Kwon Hyuk, Na Hyunwoo, dan Jin Hoeun. Kim Wonjoong, Lee Sookyung, dan Oh Hyunkyung juga turut berpartisipasi dalam drama ini.
Menurut Teen Vogue, drama ini hanya akan memiliki delapan episode dengan masing-masing episode memiliki rata-rata durasi 50 menit. Uniknya, sesuai bukunya, cerita dalam drama ini akan dibagi menjadi empat babak sesuai periode kehidupan Go Young di mana setiap alur cerita akan mencakup dua episode.
Hal berbeda dalam drama ini juga terletak dari susunan tim produksi yang tidak seperti kebanyakan drama pada umumnya yang hanya memiliki satu sutradara sepanjang produksinya. Love in the Big City melibatkan tiga tim yang dipimpin oleh tiga sutradara yang berbeda-beda, yaitu Heo Jinho, Hong Jiyoung, Son Taekyeom, dan Kim Sein.
Drama ini akan tayang pada 21 Oktober mendatang dan akan tersedia di Viki. Namun, tentu saja akibat topik yang masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat, drama ini cukup menimbulkan kontroversi hingga TVING menghapus trailer penayangan drama tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dilansir dalam The Korea Times, Park Sangyoung, yang awalnya mengutarakan kekecewaannya terhadap orang-orang dengan sentimen anti-LGBTQ+ mulai mengubah pandangannya. Dirinya menilai bahwa sentimen ini lah yang dapat membuat karyanya menjadi lebih dikenal masyarakat.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di CGV Yongsan, Seoul, pada Rabu (16/10/2024) dirinya mengakui bahwa pada awalnya dia merasa marah, namun kemudian dia berpikir bahwa sentimen publik ini justru menguntungkan dirinya karena membuat Love in the Big City menjadi lebih dikenal oleh masyarakat tanpa dirinya yang harus mempromosikan karyanya lebih lanjut.
“Karya yang baik cenderung menimbulkan kontroversi. Saya pikir itu mungkin karena saya menulis karya yang bermasalah [namun] baik,” tuturnya dalam konferensi pers tersebut.
Lebih lanjut, Park Sangyoung juga menambahkan bahwa dirinya tidak merasa terganggu dengan adanya kontroversi dan komentar kebencian di media sosialnya. Justru, dia mengaku bahwa dia merasa lucu hingga menertawakan komentar-komentar negatif tersebut.
Baca Juga: Profil Han Kang, Penulis Korea Selatan Peraih Nobel Sastra 2024
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.