Personel The Panturas. (Sumber foto: The Panturas)

The Panturas Rilis Lagu 'Lasut Nyanggut,' Menceritakan Kisah Rakyat di Tanah Sunda

06 October 2024   |   13:00 WIB
Image
Wildan Adil Hilba Mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta

Band rock surf kontemporer asal Jatinangor, The Panturas, baru saja meluncurkan lagu teranyar mereka yang bertajuk “Lasut Nyanggut” pada Jumat, 4 Oktober 2024. Peluncuran ini juga menjadi tonggak awal menuju perilisan mini album terbaru mereka yang akan dirilis oleh La Munai Records pada November mendatang.

Lagu ini memiliki judul yang diambil dari bahasa Sunda, dengan arti "gagal bersambut." Liriknya ditulis oleh Surya Fikri atau karib disapa Kapten Kuya, drummer The Panturas.

Lagu ini menceritakan sebuah kisah rakyat populer di tanah Sunda tentang seseorang yang pergi memancing tetapi selalu mendapatkan sampah, bukan ikan. Dalam keputusasaannya, dia meminta bantuan makhluk halus, namun yang didapat justru "jurig jarian" atau siluman sampah.

Baca juga: Mengenal Reality Club, Band Indie yang Sedang Naik Daun Asal Indonesia

Lasut Nyanggut bukanlah lagu baru bagi penggemar setia The Panturas, karena lagu ini pernah dirilis dalam format piringan hitam (vinyl) 7 inci pada 2020. Namun, untuk perilisan kali ini, The Panturas memberikan sentuhan baru, terutama pada instrumen dan kolaborasi.

Beberapa nama seperti Ricky Virgiana dari White Shoes and The Couples Company (WSATCC) sebagai produser, serta musisi lain seperti Muis (terompet), Koh Eki (perkusi), dan Panji (keyboard), turut ambil bagian dalam penggarapan lagu ini.

"Ini pertama kalinya kami bekerja sama dengan Ricky Virgiana sebagai produser," ungkap vokalis The Panturas, Abyan karib dipanggil Acin, dalam siaran pers yang diterima Hypeabis.id.

Acin juga bercerita bahwa proses rekaman dilakukan di kampung halaman Kapten Kuya, Tanjung Sari, yang menjadi tempat lahirnya kolaborasi spontan dengan Muis, seorang pemain terompet lokal.

Rilisan dengan lirik berbahasa Sunda ini menjadi langkah baru dalam perjalanan musik The Panturas. Meski terkesan asing bagi sebagian besar pendengarnya, terutama karena penggunaan bahasa daerah, band ini justru melihatnya sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi akar budaya mereka.

Acin, Kuya, Bagus, dan Rizal juga menggabungkan elemen-elemen budaya Sunda dalam aransemen musik, menciptakan nuansa magis yang khas.

Meski eksplorasi ini cukup berbeda dari rilisan-rilisan sebelumnya, The Panturas tidak terlalu khawatir tentang penerimaan pasar. Mereka justru melihat mini album mendatang sebagai ruang untuk menemukan hal-hal baru dan mengekspresikan sisi budaya yang kuat dalam diri setiap anggota band.

Mini album yang diberi judul Galura Tropikalia juga akan menampilkan lebih banyak kolaborator, dan produser Ricky Virgiana tetap terlibat dalam proses penggarapan.

"Kami berharap orang-orang menganggap rilisan ini keren," kata Acin dengan nada bercanda.

"Sebenarnya kami hanya ingin menyalurkan keinginan bermusik anak-anak (The Panturas), tapi kalau pada suka dan lagu ini jadi populer, ya alhamdulillah." Lanjut Acin.

Single Lasut Nyanggut sudag dapat Genhype dengarkan di berbagai platform digital, sementara mini album Galura Tropikalia dijadwalkan rilis pada November 2024.



Baca juga:  Profil Band Rock The Script yang Bakal Konser di Jakarta & Surabaya

Editor: Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

Banjir Kanal Timur Jadi Ruang Terbuka Hijau yang Sejuk Untuk Bersantai & Joging

BERIKUTNYA

Gastronomi Teh Lokal Berkualitas Hadir di Kenduri Teh Indonesia Jilid 2

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: