Rekomendasi Film Terbaik yang Disutradarai oleh Ernest Prakasa
02 October 2024 |
12:48 WIB
1
Like
Like
Like
Ernest Prakasa atau yang biasa disapa Ernest adalah seorang komedian, sutradara dan penulis Indonesia yang terkenal dengan tipe komedi satire dan cerdas. Dia kerap kali mengangkat isu-isu sosial dan politik dalam tiap karyanya, serta memberikan pandangan kritis lewat gaya yang menghibur.
Komika yang lahir pada 29 Januari 1982 ini mengawali kariernya sebagai Stand Up Comedian lewat kompetisi Stand Up Comedy Indonesia musim yang pertama pada 2011. Dia lolos audisi bersama 13 komika lainnya dari seluruh Indonesia. Dalam kompetisi ini Ernest berhasil menjadi juara ketiga.
Baca juga: Debut Film Sutradara Loeloe Hendra Tale of The Land Bakal Tayang di BIFF 2024
Selain menjadi komika, Ernest juga berkarier sebagai sutradara dan penulis di dunia perfilman Indonesia. Dia mengawali kariernya di dunia perfilman sebagai aktor dalam film Make Money garapan Sean Monteimiro pada 2013. Kemudian pada 2015, dia menyutradarai film Ngenest yang berkisah tentang kehidupannya di masa lalu.
Berikut rekomendasi film terbaik yang disutradarai langsung oleh Ernest Prakasa.
Cek Toko Sebelah merupakan film kedua yang disutradarai dan ditulis langsung oleh Ernest Prakasa. Bercerita tentang Erwin (Ernest Prakasa) menikmati hidupnya dengan karir gemilang di usia muda, dan kekasih cantik yang tak kalah sukses, Natalie (Gisella Anastasia). Tapi semua jadi pelik saat Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang kesehatannya makin memburuk, ingin mewariskan toko sembakonya kepada Erwin, anak kesayangannya.
Sementara itu, Yohan (Dion Wiyoko) kakak Erwin, naik pitam karena dilangkahi. Sebagai anak sulung yang merasa lebih perhatian pada kedua orang tuanya, Yohan yakin dia dan istrinya, Ayu (Adinia Wirasti), adalah yang paling berhak meneruskan toko tersebut. Sayangnya, Koh Afuk sulit mempercayai Yohan yang selalu memberontak.
Film Susah Sinyal adalah film bergenre drama-komedi yang ditulis dan disutradarai oleh Ernest Prakasa. Film ini bercerita tentang Ellen (Adinia Wirasti) yang bekerja sebagai pengacara ternama. Sayangnya pekerjaan ini begitu menyita waktunya sehingga ia seringkali tak punya waktu untuk anak semata wayangnya, Kiara (Aurora Ribero).
Hal ini menjadi alasan sifat Kiara yang seringkali memberontak. Rasa kesepiannya semakin parah ketika nenek Kiara, Agatha (Niniek L. Karim) suatu malam terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Lewat saran psikolog untuk menyembuhkan luka mentalnya, Ellen dan Kiara disarankan untuk berlibur.
Film ini adalah film spin-off dari film Ada Apa dengan Cinta? (2002) yang dirilis pada 2018. Film ini berpusat pada cerita Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) yang fokus pada lika-liku rumah tangga mereka. Film ini berdurasi 101 menit dan melanjutkan timeline dari kisah Ada Apa Dengan Cinta? 2, kini Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) sedang disibukkan dengan mengurus bayi mereka.
Mamet yang punya passion memasak dan sempat bekerja sebagai chef kini bekerja di pabrik milik Papa Milly. Sebuah pilihan yang agak terpaksa, karena kini dia jadi tumpuan keluarga kecil mereka setelah Milly resign dari profesinya sebagai bankir untuk fokus membesarkan anak.
Sampai pada suatu hari, Mamet berjumpa Alexandra (Julie Estelle), teman dekatnya waktu kuliah dulu. Dengan antusias, Alexandra bercerita bahwa dia sudah mendapatkan investor untuk membiayai ide restoran yang dulu pernah mereka khayalkan bersama.
