Peneliti: Minum Kopi 2-3 Cangkir per Hari Kurangi Risiko Penyakit Jantung hingga Stroke
05 October 2024 |
14:16 WIB
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa konsumsi kopi dan kafein dalam jumlah sedang atau sekitar 2 hingga 3 cangkir per hari dapat melindungi terhadap berbagai penyakit kardiometabolik, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Penelitian ini mengambil sampel data sekitar 360.000 orang berusia antara 37 dan 73 tahun dari UK Biobank. Data studi UK Biobank mencakup data rawat inap di rumah sakit, catatan kematian, riwayat perawatan primer, dan kondisi medis yang dilaporkan sendiri.
Baca juga: Cek Kandungan Gula dan Nutrisi dalam Susu UHT yang Aman Dikonsumsi
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Chaofu Ke dari Suzhou Medical College di Universitas Soochow di China. Hasilnya menunjukkan bahwa asupan kafein dalam jumlah 200-300 mg memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit-penyakit tersebut.
“Mengonsumsi tiga cangkir kopi, atau 200–300 mg kafein per hari, dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya cardiometabolic multimorbidity pada individu tanpa penyakit kardiometabolik apa pun,” ujar Chaofu melansir dari Knowridge, Jumat (4/10/2024).
Secara khusus, mereka yang minum tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko 48,1% lebih rendah, sedangkan mereka yang mengonsumsi 200–300 mg kafein memiliki penurunan risiko sebesar 40,7% dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi kurang dari 100 mg kafein per hari.
Studi ini juga berfokus pada kondisi penyakit yang dikenal sebagai cardiometabolic multimorbidity (CM), yang artinya memiliki 2 penyakit kardiometabolik secara bersamaan. Dengan bertambahnya populasi manusia, jumlah penderita cardiometabolic multimorbidity terus meningkat, menjadikannya sebagai masalah kesehatan masyarakat dunia yang signifikan.
Selain itu, dampak penyakit kardiometabolik sangat signifikan terhadap kesehatan. Seseorang yang hanya menderita satu penyakit kardiometabolik memiliki risiko kematian dua kali lipat lebih besar dibandingkan orang sehat. Sementara penderita cardiometabolic multimorbidity menghadapi risiko kematian hingga tujuh kali lebih besar serta mengalami lebih banyak masalah kesehatan fisik dan mental.
Chaofu menekankan bahwa menambah asupan kopi atau kafein secara moderat bisa menjadi kebiasaan yang sederhana, dan efektif untuk mengurangi risiko penyakit serius.
Ahli Jantung dan Direktur Medis Structural Heart Program di MemorialCare Saddleback Medical Center, Cheng-Han Chen juga menyatakan bahwa meskipun kafein mempunyai beberapa efek negatif seperti meningkatkan tekanan darah, tetapi manfaatnya lebih besar daripada kerugiannya.
“Kafein sendiri akan merangsang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Diketahui juga kafein dapat memengaruhi sensitivitas insulin sel, regulasi pergantian lemak, dan pelebaran pembuluh darah,” jelasnya melansir dari Medical News Today.
Dijelaskan pula bahwa kafein dapat meningkatkan sensitivitas insulin yang memungkinkan tubuh untuk merespons insulin dengan lebih baik. Kondisi ini dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2. Selain itu, kafein memiliki sifat anti-inflamasi yang penting dalam pencegahan kondisi kronis seperti penyakit jantung koroner.
Kafein juga dapat meningkatkan metabolisme lemak, membantu tubuh menggunakan lemak lebih efisien sebagai sumber energi, sehingga mendukung kesehatan metabolisme secara keseluruhan. Temuan ini menunjukkan bahwa kafein dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah berbagai penyakit kardiometabolik.
Baca juga: Konsumsi 5 Makanan Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Daya Ingat
Sebagai catatan, konsumsi kafein tetap harus mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing dengan porsi yang disesuaikan, tanpa tambahan bahan lain seperti gula dan susu, serta tidak dikonsumsi berlebihan.
Editor: Fajar Sidik
Penelitian ini mengambil sampel data sekitar 360.000 orang berusia antara 37 dan 73 tahun dari UK Biobank. Data studi UK Biobank mencakup data rawat inap di rumah sakit, catatan kematian, riwayat perawatan primer, dan kondisi medis yang dilaporkan sendiri.
Baca juga: Cek Kandungan Gula dan Nutrisi dalam Susu UHT yang Aman Dikonsumsi
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Chaofu Ke dari Suzhou Medical College di Universitas Soochow di China. Hasilnya menunjukkan bahwa asupan kafein dalam jumlah 200-300 mg memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit-penyakit tersebut.
“Mengonsumsi tiga cangkir kopi, atau 200–300 mg kafein per hari, dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya cardiometabolic multimorbidity pada individu tanpa penyakit kardiometabolik apa pun,” ujar Chaofu melansir dari Knowridge, Jumat (4/10/2024).
Secara khusus, mereka yang minum tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko 48,1% lebih rendah, sedangkan mereka yang mengonsumsi 200–300 mg kafein memiliki penurunan risiko sebesar 40,7% dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi kurang dari 100 mg kafein per hari.
Studi ini juga berfokus pada kondisi penyakit yang dikenal sebagai cardiometabolic multimorbidity (CM), yang artinya memiliki 2 penyakit kardiometabolik secara bersamaan. Dengan bertambahnya populasi manusia, jumlah penderita cardiometabolic multimorbidity terus meningkat, menjadikannya sebagai masalah kesehatan masyarakat dunia yang signifikan.
Selain itu, dampak penyakit kardiometabolik sangat signifikan terhadap kesehatan. Seseorang yang hanya menderita satu penyakit kardiometabolik memiliki risiko kematian dua kali lipat lebih besar dibandingkan orang sehat. Sementara penderita cardiometabolic multimorbidity menghadapi risiko kematian hingga tujuh kali lebih besar serta mengalami lebih banyak masalah kesehatan fisik dan mental.
Chaofu menekankan bahwa menambah asupan kopi atau kafein secara moderat bisa menjadi kebiasaan yang sederhana, dan efektif untuk mengurangi risiko penyakit serius.
Ahli Jantung dan Direktur Medis Structural Heart Program di MemorialCare Saddleback Medical Center, Cheng-Han Chen juga menyatakan bahwa meskipun kafein mempunyai beberapa efek negatif seperti meningkatkan tekanan darah, tetapi manfaatnya lebih besar daripada kerugiannya.
“Kafein sendiri akan merangsang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Diketahui juga kafein dapat memengaruhi sensitivitas insulin sel, regulasi pergantian lemak, dan pelebaran pembuluh darah,” jelasnya melansir dari Medical News Today.
Dijelaskan pula bahwa kafein dapat meningkatkan sensitivitas insulin yang memungkinkan tubuh untuk merespons insulin dengan lebih baik. Kondisi ini dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2. Selain itu, kafein memiliki sifat anti-inflamasi yang penting dalam pencegahan kondisi kronis seperti penyakit jantung koroner.
Kafein juga dapat meningkatkan metabolisme lemak, membantu tubuh menggunakan lemak lebih efisien sebagai sumber energi, sehingga mendukung kesehatan metabolisme secara keseluruhan. Temuan ini menunjukkan bahwa kafein dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah berbagai penyakit kardiometabolik.
Baca juga: Konsumsi 5 Makanan Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Daya Ingat
Sebagai catatan, konsumsi kafein tetap harus mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing dengan porsi yang disesuaikan, tanpa tambahan bahan lain seperti gula dan susu, serta tidak dikonsumsi berlebihan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.