Awas, Kadar Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Kebutaan
17 June 2021 |
12:28 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Kondisi ini bahkan bisa-bisa menyebabkan kebutaan lho guys. Zat 'lilin' yang ditemukan dalam darah ini digunakan oleh tubuh untuk memproduksi sel-sel baru..
Kendati demikian, kolesterol dalam jumlah besar dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah. Apabila endapan ini terus bertambah, itu bisa membuat aliran darah semakin sulit dan memicu risiko serangan jantung.
Jika tidak terdiagnosis, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan sejumlah komplikasi lain. Bahkan menurut para ahli di Universitas New York kondisi ini menyebabkan kebutaan pada beberapa pasien.
Kolesterol yang pecah dapat menyebabkan plak di mata dan akan menghalangi aliran darah di sekitar mata.
Jika mata tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, hal itu dapat menyebabkan kebutaan dalam beberapa jam.
"Salah satu tanda yang sangat serius dan berpotensi membutakan adalah plak yang diamati di dalam salah satu arteri kecil di dalam mata, yang dikenal sebagai plak Hollenhorst," tulis para ahli di Universitas New York.
Plak di mata akan menghalangi aliran darah di hilir sehingga menyumbat arteri dan menyebabkan kematian pada jaringan yang diberi makan oleh arteri tersebut.
“Semua sel di tubuh kita membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, dan arteri adalah jalan raya yang membawa oksigen. Jika jalan raya ini terhalang oleh plak kolesterol, darah tidak mencapai jaringan yang dituju, dan dengan demikian oksigen tidak berjalan baik,” begitu bunyi penjelasan para ahli.
Oksigen yang terhalang ini menyebabkan hilangnya fungsi mata dalam beberapa jam hingga bisa menimbulkan kebutaan tergantung pada lokasi penyumbatan/oklusi. Oklusi arteri pada dasarnya adalah 'stroke' di dalam mata.
Adapun plak Hollenhorst biasanya timbul di bagian belakang mata. Mereka muncul sebagai kristal yang datar dan cerah.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola kadar kolesterol untuk menghindari risiko kebutaan ini. Cara termudah adalah mengurangi makanan berlemak.
Sebaliknya, makan lebih banyak ikan berminyak, beras merah, kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sayuran. Jangan lupa unuk banyak olahraga setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang setiap minggu.
Editor: Roni Yunianto
Kendati demikian, kolesterol dalam jumlah besar dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah. Apabila endapan ini terus bertambah, itu bisa membuat aliran darah semakin sulit dan memicu risiko serangan jantung.
Jika tidak terdiagnosis, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan sejumlah komplikasi lain. Bahkan menurut para ahli di Universitas New York kondisi ini menyebabkan kebutaan pada beberapa pasien.
Kolesterol yang pecah dapat menyebabkan plak di mata dan akan menghalangi aliran darah di sekitar mata.
Jika mata tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, hal itu dapat menyebabkan kebutaan dalam beberapa jam.
"Salah satu tanda yang sangat serius dan berpotensi membutakan adalah plak yang diamati di dalam salah satu arteri kecil di dalam mata, yang dikenal sebagai plak Hollenhorst," tulis para ahli di Universitas New York.
Plak di mata akan menghalangi aliran darah di hilir sehingga menyumbat arteri dan menyebabkan kematian pada jaringan yang diberi makan oleh arteri tersebut.
“Semua sel di tubuh kita membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, dan arteri adalah jalan raya yang membawa oksigen. Jika jalan raya ini terhalang oleh plak kolesterol, darah tidak mencapai jaringan yang dituju, dan dengan demikian oksigen tidak berjalan baik,” begitu bunyi penjelasan para ahli.
Oksigen yang terhalang ini menyebabkan hilangnya fungsi mata dalam beberapa jam hingga bisa menimbulkan kebutaan tergantung pada lokasi penyumbatan/oklusi. Oklusi arteri pada dasarnya adalah 'stroke' di dalam mata.
Adapun plak Hollenhorst biasanya timbul di bagian belakang mata. Mereka muncul sebagai kristal yang datar dan cerah.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola kadar kolesterol untuk menghindari risiko kebutaan ini. Cara termudah adalah mengurangi makanan berlemak.
Sebaliknya, makan lebih banyak ikan berminyak, beras merah, kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sayuran. Jangan lupa unuk banyak olahraga setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang setiap minggu.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.