World Heart Day atau Hari Jantung Sedunia diperingati pada 29 September tiap tahunnya. (Sumber gambar: enginakyurt/Pexels)

Sejarah & Tema Hari Jantung Sedunia 2024, Diperingati Tiap 29 September

29 September 2024   |   08:11 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

World Heart Day atau Hari Jantung Sedunia diperingati pada 29 September tiap tahunnya. Peringatannya dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang pentingnya kesehatan serta pencegahan penyakit jantung, juga menekankan pentingnya kesehatan jantung lewat gaya hidup dan pengelolaan kesehatan yang proaktif. 

Hari Jantung Sedunia merupakan peringatan internasional yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyakit jantung dan strok, serta mempromosikan kebiasaan hidup sehat yang dapat mencegah kondisi tersebut. 

Kampanye ini mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan jantung mereka dengan menerapkan pola makan seimbang, melakukan aktivitas fisik secara teratur, menghindari penggunaan tembakau, dan mengelola stres. Termasuk, mengadvokasi kebijakan kesehatan yang lebih baik dan akses ke layanan kesehatan untuk mengurangi beban penyakit kardiovaskular global. 

Baca juga: Kematian Akibat Penyakit Jantung Diprediksi Meningkat pada 2030, Kenali Gejala dan Pencegahannya
 

Sejarah Hari Jantung Sedunia

Hari Jantung Sedunia pertama kali diperingati pada 24 September 2000 oleh Federasi Jantung Dunia (WHF). WHF merupakan organisasi global aktif yang mempromosikan kesehatan jantung dan mendorong perubahan di tingkat lokal, regional, dan global.

Keanggotaan WHF terdiri atas lebih dari 200 yayasan jantung, perkumpulan ilmiah, dan organisasi pasien di lebih dari 100 negara. WHF hadir untuk memperjuangkan kesehatan jantung, serta bertindak untuk mengurangi penyakit jantung dan strok masyarakat global.

Dengan kolaborasi WHF dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memungkinkan kedua organisasi ini untuk berbagi dan menyelaraskan pengetahuan dan tujuan seputar penyakit kardiovaskular, terutama di bidang-bidang utama seperti penggunaan tembakau dan polusi udara, serta kondisi terabaikan seperti penyakit jantung rematik dan penyakit Chagas.

WHF menetapkan Hari Jantung Sedunia sebagai acara tahunan untuk meningkatkan kesadaran global tentang penyakit kardiovaskular dan strok. Prakarsa ini dibuat sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia.

Mengutip situs World Heart Day, penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Jika digabungkan, kondisi yang memengaruhi jantung atau pembuluh darah seperti serangan jantung, strok, dan gagal jantung, membunuh lebih dari 20,5 juta orang setiap tahun. Sebagian besar kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. 

Meski demikian, 80 persen kematian dini akibat penyakit kardiovaskular dapat dicegah. Caranya, dengan melakukan perubahan kecil pada gaya hidup yakni memperhatikan asupan makan dan minum, rutinitas berolahraga, serta mengelola stres. Semua hal itu penting dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung dengan lebih baik, serta mencegah penyakit kardiovaskular.
 
 

Tema Hari Jantung Sedunia 2024

WHF telah menetapkan tema yang digunakan untuk peringatan Hari Jantung Sedunia mulai tahun 2024 hingga 2026 ialah "Use Heart for Action" atau Gunakan Hati untuk Bertindak.

Tema ini menyoroti pergeseran dari kesadaran ke pemberdayaan dengan tujuan dan sasaran yang jelas. Termasuk, sifat tindakan dua arah, yakni upaya untuk memengaruhi kebijakan dan mengadvokasi perubahan perilaku dan aktivitas fisik. Hal ini mencerminkan kebutuhan akan upaya dan kolaborasi yang berkelanjutan.

Di samping itu, kampanye ini dibuat untuk mengajak setiap orang agar menjaga kesehatan jantung serta mendesak setiap individu untuk memprioritaskan kesehatan kardiovaskular. Termasuk, mendesak para pemimpin baik di tingkat lokal, regional, maupun global agar menganggap serius kesehatan kardiovaskular dengan menyediakan platform untuk bertindak. 

Kesadaran dan dukungan terhadap pengelolaan penyakit kardiovaskular di berbagai negara bervariasi. Mengutip Pace Hospitals, negara-negara miskin dan berkembang tidak memiliki akses yang memadai terhadap kesadaran dan fasilitas perawatan jantung, sehingga menyebabkan 75 persen dari semua kematian kardiovaskular di negara-negara ini.

Kondisi ini dapat ditingkatkan dengan menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam program kesadaran secara global untuk membantu setiap individu terhindar dari penyakit kardiovaskular. Setiap orang dapat berkontribusi untuk menjaga kesehatan alam dengan cara melawan polusi udara, yang menyebabkan 25 persen dari semua kematian kardiovaskular.

Selain itu, stres dan gaya hidup yang buruk telah menjadi faktor risiko utama serangan jantung, yang dapat diatasi dengan memperbaiki gaya hidup dengan menanamkan kebiasaan baik seperti berolahraga, meditasi, dan tidur yang berkualitas. 

Baca juga: Penyakit Jantung Mulai Didominasi Kalangan Muda, Ini Pentingnya Deteksi Dini

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Ranking Terbaru BWF World Championship, Cek Posisi Atlet Indonesia

BERIKUTNYA

Pasangan Atlet Badminton Rian Ardianto & Ribka Sugiarto Resmi Menikah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: