Waspada, Gaya Hidup Anak Muda Seperti Ini Picu Penyakit Jantung
30 September 2021 |
00:17 WIB
Menjaga kesehatan jantung itu penting untuk kelangsungan hidup kita, sebab organ ini berperan untuk memompa darah dan mengantarkan oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh. Sayangnya, banyak dari kita menjalani gaya hidup yang justru memperburuk kesehatan jantung. Alhasil penyakit jantung ini tetap menempati posisi teratas penyebab kematian di dunia.
Dokter Ajay Kaul, ketua Cardiac Sciences Fortis Hospital Noida, mengatakan sangat penting untuk menjaga gaya hidup seimbang dengan makan-makanan bernutrisi dan rajin berolahraga yang cocok untuk tubuh.
Adapun olahraga yang tepat yakni 45 menit sehari dan dilakukan lima kali dalam seminggu. Jika berlebihan, olahraga justru dapat menyebabkan kegagalan pada fungsi jantung.
“Banyak anak muda cenderung menderita kardiomiopati atau kardiomiopati aritmogenik akibat olahraga, suatu kondisi di mana terdapat disfungsi otot jantung yang mengarah ke kegagalan jantung,” ujar Ajay dikutip dari Hindustan Times, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, konsumsi protein olahan atau suplemen kesehatan yang mengandung steroid juga dapat memperburuk kondisi jantung. Steroid menyebabkan otot patah dan melemahkan jantung. Sementara pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan serangan jantung.
“Terlalu banyak protein menyebabkan beban pada ginjal, menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan serangan jantung. Kelebihan karbohidrat dan lemak menyebabkan kelebihan metabolisme glukosa, yang menyebabkan arteri tersumbat sehingga menyebabkan serangan jantung,” tutur Ajay.
Di sisi lain, anak muda yang bekerja berjam-jam, stres dan lelah, tidak tidur nyenyak, tidak makan pada waktu yang tepat, mengonsumsi banyak kafein dan gula, mengandalkan rokok untuk membantu mengelola stres, juga memicu perburukan kondisi jantung.
Terkadang, mereka tidak menyadarinya. “Semua ini pada akhirnya mengarah pada keterlambatan diagnosis yang seringkali bisa berakibat fatal,” tegas Ajay.
Editor: Avicenna
Dokter Ajay Kaul, ketua Cardiac Sciences Fortis Hospital Noida, mengatakan sangat penting untuk menjaga gaya hidup seimbang dengan makan-makanan bernutrisi dan rajin berolahraga yang cocok untuk tubuh.
Adapun olahraga yang tepat yakni 45 menit sehari dan dilakukan lima kali dalam seminggu. Jika berlebihan, olahraga justru dapat menyebabkan kegagalan pada fungsi jantung.
“Banyak anak muda cenderung menderita kardiomiopati atau kardiomiopati aritmogenik akibat olahraga, suatu kondisi di mana terdapat disfungsi otot jantung yang mengarah ke kegagalan jantung,” ujar Ajay dikutip dari Hindustan Times, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, konsumsi protein olahan atau suplemen kesehatan yang mengandung steroid juga dapat memperburuk kondisi jantung. Steroid menyebabkan otot patah dan melemahkan jantung. Sementara pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan serangan jantung.
“Terlalu banyak protein menyebabkan beban pada ginjal, menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan serangan jantung. Kelebihan karbohidrat dan lemak menyebabkan kelebihan metabolisme glukosa, yang menyebabkan arteri tersumbat sehingga menyebabkan serangan jantung,” tutur Ajay.
Di sisi lain, anak muda yang bekerja berjam-jam, stres dan lelah, tidak tidur nyenyak, tidak makan pada waktu yang tepat, mengonsumsi banyak kafein dan gula, mengandalkan rokok untuk membantu mengelola stres, juga memicu perburukan kondisi jantung.
Terkadang, mereka tidak menyadarinya. “Semua ini pada akhirnya mengarah pada keterlambatan diagnosis yang seringkali bisa berakibat fatal,” tegas Ajay.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.