Jakarta Fashion Week 2025 Segera Digelar, Angkat Tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation
15 October 2024 |
18:29 WIB
Kintan Nabila
Jurnalis Hypeabis.id
Jakarta Fashion Week 2025 segera digelar, tepatnya 21-27 Oktober 2024 di Pondok Indah Mall 3, Jakarta. Tahun ini pekan mode bergengsi tersebut mengangkat tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation. Sebanyak 115 desainer dan rumah mode akan menampilkan karyanya di 34 slot peragaan busana.
Karya-karya yang dibawakan di runway JFW 2025 telah dikurasi dengan cermat berdasarkan aspek inovasi dan kebaruannya. Sejumlah jenama yang akan tampil mulai dari Sebastian Gunawan dan Christian Panarese yang merupakan maestro dunia mode, sampai label-label baru hasil kompetisi Fashion Force.
Sejak 2008, Jakarta Fashion Week telah menjadi platform utama dalam mempromosikan keragaman budaya serta menciptakan peluang bisnis dan kolaborasi untuk industri fesyen di Indonesia. Tahun ini, penyelenggaraan Jakarta Fashion Week telah memasuki edisi ke-17.
Melalui tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation, industri fesyen Indonesia dan para pelakunya ditantang untuk tidak hanya menggali kekayaan tradisi, tetapi juga menciptakan terobosan baru yang inovatif demi masa depan fesyen Indonesia.
Baca juga: Koleksi Busana Jogja Fashion Dunia di JMFW 2025 yang Kaya Unsur Wastra dan Budaya DIY
JFW 2025 kembali menyoroti wastra. Sebagai pembuka, pada Senin, 21 Oktober 2024 akan ditampilkan parade Kain Nusantara. Cita Tenun Indonesia sebagai perhimpunan pegiat wastra akan menampilkan karya dari tiga desainer Indonesia yakni F Budi, Oscar Lawalata, dan Era Soekamto yang konsisten mengusung wastra dalam setiap karyanya.
Perpaduan antara warisan budaya yang kaya dan inovasi teknologi diharapkan akan mengangkat fesyen Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Langkah baru lainnya yang juga menjadi fokus pada penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2025 adalah isu lingkungan yang saat ini menjadi perhatian umum.
Svida Alisjahbana, Chairman Jakarta Fashion Week memaparkan, isu-isu lingkungan ini perlu menjadi topik dalam diskusi agar muncul inovasi-inovasi baru berkaitan dengan keberlanjutan di industri fesyen.
“Tentunya kita berharap agar fashion industry dapat lepas dari praktik greenwashing, tidak hanya basa-basi tapi benar-benar ramah lingkungan," katanya, mengutip dari laman resmi JFW, Selasa (15/10/2024).
Dia berujar, melalui perhelatan JFW 2025, pihaknya ingin menunjukkan kepedulian lebih kepada lingkungan, pekerja fesyen, dan masalah sampah dari industri fesyen. Dia berharap di ajang Jakarta Fashion Week 2025, akan ada banyak terobosan-terobosan terkait hal ini
Selain itu, kebaruan lainnya dalam Jakarta Fashion Week 2025 adalah hadirnya Center Stage, sebuah area baru yang menjadi tempat terjadinya percakapan untuk menggali masa lalu, mendiskusikan kekinian, dan impian untuk masa depan.
Siapa pun yang tertarik dengan dunia fesyen dapat menjadi audiens di Center Stage, baik mahasiswa, pelaku industri, media, sampai masyarakat umum penikmat fesyen. Tahun ini ruang yang dipakai juga lebih luas, terdiri dari area show, area Fashion Link, penjualan produk-produk premium, serta Center Stage.
“Ada permintaan yang semakin besar untuk ruang diskusi yang lebih dalam, tempat para pelaku industri bisa berbagi insight dan pengalaman dari dalam dunia mode," ungkap Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week.
Lebih lanjut dia memaparkan, ini bukan hanya soal menampilkan koleksi, tapi juga menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas dan merayakan keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Baca juga: Bali Fashion Tren 2024 Populerkan Gaya Resortwear untuk Outfit Liburan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Karya-karya yang dibawakan di runway JFW 2025 telah dikurasi dengan cermat berdasarkan aspek inovasi dan kebaruannya. Sejumlah jenama yang akan tampil mulai dari Sebastian Gunawan dan Christian Panarese yang merupakan maestro dunia mode, sampai label-label baru hasil kompetisi Fashion Force.
Sejak 2008, Jakarta Fashion Week telah menjadi platform utama dalam mempromosikan keragaman budaya serta menciptakan peluang bisnis dan kolaborasi untuk industri fesyen di Indonesia. Tahun ini, penyelenggaraan Jakarta Fashion Week telah memasuki edisi ke-17.
Melalui tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation, industri fesyen Indonesia dan para pelakunya ditantang untuk tidak hanya menggali kekayaan tradisi, tetapi juga menciptakan terobosan baru yang inovatif demi masa depan fesyen Indonesia.
Baca juga: Koleksi Busana Jogja Fashion Dunia di JMFW 2025 yang Kaya Unsur Wastra dan Budaya DIY
JFW 2025 kembali menyoroti wastra. Sebagai pembuka, pada Senin, 21 Oktober 2024 akan ditampilkan parade Kain Nusantara. Cita Tenun Indonesia sebagai perhimpunan pegiat wastra akan menampilkan karya dari tiga desainer Indonesia yakni F Budi, Oscar Lawalata, dan Era Soekamto yang konsisten mengusung wastra dalam setiap karyanya.
Perpaduan antara warisan budaya yang kaya dan inovasi teknologi diharapkan akan mengangkat fesyen Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Langkah baru lainnya yang juga menjadi fokus pada penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2025 adalah isu lingkungan yang saat ini menjadi perhatian umum.
Svida Alisjahbana, Chairman Jakarta Fashion Week memaparkan, isu-isu lingkungan ini perlu menjadi topik dalam diskusi agar muncul inovasi-inovasi baru berkaitan dengan keberlanjutan di industri fesyen.
“Tentunya kita berharap agar fashion industry dapat lepas dari praktik greenwashing, tidak hanya basa-basi tapi benar-benar ramah lingkungan," katanya, mengutip dari laman resmi JFW, Selasa (15/10/2024).
Dia berujar, melalui perhelatan JFW 2025, pihaknya ingin menunjukkan kepedulian lebih kepada lingkungan, pekerja fesyen, dan masalah sampah dari industri fesyen. Dia berharap di ajang Jakarta Fashion Week 2025, akan ada banyak terobosan-terobosan terkait hal ini
Selain itu, kebaruan lainnya dalam Jakarta Fashion Week 2025 adalah hadirnya Center Stage, sebuah area baru yang menjadi tempat terjadinya percakapan untuk menggali masa lalu, mendiskusikan kekinian, dan impian untuk masa depan.
Siapa pun yang tertarik dengan dunia fesyen dapat menjadi audiens di Center Stage, baik mahasiswa, pelaku industri, media, sampai masyarakat umum penikmat fesyen. Tahun ini ruang yang dipakai juga lebih luas, terdiri dari area show, area Fashion Link, penjualan produk-produk premium, serta Center Stage.
“Ada permintaan yang semakin besar untuk ruang diskusi yang lebih dalam, tempat para pelaku industri bisa berbagi insight dan pengalaman dari dalam dunia mode," ungkap Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week.
Lebih lanjut dia memaparkan, ini bukan hanya soal menampilkan koleksi, tapi juga menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas dan merayakan keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Baca juga: Bali Fashion Tren 2024 Populerkan Gaya Resortwear untuk Outfit Liburan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.