5 Kiat Latihan Kekuatan Agar Performa Tetap Optimal Jelang Maraton
17 July 2024 |
21:06 WIB
Saat ini makin banyak kompetisi dan kegiatan olahraga lari yang diadakan oleh berbagai perusahaan. Jelang perlombaan, para peserta tentu dihadapkan pada berbagai persiapan khusus, termasuk strength training untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Mengutip hasil studi dari The Journal of Strength and Conditioning Research, selama musim kompetisi lari disarankan melakukan sesi strength training seminggu sekali demi menjaga kualitas kekuatan. Strength training merupakan salah satu bagian penting untuk mendorong performa lari semakin maksimal.
Baca juga: 7 Makanan yang Cepat Memulihkan Energi Setelah Lari Maraton
Nurshodiq, Pemenang Maybank Marathon 2023 Kategori Nasional Pria menjelaskan, bahwa lari lebih dari sekedar olahraga. Di setiap kilometernya menjadi kesempatan untuk mengukur dan menguji ketahanan, sekaligus mengapresiasi diri atas pencapaian yang telah diraih sedikit demi sedikit. Hal ini tentunya memerlukan persiapan yang matang, baik fisik maupun mental.
Di tengah kompleksnya program latihan, mulai dari teknik berlari hingga pernapasan, strength training juga perlu dilakukan.
"Dengan adanya latihan ini, pelari dapat mencegah cedera dengan meningkatkan kesiapan otot serta koordinasi tubuh, dan mendorong efisiensi langkah saat harus berlari dengan jarak yang cukup jauh," tuturnya dalam keterangan resmi dari Maybank Marathon 2024.
Kini, bagi yang sedang bersiap atau ingin mengikuti kompetisi lari, simak dulu 5 tips melakukan strength training agar performa menjadi lebih optimal.
Saat menyusun jadwal latihan, masukkan minimal satu kali sesi strength training dalam seminggu. Pertimbangkan intensitas program latihan lain, seperti lari cepat dan lari jarak jauh, agar dapat menentukan hari yang tepat untuk
strength training. Mengutip Runner’s World, jadwalkan juga latihan lari yang intens dua hari setelah melakukan strength training agar tidak terganggu.
Namun, bagi yang sudah terbiasa melakukan strength training, performa lari dengan intensitas lebih rendah biasanya tidak terpengaruh dengan latihan angkat beban, sehingga latihan lari ringan dan kekuatan tubuh bagian bawah bisa dilakukan di hari yang sama dengan jarak waktu minimal 9 jam.
Strength training tak hanya mendukung performa lari, tetapi juga meningkatkan kebugaran tubuh secara menyeluruh. Tak perlu khawatir jika belum pernah melakukannya, karena strength training dapat dimulai dengan cara yang mudah di rumah tanpa peralatan olahraga yang mahal, misalnya squat, lunge, push-up, dan plank.
Fokuslah melatih tubuh bagian bawah untuk otot kaki yang lebih kuat, sehingga mampu menghasilkan tenaga lebih baik. Selain itu, jangan lewatkan juga melatih otot inti dan tubuh atas untuk meminimalkan gerakan dan meningkatkan efisiensi saat berlari.
Saat sudah terbiasa melakukan strength training dengan kekuatan tubuh yang meningkat, pelari dapat menaikkan intensitas latihan secara bertahap. Salah satunya dengan menambahkan beban ke dalam latihan agar tingkat kesulitan sedikit meningkat, seperti menggunakan dumbbell atau kettlebell.
Akan tetapi sebelum mulai menambah beban latihan, pastikan pelari telah menguasai postur dan gerakan tubuh yang benar. Hal lain yang juga penting diperhatikan, jangan sampai latihan beban memberikan terlalu banyak tekanan pada tubuh agar tidak mengalami cedera atau terluka.
Sama seperti latihan fisik lainnya, strength training juga perlu dilakukan secara konsisten, baik oleh pelari wanita maupun pria, demi mendapatkan manfaat bagi tubuh yang maksimal. Susunlah jadwal latihan sedari awal dan usahakan melakukan strength training setiap minggunya untuk melatih berbagai kelompok otot yang berbeda pada tubuh secara bergantian. Selain itu, pastikan juga latihan tidak membuat tubuh mengalami kelelahan yang berlebih agar pelari dapat terus melanjutkan jadwal latihan secara rutin.
Meski latihan sangatlah penting dalam mempersiapkan diri menjelang perlombaan lari, namun tak kalah pentingnya juga memberikan istirahat atau rest day. Sesuai istilah yang digunakan, rest day adalah untuk mengembalikan stamina tubuh.
Saat melakukan olahraga terus-menerus, otot tubuh bekerja lebih keras, sehingga memungkinkan terjadinya cedera jika mengalami ketegangan dan tekanan yang berulang. Adanya rest day juga menjadi kesempatan bagi para pelari untuk mengevaluasi kembali hasil latihan yang telah dijalani.
Lebih lanjut, mengenai persiapan menjelang kompetisi lari, Widya Permana, Project Director Maybank Marathon menjelaskan ajang lomba lari merupakan sebuah perjalanan transformatif untuk melangkah maju dan mengeksplorasi potensi dalam diri.
