Orang tua bisa mengajak buah hati dengan lari jarak pendek terlebih dulu alih-alih jarak jauh. (sumber gambar: Pexels/ RUN 4 FFWPU)

Cek Tips dari Pakar Bagi Orang Tua yang Ingin Ajak Anak Lari Maraton

27 September 2024   |   06:16 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Lari maraton jarak jauh telah menjadi salah satu olahraga yang diminati masyarakat. Fenomena ini tak lepas dari kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik dan olahraga sejak usia dini, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.

Ya, tren olahraga lari maraton untuk anak-anak di Indonesia semakin berkembang dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, ada banyak acara maraton yang menyertakan kategori khusus untuk anak-anak, dalam bentuk fun run dengan jarak yang lebih pendek dibanding dewasa.

Baca juga: 6 Perlengkapan yang Perlu Disiapkan sebelum Maraton

Fun run dihelat untuk memperkenalkan anak-anak pada olahraga lari dengan cara yang menyenangkan dan tidak terlalu kompetitif. Ajang kompetisi ini biasanya difokuskan pada pengembangan kemampuan dan sportivitas anak-anak dari rentang usia 6-12 tahun.

Panji Cakrasantana, GM Marketing MAP Active mengatakan, tren olahraga lari maraton untuk anak-anak memang mulai semarak di Tanah Air. Sebab, olahraga ini biasanya juga diikuti oleh orang tua yang kemudian mengenalkan maraton pada anak, atau sanak saudara mereka.
 
Menurutnya, tren ini juga tak lepas dari banyaknya kampanye tentang pentingnya kesehatan fisik untuk anak-anak. Sebab, lari maraton menurutnya tidak hanya melatih fisik semata, tapi juga meningkatkan disiplin dan stamina anak dan mengenali tubuh mereka  lewat olahraga yang dimainkan.

"Lari ini kan bukan sekadar menembus garis finish. Ini terkait juga dengan gaya hidup kita, terutama untuk memotivasi para peserta [termasuk anak-anak] agar mereka juga mendapat reward pada kegiatan yang dilakukan," katanya.

Selaras, Health Practitioner & Sports Enthusiasts dr. Tirta mengatakan, semakin muda seseorang mencoba lari akan semakin baik untuk tubuhnya. Sebab, memori tubuh akan merekam gerak yang dilakukan, terutama untuk melatih otot, metabolisme, dan peredaran darah dari jantung.

Tirta mengungkap, bagi orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya untuk mengikuti ajang maraton harus membiasakan terlebih dulu olahraga tersebut pada buah hati. salah satunya dengan mengajaknya lari santai di stadion agar lebih fokus dan tidak terganggu. 

Orang tua juga bisa mengajak buah hati dengan lari jarak pendek terlebih dulu alih-alih jarak jauh. Selain itu, mereka juga bisa memulainya dengan cara yang menyenangkan, untuk menghindari perasaan tertekan atau terlalu serius saat buah hati berlari.

"Jadi dia tidak full race di awal, karena anak-anak kan pasti pengennya yang jauh karena antusiasmenya tinggi. Ajarkan juga warming up yang benar, stretching dinamis atau statis. Jangan sampai anak tidak tahu pola yang benar seperti apa, misalnya sebelum lari malamnya begadang main PS,"katanya.

Penting juga untuk mengedukasi persiapan lari, mengelola detak jantung, kecepatan hingga pentingnya istirahat dan recovery pasca lari.  Sebab, lari adalah salah satu aktivitas olahraga yang paling efektif bagi segala kalangan, terutama jika dimulai dari usia muda, karena akan semakin kencang jika intens dilakukan.

Terkait persiapannya, salah satu hal yang sering terlupakan padahal dampaknya sangat krusial yaitu istirahat atau tidur yang cukup menjelang race day. "Basic-nya hampir sama dengan dewasa tapi dosis asupan dan persiapan lebih kecil. katakan juga ini fun, bukan kompetisi, sehingga saat menang atau kalah akan biasa saja," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi Planet Sports Asia, akan kembali dihelat tahun ini di Jakarta. Bertajuk Planet Sports Run Unlock Your Best ajang ini akan dihelat pada 8 Desember 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.

Menjadi kompetisi fun run, total akan ada 4 kategori yang dilombakan, yakni 5K, 10K, 21K, dan Kids Category. Selain menggabungkan geliat industri sport di Tanah Air, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih giat berolahraga khususnya lari.

Baca juga: 5 Kiat Latihan Kekuatan Agar Performa Tetap Optimal Jelang Maraton

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Ter Stegen Terpaksa Absen: Apa Itu Cedera Tendon Patela?

BERIKUTNYA

Jadi Duta Merek BVLGARI, Simak Profil & Sepak Terjang Kim Ji-won

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: