Tertarik Berkarier di Startup? Cek Daftar 10 Top Startup Indonesia 2024
26 September 2024 |
13:30 WIB
LinkedIn meluncurkan daftar 10 Top StartUp Indonesia tahun 2024, peringkat tahunan yang menampilkan perusahaan-perusahaan startup yang paling diincar oleh para profesional. Daftar ini sekaligus bisa menjadi referensi para profesional dalam menemukan pengembangan karier di startup yang berinovasi di berbagai industri.
Daftar 10 Top StartUp Indonesia 2024 disusun menggunakan data unik LinkedIn berdasarkan survei terhadap lebih dari 1 miliar anggota. Survei ini mencakup empat area inti yaitu pertumbuhan karyawan, minat pencari kerja, keterlibatan karyawan dalam perusahaan, serta kemampuan startup untuk menarik talenta dari LinkedIn.
Serla Rusli selaku LinkedIn Career Expert mengatakan peringkat startup tahun ini masih didominasi oleh perusahaan yang berfokus di bidang teknologi. Agritech atau teknologi pertanian, menjadi pendorong penting dalam ekosistem startup dengan tiga startup beroperasi di bidang ini. Selain itu, edutech juga menjadi industri yang mencolok dengan dua startup yang masuk ke dalam daftar tahun ini.
Baca Juga: 8 Startup Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100 to Watch 2024
Ekosistem startup Indonesia yang didorong oleh teknologi, kata Serla, telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang mengesankan. Berhasil menghadapi tantangan ekonomi global di tengah perlambatan signifikan dalam lanskap ekonomi dan pendanaan.
Didukung oleh investasi strategis dan diversifikasi sektor, ekosistem ini tetap hidup, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi yang berkembang.
"Oleh karena itu, daftar 10 Top Startups tahun ini menampilkan perusahaan-perusahaan baru yang mendorong inovasi di sektor-sektor yang berfokus pada masa depan, termasuk keuangan, pendidikan, pertanian, makanan dan minuman, serta barang konsumen," katanya.
Selama tiga tahun berturut-turut, MySkill masuk dalam daftar Top Startup LinkedIn di Indonesia, yang menyoroti pertumbuhan stabil dan kepemimpinannya di sektor edutech. Penambahan startup Cettaonlineclass yang berada di peringkat ke-10 tahun ini juga mencerminkan semakin meningkatnya daya tarik startup e-learning berbasis digital di Indonesia.
Startup agritech juga tampil mencolok dengan solusi inovatif yang menghidupkan kembali lanskap pertanian Indonesia. Dua nama yang mencuri perhatian adalah SawitPRO yang berada di posisi ke-3, dan AGAVI yang masuk ke posisi 7.
Kedua startup tersebut mendorong transformasi di sektor tradisional seperti kelapa sawit dan agribisnis. Perusahaan-perusahaan ini menghadapi tantangan penting dalam keberlanjutan dan produktivitas melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis teknologi.
Tak kalah penting, Chickin Indonesia, startup pertanian unggas berbasis Internet of Thing (IoT), telah mempertahankan posisinya dalam daftar selama dua tahun berturut-turut. Tahun ini, Chickin Indonesia berada di peringkat 8 dalam daftar.
Kiprahnya menegaskan meningkatnya peran pertanian cerdas yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat ketahanan pangan di seluruh negeri. Tubagus Syailendra, CEO Chickin Indonesia, mengatakan pihaknya memiliki visi untuk menjembatani kesenjangan akses terhadap sumber protein, sekaligus mendorong komunitas dan keberlanjutan di antara peternak unggas
"Penghargaan ini mencerminkan komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk memodernisasi industri unggas, sambil mendorong batasan teknologi IoT untuk mengatasi tantangan mendesak seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan," katanya.
Di tengah meningkatnya jumlah startup agritech, Tomoro Coffee, sebuah startup di sektor makanan dan minuman (F&B), juga masuk dalam daftar dan berada di posisi ke-2. Startup ini memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi di perangkat mobile, serta otomatisasi dan personalisasi berbasis data.
Inovasi ini memungkinkan bisnis F&B untuk memenuhi harapan konsumen modern yang terus berubah, menggabungkan tradisi dengan teknologi mutakhir.
Selain itu, ada juga startup Dealls yang berada di posisi ke-4, sebuah marketplace pencari kerja yang menawarkan solusi mentoring perseorangan, menunjukkan meningkatnya popularitas platform B2B dan pasar niche.
Platform ini memenuhi kebutuhan spesifik industri dan menunjukkan bagaimana perusahaan semakin fokus pada segmen yang kurang terlayani, seperti pekerjaan buruh, dan menghadirkan solusi inovatif untuk memenuhi tuntutan mereka.
Sementara itu, sektor fintech juga terus berkembang, dengan Samir (PT Sahabat Mikro Fintek) yang berada di posisi ke-5 dalam daftar. Hal ini menyoroti inovasi yang berkelanjutan dalam teknologi keuangan dan layanan pembiayaan mikro, memperkuat peran penting fintech dalam memberdayakan usaha kecil dan individu dengan menawarkan solusi keuangan yang mudah diakses.
Ada pula Gently, startup yang beroperasi di bidang perawatan pribadi dengan fokus pada formulasi yang lembut dan efektivitas tinggi, serta mempromosikan gaya hidup yang sehat. Kehadirannya menunjukkan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk perawatan pribadi yang efektif dan berorientasi pada kesehatan, mencerminkan tren yang lebih luas menuju pilihan yang sehat dan etis.
