The Panturas Gaet Doel Sumbang Rilis Lagu Jimat
28 October 2024 |
17:19 WIB
Band surf-rock asal Jatinangor The Panturas menggandeng penyanyi senior Doel Sumbang merilis single Jimat. Lagu ini menjadi single pembuka kedua untuk album mini anyar Galura Tropikalia yang dijadwalkan meluncur pada November 2024.
Berdurasi sekitar 3 menit 20 detik, lagu Jimat bercerita tentang nasihat dari orang yang berumur lebih tua, misalnya orang tua atau kakek dan nenek, atau kerabat terdekat. Seperti judulnya, lirik lagu ini terinspirasi dari wejangan kuno budaya Sunda yang berbunyi, doa indung jadi jimat, doa bapak jadi ubar atau yang berarti doa ibu jadi penangkal, doa bapak jadi obat.
Baca juga: For Revenge Hadirkan Single 'Semula', Eksplorasi Fase Bargaining dalam Kesedihan
Rizal Taufik, gitaris The Panturas sekaligus penulis lirik mengeksplorasi lebih jauh setiap istilah dan kalimat yang ditulis dalam lirik lagu Jimat. Liriknya terkesan seperti sebuah jampi atau jampé dan rajah yang biasa dilafalkan dalam ritual kesundaan, pupuh, dan dongeng Sunda.
Jika seluruh lirik diterjemahkan, pendengar bakal disuguhkan papantunan atau lebih popupler dengan sebutan paribasa dan peribahasa.
"Peribahasa-peribahasa Sunda yang sering saya dengar sejak dulu, saya masukkan ke dalam lirik. Lewat lagu Jimat, saya ingin menyampaikan bahwa dalam menjalani hidup kita harus mempunyai pegangan,” kata pria yang akrab disapa Ijal itu.
Eksplorasi unsur tradisional tak hanya dituangkan The Panturas dalam lirik lagu, melainkan dalam instrumen musik, dengan memasukkan sentuhan gitar magis bernotasi “da mi na ti la da”, ketukan drum disco pop, dan beragam instrumen lainnya.
Dalam proses perekaman, mereka mengajak musisi kolaborator di antaranya Andri pada tarompet pencak, Panji Wisnu pada keyboard dan synth, serta Rezki Delian personel Hockey Hook dan El Karmoya pada bonga.
Single Jimat sekaligus menjadi sebuah perayaan, khususnya bagi Ijal dan Surya Fikri Asshidiq atau Kapten Kuya. Sebab selain bisa mengajak kawan-kawan kolaborator terdekatnya lagi, mereka juga berhasil menggaet salah satu musisi pop Sunda legendaris yang menjadi idola mereka sejak kecil, yakni Doel Sumbang.
Pertemuan pertama mereka jadi salah satu proses paling menarik dalam penulisan hingga perekaman lagu Jimat karena Doel Sumbang mengaku telah mendengar musik The Panturas sejak lama.
Ijal mengaku bahwa sosok penyanyi yang akrab disapa Kang Doel itu merupakan salah satu wishlist The Panturas sejak lama ketika membentuk grup band beraliran rock selancar kontemporer tersebut. Karena hal ini pula, proses penggarapan lagu justru dirasa menjadi tidak terlalu sulit bagi para personel The Panturas.
"Doel Sumbang itu idola saya dan Kuya. Lagu-lagu Doel Sumbang selalu masuk playlist keluarga kami ketika bepergian. Alhamdulilah dibantu Abah Iyo dari Pure Saturday akhirnya kami dapat berkolaborasi," ucap Ijal.
Sebelumnya, The Panturas telah meluncurkan single pembuka pertama untuk album mendatang berjudul Lasut Nyanggut pada bulan yang sama. Adapun, album mini Galura Tropikalia dijadwalkan rilis pada November 2024 di bawah naungan label Los Panturas Ent. dan distribusi rilisan fisik oleh La Munai Records.
.
The Panturas adalah band asal Jatinangor, Sumedang, yang beranggotakan empat personel yakni Abyan Zaki Nabilio (vokal/gitar), Rizal Taufik (gitar), Bagus Gogon (bas), dan Surya Fikri Asshidiq (drum).
Band ini dibentuk pada 2015 oleh tiga personelnya yakni Abyan, Bagus, dan Rizal. Nama The Panturas dipilih sebagai penghormatan sekaligus permainan diksi dari nama band surf rock mahsyur yang menginspirasi grup musik ini sendiri yaitu The Ventures.
Meski telah terbentuk sejak 2015, The Panturas baru mengawali debutnya dengan merilis mini album bertajuk Mabuk Laut yang dirilis oleh La Munai Record pada 2018. Setelahnya, nama The Panturas semakin populer di belantika musik Tanah Air.
Baca juga: Perjalanan Musik Mezzaluna, Merangkai Cinta dan Patah Hati dalam Single No Turning Back
Album studio kedua mereka, Ombak Banyu Asmara, dirilis 2021 dan berisikan lagu-lagu yang semakin menunjukkan musikalitas The Panturas. Selain Jim Labrador, terdapat lagu-lagu yang menjadi hit mereka dari album tersebut seperti Tafsir Mistik, All I Want, serta Balada Semburan Naga.
Salah satu pencapaian tertinggi mereka dalam berkarya adalah berhasil masuk nominasi Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Alternatif Terbaik pada gelaran Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2021 melalui single Tafsir Mistik.
Editor: Fajar Sidik
Berdurasi sekitar 3 menit 20 detik, lagu Jimat bercerita tentang nasihat dari orang yang berumur lebih tua, misalnya orang tua atau kakek dan nenek, atau kerabat terdekat. Seperti judulnya, lirik lagu ini terinspirasi dari wejangan kuno budaya Sunda yang berbunyi, doa indung jadi jimat, doa bapak jadi ubar atau yang berarti doa ibu jadi penangkal, doa bapak jadi obat.
Baca juga: For Revenge Hadirkan Single 'Semula', Eksplorasi Fase Bargaining dalam Kesedihan
Rizal Taufik, gitaris The Panturas sekaligus penulis lirik mengeksplorasi lebih jauh setiap istilah dan kalimat yang ditulis dalam lirik lagu Jimat. Liriknya terkesan seperti sebuah jampi atau jampé dan rajah yang biasa dilafalkan dalam ritual kesundaan, pupuh, dan dongeng Sunda.
Jika seluruh lirik diterjemahkan, pendengar bakal disuguhkan papantunan atau lebih popupler dengan sebutan paribasa dan peribahasa.
"Peribahasa-peribahasa Sunda yang sering saya dengar sejak dulu, saya masukkan ke dalam lirik. Lewat lagu Jimat, saya ingin menyampaikan bahwa dalam menjalani hidup kita harus mempunyai pegangan,” kata pria yang akrab disapa Ijal itu.
Eksplorasi unsur tradisional tak hanya dituangkan The Panturas dalam lirik lagu, melainkan dalam instrumen musik, dengan memasukkan sentuhan gitar magis bernotasi “da mi na ti la da”, ketukan drum disco pop, dan beragam instrumen lainnya.
Dalam proses perekaman, mereka mengajak musisi kolaborator di antaranya Andri pada tarompet pencak, Panji Wisnu pada keyboard dan synth, serta Rezki Delian personel Hockey Hook dan El Karmoya pada bonga.
Single Jimat sekaligus menjadi sebuah perayaan, khususnya bagi Ijal dan Surya Fikri Asshidiq atau Kapten Kuya. Sebab selain bisa mengajak kawan-kawan kolaborator terdekatnya lagi, mereka juga berhasil menggaet salah satu musisi pop Sunda legendaris yang menjadi idola mereka sejak kecil, yakni Doel Sumbang.
Pertemuan pertama mereka jadi salah satu proses paling menarik dalam penulisan hingga perekaman lagu Jimat karena Doel Sumbang mengaku telah mendengar musik The Panturas sejak lama.
Ijal mengaku bahwa sosok penyanyi yang akrab disapa Kang Doel itu merupakan salah satu wishlist The Panturas sejak lama ketika membentuk grup band beraliran rock selancar kontemporer tersebut. Karena hal ini pula, proses penggarapan lagu justru dirasa menjadi tidak terlalu sulit bagi para personel The Panturas.
"Doel Sumbang itu idola saya dan Kuya. Lagu-lagu Doel Sumbang selalu masuk playlist keluarga kami ketika bepergian. Alhamdulilah dibantu Abah Iyo dari Pure Saturday akhirnya kami dapat berkolaborasi," ucap Ijal.
Sebelumnya, The Panturas telah meluncurkan single pembuka pertama untuk album mendatang berjudul Lasut Nyanggut pada bulan yang sama. Adapun, album mini Galura Tropikalia dijadwalkan rilis pada November 2024 di bawah naungan label Los Panturas Ent. dan distribusi rilisan fisik oleh La Munai Records.
.
The Panturas adalah band asal Jatinangor, Sumedang, yang beranggotakan empat personel yakni Abyan Zaki Nabilio (vokal/gitar), Rizal Taufik (gitar), Bagus Gogon (bas), dan Surya Fikri Asshidiq (drum).
Band ini dibentuk pada 2015 oleh tiga personelnya yakni Abyan, Bagus, dan Rizal. Nama The Panturas dipilih sebagai penghormatan sekaligus permainan diksi dari nama band surf rock mahsyur yang menginspirasi grup musik ini sendiri yaitu The Ventures.
Meski telah terbentuk sejak 2015, The Panturas baru mengawali debutnya dengan merilis mini album bertajuk Mabuk Laut yang dirilis oleh La Munai Record pada 2018. Setelahnya, nama The Panturas semakin populer di belantika musik Tanah Air.
Baca juga: Perjalanan Musik Mezzaluna, Merangkai Cinta dan Patah Hati dalam Single No Turning Back
Album studio kedua mereka, Ombak Banyu Asmara, dirilis 2021 dan berisikan lagu-lagu yang semakin menunjukkan musikalitas The Panturas. Selain Jim Labrador, terdapat lagu-lagu yang menjadi hit mereka dari album tersebut seperti Tafsir Mistik, All I Want, serta Balada Semburan Naga.
Salah satu pencapaian tertinggi mereka dalam berkarya adalah berhasil masuk nominasi Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Alternatif Terbaik pada gelaran Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2021 melalui single Tafsir Mistik.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.