5 Pameran Seni Rupa Oktober 2024: Art The Fact 3.0 hingga View Finder ROH Projects
01 October 2024 |
17:38 WIB
Pameran seni merupakan salah satu ajang untuk mengenalkan karya para seniman pada publik. Selain menjadi bentuk apresiasi terhadap kerja artistik para perupa, mengunjungi seteleng seni rupa juga bisa menjadi kegiatan wisata estetik sambil mengisi waktu luang.
Pada Oktober tahun ini berbagai ekshibisi seni rupa juga kian marak digelar di berbagai galeri dan museum di Tanah Air. Tentu hal itu menjadi kabar gembira bagi Genhype pencinta seni yang ingin menikmati karya seni rupa terbaru, alih-alih mendekam di dalam rumah.
Baca juga: Evoria M Bloc Fest 2024 Siap Digelar 10 Hari, Cek Rangkaian Agenda Serunya
Nah, bagi Genhype yang masih bingung untuk mengunjungi pameran seni apa saja yang digelar pada bulan kespuluh kalender Gregorian itu, berikut Hypeabis.id merangkumkan daftar eksibisi seni rupa yang dapat dikunjungi:
Art The Fact 3.0 merupakan pameran temporer yang dihelat di Museum Bahari dengan menampilkan berbagai replika kapal tradisional, artefak bersejarah dan dokumentasi tentang kejayaan dunia maritim bangsa Indonesia. Seteleng ini juga berkolaborasi dengan 8 negara lain, seperti Irlandia, Chile, Belanda, Portugal, Korea Selatan, Pakistan, Meksiko dan Argentina.
Pameran Art The Fact 3.0 berlangsung hingga 26 Oktober 2024. Selain itu, genhype juga bisa mengunjungi pameran lain, yakni Jalur Rempah: Pertukaran Komoditas Ekonomi dan Budaya yang berlangsung hingga 24 Oktober 2024. Pameran ini menjadi wahana edukasi bagi masyarakat untuk memperkenalkan Jalur Rempah yang akan diajukan sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO.
Merupakan pameran tunggal dari perupa Wanti Amelia. Wanti adalah seniman jebolan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung yang telah berkarya sejak 2018. Dia banyak membuat karya yang terinspirasi dari hubungan antara emosi manusia dan alam, terutama laut dan pesisir.
Pada seteleng kali ini Wanti memacak sepilihan karya dua dimensi yang merefleksikan makna pasang surut, baik dalam esensi kehidupan atau secara harfiah. Dualitas itulah yang coba ditangkap sang seniman lewat sapuan kuas mengalir dan terjalin di atas kanvas pada 31 Agustus-21 Oktober 2024.
Pameran Muklay’s Bizarre Adventure menghadirkan serangkaian karya terbaru yang mencerminkan fleksibilitas dan pertumbuhan artistik Muklay. Karya-karya yang ditampilkan dalam seteleng ini tidak hanya tampil dalam format ruang pameran yang umum, tetapi juga dalam bentuk objek-objek yang mencerminkan perjalanan evolusi kreativitasnya hingga saat ini.
Dalam pameran yang berlangsung 28 Oktober 2024 itu, Muklay mengambil fokus dengan menciptakan dialog antara dunia fisik dan virtual dalam ruang seni. Dia juga banyak mengangkat tema relevan antara pengalaman pribadi dan sosial yang tergambar abstrak, serta daya artistik yang kuat dalam kolaborasi bersama seniman lain.
Nonalog merupakan pameran ke-9 yang dihelat Baik Art Jakarta. Ekshibisi ini berlangsung hingga 16 Oktober 2024 dengan memacak karya para seniman perempuan seperti Candrani, Ayurika, Cecil Mariani, Dian Suci, Dzikra A.N, Henryette Louise, Maharani Mancanegara, Restu Ratnaningtyas, dan Windi Apriani.
Tajuk Nona-log dipilih oleh galeri asal Korea itu karena frasa tersebut juga berhomonim dengan kata lain di negara Korea, untuk memanggil kakak perempuan atau teman perempuan yang lebih tua. Bahkan, kata 'nonna' adalah panggilan sayang umum dalam bahasa Yunani dan Italia untuk memanggil seorang nenek.
Seteleng Komunikasih Vs Komunikacau dihelat untuk memeringati hari jadi Bentara Budaya yang ke-42. Dihelat di Bentara Budaya Art Gallery, Jakarta, pameran ini berlangsung pada 26 September sampai 28 Oktober 2024, dan menampilkan puluhan karya dari 19 seniman Indonesia.
Baca juga: Pameran Solo Perdana Seniman Thailand Korakrit Arunanondchai Siap Hadir di Museum MACAN
Seperti tajuknya, pameran ini menampilkan karya-karya para seniman yang merefleksikan seperti apa dunia komunikasi masyarakat hari ini. Setiap peserta menggambarkan situasi, kondisi, tabiat dan perilaku orang-orang dalam berkomunikasi, baik dalam ranah personal hingga kebijakan yang berdampak pada global.
View Finder merupakan pameran tunggal dari Davy Linggar, seorang fotografer ternama asal Jakarta yang menggelontorkan karyanya untuk publik pada 25 September-27 Oktober 2024 di ROH Gallery, Jakarta. Pada pameran ini Linggar mengetengahkan konseptual fotografi sebagai basis berkarya dengan menggunakan terminologi viewfinder atau jendela bidik.
Pada pameran ini genhype akan diajak untuk mellihat eksplorasi artistik Linggar dalam merekam gestur lewat sepilihan lukisan laiknya sedang memotret objek. Kendati karya yang ditampilkan dalam seteleng ini berasal dari fotografi, akan tetapi kita akan mencerap kenyataan yang lain saat diperhatikan dengan saksama dalam karya-karyanya.
Editor: Fajar Sidik
Pada Oktober tahun ini berbagai ekshibisi seni rupa juga kian marak digelar di berbagai galeri dan museum di Tanah Air. Tentu hal itu menjadi kabar gembira bagi Genhype pencinta seni yang ingin menikmati karya seni rupa terbaru, alih-alih mendekam di dalam rumah.
Baca juga: Evoria M Bloc Fest 2024 Siap Digelar 10 Hari, Cek Rangkaian Agenda Serunya
Nah, bagi Genhype yang masih bingung untuk mengunjungi pameran seni apa saja yang digelar pada bulan kespuluh kalender Gregorian itu, berikut Hypeabis.id merangkumkan daftar eksibisi seni rupa yang dapat dikunjungi:
1. Art The Fact 3.0, Museum Bahari
Art The Fact 3.0 merupakan pameran temporer yang dihelat di Museum Bahari dengan menampilkan berbagai replika kapal tradisional, artefak bersejarah dan dokumentasi tentang kejayaan dunia maritim bangsa Indonesia. Seteleng ini juga berkolaborasi dengan 8 negara lain, seperti Irlandia, Chile, Belanda, Portugal, Korea Selatan, Pakistan, Meksiko dan Argentina.
Pameran Art The Fact 3.0 berlangsung hingga 26 Oktober 2024. Selain itu, genhype juga bisa mengunjungi pameran lain, yakni Jalur Rempah: Pertukaran Komoditas Ekonomi dan Budaya yang berlangsung hingga 24 Oktober 2024. Pameran ini menjadi wahana edukasi bagi masyarakat untuk memperkenalkan Jalur Rempah yang akan diajukan sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO.
2. Pasang Surut, Art Agenda Jakarta
Merupakan pameran tunggal dari perupa Wanti Amelia. Wanti adalah seniman jebolan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung yang telah berkarya sejak 2018. Dia banyak membuat karya yang terinspirasi dari hubungan antara emosi manusia dan alam, terutama laut dan pesisir.Pada seteleng kali ini Wanti memacak sepilihan karya dua dimensi yang merefleksikan makna pasang surut, baik dalam esensi kehidupan atau secara harfiah. Dualitas itulah yang coba ditangkap sang seniman lewat sapuan kuas mengalir dan terjalin di atas kanvas pada 31 Agustus-21 Oktober 2024.
3. Muklay’s Bizarre Adventure, Can's Gallery
Pameran Muklay’s Bizarre Adventure menghadirkan serangkaian karya terbaru yang mencerminkan fleksibilitas dan pertumbuhan artistik Muklay. Karya-karya yang ditampilkan dalam seteleng ini tidak hanya tampil dalam format ruang pameran yang umum, tetapi juga dalam bentuk objek-objek yang mencerminkan perjalanan evolusi kreativitasnya hingga saat ini.
Dalam pameran yang berlangsung 28 Oktober 2024 itu, Muklay mengambil fokus dengan menciptakan dialog antara dunia fisik dan virtual dalam ruang seni. Dia juga banyak mengangkat tema relevan antara pengalaman pribadi dan sosial yang tergambar abstrak, serta daya artistik yang kuat dalam kolaborasi bersama seniman lain.
4. Nonalog, Baik Art Jakarta
Nonalog merupakan pameran ke-9 yang dihelat Baik Art Jakarta. Ekshibisi ini berlangsung hingga 16 Oktober 2024 dengan memacak karya para seniman perempuan seperti Candrani, Ayurika, Cecil Mariani, Dian Suci, Dzikra A.N, Henryette Louise, Maharani Mancanegara, Restu Ratnaningtyas, dan Windi Apriani.Tajuk Nona-log dipilih oleh galeri asal Korea itu karena frasa tersebut juga berhomonim dengan kata lain di negara Korea, untuk memanggil kakak perempuan atau teman perempuan yang lebih tua. Bahkan, kata 'nonna' adalah panggilan sayang umum dalam bahasa Yunani dan Italia untuk memanggil seorang nenek.
5. Komunikasih Vs Komunikacau, Bentara Budaya Art Gallery
Seteleng Komunikasih Vs Komunikacau dihelat untuk memeringati hari jadi Bentara Budaya yang ke-42. Dihelat di Bentara Budaya Art Gallery, Jakarta, pameran ini berlangsung pada 26 September sampai 28 Oktober 2024, dan menampilkan puluhan karya dari 19 seniman Indonesia.
Baca juga: Pameran Solo Perdana Seniman Thailand Korakrit Arunanondchai Siap Hadir di Museum MACAN
Seperti tajuknya, pameran ini menampilkan karya-karya para seniman yang merefleksikan seperti apa dunia komunikasi masyarakat hari ini. Setiap peserta menggambarkan situasi, kondisi, tabiat dan perilaku orang-orang dalam berkomunikasi, baik dalam ranah personal hingga kebijakan yang berdampak pada global.
6. View Finder, ROH Projects
View Finder merupakan pameran tunggal dari Davy Linggar, seorang fotografer ternama asal Jakarta yang menggelontorkan karyanya untuk publik pada 25 September-27 Oktober 2024 di ROH Gallery, Jakarta. Pada pameran ini Linggar mengetengahkan konseptual fotografi sebagai basis berkarya dengan menggunakan terminologi viewfinder atau jendela bidik. Pada pameran ini genhype akan diajak untuk mellihat eksplorasi artistik Linggar dalam merekam gestur lewat sepilihan lukisan laiknya sedang memotret objek. Kendati karya yang ditampilkan dalam seteleng ini berasal dari fotografi, akan tetapi kita akan mencerap kenyataan yang lain saat diperhatikan dengan saksama dalam karya-karyanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.