"Program latihan yang tepat dan menyeluruh merupakan kunci untuk memberikan kemampuan terbaik dalam mencapai garis akhir," ujarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Mengutip hasil studi dari The Journal of Strength and Conditioning Research, selama musim kompetisi lari disarankan melakukan sesi strength training seminggu sekali demi menjaga kualitas kekuatan. Strength training merupakan salah satu bagian penting untuk mendorong performa lari semakin maksimal.
Baca juga: 7 Makanan yang Cepat Memulihkan Energi Setelah Lari Maraton
Nurshodiq, Pemenang Maybank Marathon 2023 Kategori Nasional Pria menjelaskan, bahwa lari lebih dari sekedar olahraga. Di setiap kilometernya menjadi kesempatan untuk mengukur dan menguji ketahanan, sekaligus mengapresiasi diri atas pencapaian yang telah diraih sedikit demi sedikit. Hal ini tentunya memerlukan persiapan yang matang, baik fisik maupun mental.
Di tengah kompleksnya program latihan, mulai dari teknik berlari hingga pernapasan, strength training juga perlu dilakukan.
"Dengan adanya latihan ini, pelari dapat mencegah cedera dengan meningkatkan kesiapan otot serta koordinasi tubuh, dan mendorong efisiensi langkah saat harus berlari dengan jarak yang cukup jauh," tuturnya dalam keterangan resmi dari Maybank Marathon 2024.
Kini, bagi yang sedang bersiap atau ingin mengikuti kompetisi lari, simak dulu 5 tips melakukan strength training agar performa menjadi lebih optimal.
1. Temukan waktu yang tepat
Saat menyusun jadwal latihan, masukkan minimal satu kali sesi strength training dalam seminggu. Pertimbangkan intensitas program latihan lain, seperti lari cepat dan lari jarak jauh, agar dapat menentukan hari yang tepat untukstrength training. Mengutip Runner’s World, jadwalkan juga latihan lari yang intens dua hari setelah melakukan strength training agar tidak terganggu.
Namun, bagi yang sudah terbiasa melakukan strength training, performa lari dengan intensitas lebih rendah biasanya tidak terpengaruh dengan latihan angkat beban, sehingga latihan lari ringan dan kekuatan tubuh bagian bawah bisa dilakukan di hari yang sama dengan jarak waktu minimal 9 jam.
2. Mulai dengan latihan sederhana
Strength training tak hanya mendukung performa lari, tetapi juga meningkatkan kebugaran tubuh secara menyeluruh. Tak perlu khawatir jika belum pernah melakukannya, karena strength training dapat dimulai dengan cara yang mudah di rumah tanpa peralatan olahraga yang mahal, misalnya squat, lunge, push-up, dan plank.Fokuslah melatih tubuh bagian bawah untuk otot kaki yang lebih kuat, sehingga mampu menghasilkan tenaga lebih baik. Selain itu, jangan lewatkan juga melatih otot inti dan tubuh atas untuk meminimalkan gerakan dan meningkatkan efisiensi saat berlari.
3. Tingkatkan intensitas secara bertahap
Saat sudah terbiasa melakukan strength training dengan kekuatan tubuh yang meningkat, pelari dapat menaikkan intensitas latihan secara bertahap. Salah satunya dengan menambahkan beban ke dalam latihan agar tingkat kesulitan sedikit meningkat, seperti menggunakan dumbbell atau kettlebell.Akan tetapi sebelum mulai menambah beban latihan, pastikan pelari telah menguasai postur dan gerakan tubuh yang benar. Hal lain yang juga penting diperhatikan, jangan sampai latihan beban memberikan terlalu banyak tekanan pada tubuh agar tidak mengalami cedera atau terluka.
4. Jalani latihan yang konsisten
Sama seperti latihan fisik lainnya, strength training juga perlu dilakukan secara konsisten, baik oleh pelari wanita maupun pria, demi mendapatkan manfaat bagi tubuh yang maksimal. Susunlah jadwal latihan sedari awal dan usahakan melakukan strength training setiap minggunya untuk melatih berbagai kelompok otot yang berbeda pada tubuh secara bergantian. Selain itu, pastikan juga latihan tidak membuat tubuh mengalami kelelahan yang berlebih agar pelari dapat terus melanjutkan jadwal latihan secara rutin.
5. Penuhi kebutuhan istirahat tubuh
Meski latihan sangatlah penting dalam mempersiapkan diri menjelang perlombaan lari, namun tak kalah pentingnya juga memberikan istirahat atau rest day. Sesuai istilah yang digunakan, rest day adalah untuk mengembalikan stamina tubuh.Saat melakukan olahraga terus-menerus, otot tubuh bekerja lebih keras, sehingga memungkinkan terjadinya cedera jika mengalami ketegangan dan tekanan yang berulang. Adanya rest day juga menjadi kesempatan bagi para pelari untuk mengevaluasi kembali hasil latihan yang telah dijalani.
Lebih lanjut, mengenai persiapan menjelang kompetisi lari, Widya Permana, Project Director Maybank Marathon menjelaskan ajang lomba lari merupakan sebuah perjalanan transformatif untuk melangkah maju dan mengeksplorasi potensi dalam diri.
"Program latihan yang tepat dan menyeluruh merupakan kunci untuk memberikan kemampuan terbaik dalam mencapai garis akhir," ujarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.