Film ini disutradarai oleh Ernest Prakasa yang sekaligus menjadi penulis naskah bersama istrinya Meira Anastasia. Film ini menjadi film ke-5 Ernest sekaligus menjadi film penutup dari kontrak kerja sama Ernest dan pihak Starvision. Bercerita tentang Rara (Jessica Mila) yang terlahir dengan badan yang gemuk dan kulit yang hitam. Berbanding terbalik dengan adik Rara, Lulu (Yasmin Napper) yang bertubuh ideal serta berkulit putih bak bidadari.
Film ini begitu menyentuh hati karena pesan utamanya dapat tersampaikan dengan baik berkat akting ciamik Jessica Milla dan Reza Rahadian. Ditambah OST dari Fiersa Besari yang berjudul “Pelukku untuk Pelikmu” yang menambah kesan hangat tiap adegannya.
Film ini merupakan film lanjutan dari film Cek Toko Sebelah (2016) yang masih disutradarai dan ditulis oleh Ernest Prakasa. Bercerita tentang keluarga Koh Afuk (Chew Kin Wah) dan dua anaknya, Yohan (Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest Prakasa) yang ternyata memiliki masalah dalam hubungannya dengan pasangan masing-masing.
Baca juga: Cerita Produser Sheila Timothy Meracik Naskah Film My Annoying Brother Lebih Melokal
Diceritakan bahwa Erwin ingin melamar Natalie yang kali ini diperankan oleh Laura Basuki, namun tidak direstui oleh ibu dari Natalie, Agnes (Maya Hasan). Agnes tidak memberikan restu karena dirinya menganggap kalau Erwin tidak berada di status sosial yang sama dengan dirinya dan takut jika Natalie harus mengalami gagal pernikahan seperti dirinya.
Di lain sisi Yohan dan istrinya, Ayu (Adinia Wirasti) dihadapkan oleh tekanan dari Koh Afuk yang ingin segera menggendong cucunya sendiri. Ternyata Ayu merasa belum siap jika harus segera memiliki anak dan tidak nyaman jika terus dipaksa untuk memiliki anak oleh Koh Afuk.
Editor: Fajar Sidik
Komika yang lahir pada 29 Januari 1982 ini mengawali kariernya sebagai Stand Up Comedian lewat kompetisi Stand Up Comedy Indonesia musim yang pertama pada 2011. Dia lolos audisi bersama 13 komika lainnya dari seluruh Indonesia. Dalam kompetisi ini Ernest berhasil menjadi juara ketiga.
Baca juga: Debut Film Sutradara Loeloe Hendra Tale of The Land Bakal Tayang di BIFF 2024
Selain menjadi komika, Ernest juga berkarier sebagai sutradara dan penulis di dunia perfilman Indonesia. Dia mengawali kariernya di dunia perfilman sebagai aktor dalam film Make Money garapan Sean Monteimiro pada 2013. Kemudian pada 2015, dia menyutradarai film Ngenest yang berkisah tentang kehidupannya di masa lalu.
Berikut rekomendasi film terbaik yang disutradarai langsung oleh Ernest Prakasa.
1. Cek Toko Sebelah (2016)
Cek Toko Sebelah merupakan film kedua yang disutradarai dan ditulis langsung oleh Ernest Prakasa. Bercerita tentang Erwin (Ernest Prakasa) menikmati hidupnya dengan karir gemilang di usia muda, dan kekasih cantik yang tak kalah sukses, Natalie (Gisella Anastasia). Tapi semua jadi pelik saat Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang kesehatannya makin memburuk, ingin mewariskan toko sembakonya kepada Erwin, anak kesayangannya.
Sementara itu, Yohan (Dion Wiyoko) kakak Erwin, naik pitam karena dilangkahi. Sebagai anak sulung yang merasa lebih perhatian pada kedua orang tuanya, Yohan yakin dia dan istrinya, Ayu (Adinia Wirasti), adalah yang paling berhak meneruskan toko tersebut. Sayangnya, Koh Afuk sulit mempercayai Yohan yang selalu memberontak.
