Bali Fashion Tren 2024 Populerkan Gaya Resortwear untuk Outfit Liburan
03 October 2024 |
21:30 WIB
Bali Fashion Trend digelar pada 27-29 Sept 2024. Ajang mode bergengsi tersebut menjadi panggung bagi para desainer berbakat untuk mengekspresikan gaya unik mereka, didukung oleh kekayaan budaya dan keberagaman pulau Bali.
Acara ini mendorong para desainer untuk berkreasi tanpa batas, menciptakan inovasi dan keberanian dalam bereksperimen dalam setiap rancangan busananya. Selain itu juga menjadikan Bali sebagai pusat perhatian dunia fashion, menunjukkan bahwa pulau ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kreativitas dan dinamika industri fashion yang terus berkembang.
Mengusung tema Strive, ajang mode ini mengajak para desainer untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka yang tidak hanya menawan secara visual tetapi juga mencerminkan ketekunan, kreativitas, dan semangat juang mereka dalam menghadapi tantangan, terutama pasca-pandemi.
Baca Juga: Bali Fashion Trend 2024, Ekspresi Kreativitas dan Inovasi di Tengah Tantangan
Melalui tema tersebut, setiap koleksi busana merepresentasikan perjalanan para desainer dalam mengeksplorasi batasan desain, serta mengekspresikan keinginan mereka untuk bangkit dan mencapai target yang tertunda.
Sebanyak 23 desainer yang dibagi dalam empat slot peragaan busana, menampilkan karya busana terbaiknya di hari pertama Bali Fashion Tren, Mereka adalah Kimmyra, Megama, Tenun Gaya by Wignyo, Ammalee by Lia Mustafa, Wearlori, Luvnic by Luffi, Terebatik, Benang Lusi x Bleemo x Manggar Bag, Dewi Roesdji, dan masih banyak lagi.
Hari kedua ada 18 desainer, mulai dari House of Inang, FFF by Ferry, STRD by Sutardi, Debz x Dee, Haef x Batik Sawit Mojokebaya, Raramac, Susan Budihardjo x Tador Beeneca. Selanjutnya hari ketiga ada 22 desainer, yakni Cindy Lavina, Haluan Bali x Paramatex, Fitri Cap Bali, Anna Cole, Ali Charisma, Weda Ghita x The Theme Fashion Asylum.
Bali Fashion Tren 2024 mempopulerkan tren resortwear yang identik dengan crop top, kemeja, dan outer longgar, sampai gaun berkibar-kibar yang cocok untuk bermain di pantai. Selain itu, material yang digunakan umumnya tipis, mengingat cuaca Bali sangat panas.
Sejumlah desainer dan rumah mode juga menambahkan unsur lokal seperti crop top model seperti kemben dan outer motif etnik. Mereka juga meluncurkan deretan gaun-gaun cantik, dengan mempertimbangkan banyaknya wisatawan lokal dan mancanegara yang kerap menggelar pesta-pesta di sekitar tempat wisata.
Selain peragaan busana, Bali Fashion Trend 2024 juga menawarkan berbagai rangkaian acara menarik seperti fashion exhibition dan talk show seputar mode. Misalnya, pembahasan mengenai budaya Tenun Geringsing dengan narasumber I Putu Suarjana, Dr. Weda Githa, dan Prof. Dr. I Made Bandem.
Ada juga talk show bertemakan mewujudkan Zero Waste dalam Industri Fashion yang Berkelanjutan. Tpik tersebut akan dibahas oleh para pakar dunia mode Indonesia, seperti Ali Charisma, Wignyo Rahadi, dan Mey Hasibuan.
Baca Juga: Gaya Jennie dengan Rambut Blonde di Show Chanel Paris Fashion Week 2025
Editor: M. Taufikul Basari
Acara ini mendorong para desainer untuk berkreasi tanpa batas, menciptakan inovasi dan keberanian dalam bereksperimen dalam setiap rancangan busananya. Selain itu juga menjadikan Bali sebagai pusat perhatian dunia fashion, menunjukkan bahwa pulau ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kreativitas dan dinamika industri fashion yang terus berkembang.
Mengusung tema Strive, ajang mode ini mengajak para desainer untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka yang tidak hanya menawan secara visual tetapi juga mencerminkan ketekunan, kreativitas, dan semangat juang mereka dalam menghadapi tantangan, terutama pasca-pandemi.
Baca Juga: Bali Fashion Trend 2024, Ekspresi Kreativitas dan Inovasi di Tengah Tantangan
Melalui tema tersebut, setiap koleksi busana merepresentasikan perjalanan para desainer dalam mengeksplorasi batasan desain, serta mengekspresikan keinginan mereka untuk bangkit dan mencapai target yang tertunda.
Sebanyak 23 desainer yang dibagi dalam empat slot peragaan busana, menampilkan karya busana terbaiknya di hari pertama Bali Fashion Tren, Mereka adalah Kimmyra, Megama, Tenun Gaya by Wignyo, Ammalee by Lia Mustafa, Wearlori, Luvnic by Luffi, Terebatik, Benang Lusi x Bleemo x Manggar Bag, Dewi Roesdji, dan masih banyak lagi.
Hari kedua ada 18 desainer, mulai dari House of Inang, FFF by Ferry, STRD by Sutardi, Debz x Dee, Haef x Batik Sawit Mojokebaya, Raramac, Susan Budihardjo x Tador Beeneca. Selanjutnya hari ketiga ada 22 desainer, yakni Cindy Lavina, Haluan Bali x Paramatex, Fitri Cap Bali, Anna Cole, Ali Charisma, Weda Ghita x The Theme Fashion Asylum.
Sejumlah desainer dan rumah mode juga menambahkan unsur lokal seperti crop top model seperti kemben dan outer motif etnik. Mereka juga meluncurkan deretan gaun-gaun cantik, dengan mempertimbangkan banyaknya wisatawan lokal dan mancanegara yang kerap menggelar pesta-pesta di sekitar tempat wisata.
Selain peragaan busana, Bali Fashion Trend 2024 juga menawarkan berbagai rangkaian acara menarik seperti fashion exhibition dan talk show seputar mode. Misalnya, pembahasan mengenai budaya Tenun Geringsing dengan narasumber I Putu Suarjana, Dr. Weda Githa, dan Prof. Dr. I Made Bandem.
Ada juga talk show bertemakan mewujudkan Zero Waste dalam Industri Fashion yang Berkelanjutan. Tpik tersebut akan dibahas oleh para pakar dunia mode Indonesia, seperti Ali Charisma, Wignyo Rahadi, dan Mey Hasibuan.
Baca Juga: Gaya Jennie dengan Rambut Blonde di Show Chanel Paris Fashion Week 2025
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.