2. Susah Sinyal (2017)
Film Susah Sinyal adalah film bergenre drama-komedi yang ditulis dan disutradarai oleh Ernest Prakasa. Film ini bercerita tentang Ellen (Adinia Wirasti) yang bekerja sebagai pengacara ternama. Sayangnya pekerjaan ini begitu menyita waktunya sehingga ia seringkali tak punya waktu untuk anak semata wayangnya, Kiara (Aurora Ribero).
Hal ini menjadi alasan sifat Kiara yang seringkali memberontak. Rasa kesepiannya semakin parah ketika nenek Kiara, Agatha (Niniek L. Karim) suatu malam terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Lewat saran psikolog untuk menyembuhkan luka mentalnya, Ellen dan Kiara disarankan untuk berlibur.
3. Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga (2018)
Film ini adalah film spin-off dari film Ada Apa dengan Cinta? (2002) yang dirilis pada 2018. Film ini berpusat pada cerita Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) yang fokus pada lika-liku rumah tangga mereka. Film ini berdurasi 101 menit dan melanjutkan timeline dari kisah Ada Apa Dengan Cinta? 2, kini Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) sedang disibukkan dengan mengurus bayi mereka.
Mamet yang punya passion memasak dan sempat bekerja sebagai chef kini bekerja di pabrik milik Papa Milly. Sebuah pilihan yang agak terpaksa, karena kini dia jadi tumpuan keluarga kecil mereka setelah Milly resign dari profesinya sebagai bankir untuk fokus membesarkan anak.
Sampai pada suatu hari, Mamet berjumpa Alexandra (Julie Estelle), teman dekatnya waktu kuliah dulu. Dengan antusias, Alexandra bercerita bahwa dia sudah mendapatkan investor untuk membiayai ide restoran yang dulu pernah mereka khayalkan bersama.
4. Imperfect : Karir, Cinta dan Timbangan (2019)
Film ini disutradarai oleh Ernest Prakasa yang sekaligus menjadi penulis naskah bersama istrinya Meira Anastasia. Film ini menjadi film ke-5 Ernest sekaligus menjadi film penutup dari kontrak kerja sama Ernest dan pihak Starvision. Bercerita tentang Rara (Jessica Mila) yang terlahir dengan badan yang gemuk dan kulit yang hitam. Berbanding terbalik dengan adik Rara, Lulu (Yasmin Napper) yang bertubuh ideal serta berkulit putih bak bidadari.
Film ini begitu menyentuh hati karena pesan utamanya dapat tersampaikan dengan baik berkat akting ciamik Jessica Milla dan Reza Rahadian. Ditambah OST dari Fiersa Besari yang berjudul “Pelukku untuk Pelikmu” yang menambah kesan hangat tiap adegannya.
5. Cek Toko Sebelah 2 (2022)
Film ini merupakan film lanjutan dari film Cek Toko Sebelah (2016) yang masih disutradarai dan ditulis oleh Ernest Prakasa. Bercerita tentang keluarga Koh Afuk (Chew Kin Wah) dan dua anaknya, Yohan (Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest Prakasa) yang ternyata memiliki masalah dalam hubungannya dengan pasangan masing-masing.
Baca juga: Cerita Produser Sheila Timothy Meracik Naskah Film My Annoying Brother Lebih Melokal
Diceritakan bahwa Erwin ingin melamar Natalie yang kali ini diperankan oleh Laura Basuki, namun tidak direstui oleh ibu dari Natalie, Agnes (Maya Hasan). Agnes tidak memberikan restu karena dirinya menganggap kalau Erwin tidak berada di status sosial yang sama dengan dirinya dan takut jika Natalie harus mengalami gagal pernikahan seperti dirinya.
Di lain sisi Yohan dan istrinya, Ayu (Adinia Wirasti) dihadapkan oleh tekanan dari Koh Afuk yang ingin segera menggendong cucunya sendiri. Ternyata Ayu merasa belum siap jika harus segera memiliki anak dan tidak nyaman jika terus dipaksa untuk memiliki anak oleh Koh Afuk.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.