Adapun, di sektor logistik, startup bababos menonjol dengan pendekatan inovatifnya terhadap manajemen rantai pasokan. Seiring dengan terus berkembangnya sektor e-commerce di Indonesia, digitalisasi dan optimalisasi logistik menjadi semakin penting.
Fokus bababos pada pengiriman produk yang efisien menjawab kebutuhan ini, menawarkan solusi yang terintegrasi dan sangat diperlukan untuk mendukung ekosistem e-commerce yang semakin berkembang di negara ini.
Berikut adalah daftar 10 Top Startup LinkedIn 2024 di Indonesia.
Baca Juga: Tren Gaji di Perusahaan Startup Menurun? Cek Faktanya
Editor: M. Taufikul Basari
Daftar 10 Top StartUp Indonesia 2024 disusun menggunakan data unik LinkedIn berdasarkan survei terhadap lebih dari 1 miliar anggota. Survei ini mencakup empat area inti yaitu pertumbuhan karyawan, minat pencari kerja, keterlibatan karyawan dalam perusahaan, serta kemampuan startup untuk menarik talenta dari LinkedIn.
Serla Rusli selaku LinkedIn Career Expert mengatakan peringkat startup tahun ini masih didominasi oleh perusahaan yang berfokus di bidang teknologi. Agritech atau teknologi pertanian, menjadi pendorong penting dalam ekosistem startup dengan tiga startup beroperasi di bidang ini. Selain itu, edutech juga menjadi industri yang mencolok dengan dua startup yang masuk ke dalam daftar tahun ini.
Baca Juga: 8 Startup Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100 to Watch 2024
Ekosistem startup Indonesia yang didorong oleh teknologi, kata Serla, telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang mengesankan. Berhasil menghadapi tantangan ekonomi global di tengah perlambatan signifikan dalam lanskap ekonomi dan pendanaan.
Didukung oleh investasi strategis dan diversifikasi sektor, ekosistem ini tetap hidup, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi yang berkembang.
"Oleh karena itu, daftar 10 Top Startups tahun ini menampilkan perusahaan-perusahaan baru yang mendorong inovasi di sektor-sektor yang berfokus pada masa depan, termasuk keuangan, pendidikan, pertanian, makanan dan minuman, serta barang konsumen," katanya.
Daftar Startup Indonesia Favorit
Startup yang berada di posisi pertama diraih oleh MySkill, platform pembelajaran online yang memungkinkan para profesional untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru secara fleksibel, di tengah lingkungan bisnis yang terus berkembang.Selama tiga tahun berturut-turut, MySkill masuk dalam daftar Top Startup LinkedIn di Indonesia, yang menyoroti pertumbuhan stabil dan kepemimpinannya di sektor edutech. Penambahan startup Cettaonlineclass yang berada di peringkat ke-10 tahun ini juga mencerminkan semakin meningkatnya daya tarik startup e-learning berbasis digital di Indonesia.
Startup agritech juga tampil mencolok dengan solusi inovatif yang menghidupkan kembali lanskap pertanian Indonesia. Dua nama yang mencuri perhatian adalah SawitPRO yang berada di posisi ke-3, dan AGAVI yang masuk ke posisi 7.
Kedua startup tersebut mendorong transformasi di sektor tradisional seperti kelapa sawit dan agribisnis. Perusahaan-perusahaan ini menghadapi tantangan penting dalam keberlanjutan dan produktivitas melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis teknologi.
Tak kalah penting, Chickin Indonesia, startup pertanian unggas berbasis Internet of Thing (IoT), telah mempertahankan posisinya dalam daftar selama dua tahun berturut-turut. Tahun ini, Chickin Indonesia berada di peringkat 8 dalam daftar.
Kiprahnya menegaskan meningkatnya peran pertanian cerdas yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat ketahanan pangan di seluruh negeri. Tubagus Syailendra, CEO Chickin Indonesia, mengatakan pihaknya memiliki visi untuk menjembatani kesenjangan akses terhadap sumber protein, sekaligus mendorong komunitas dan keberlanjutan di antara peternak unggas
"Penghargaan ini mencerminkan komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk memodernisasi industri unggas, sambil mendorong batasan teknologi IoT untuk mengatasi tantangan mendesak seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan," katanya.
Di tengah meningkatnya jumlah startup agritech, Tomoro Coffee, sebuah startup di sektor makanan dan minuman (F&B), juga masuk dalam daftar dan berada di posisi ke-2. Startup ini memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi di perangkat mobile, serta otomatisasi dan personalisasi berbasis data.
Inovasi ini memungkinkan bisnis F&B untuk memenuhi harapan konsumen modern yang terus berubah, menggabungkan tradisi dengan teknologi mutakhir.
Selain itu, ada juga startup Dealls yang berada di posisi ke-4, sebuah marketplace pencari kerja yang menawarkan solusi mentoring perseorangan, menunjukkan meningkatnya popularitas platform B2B dan pasar niche.
Platform ini memenuhi kebutuhan spesifik industri dan menunjukkan bagaimana perusahaan semakin fokus pada segmen yang kurang terlayani, seperti pekerjaan buruh, dan menghadirkan solusi inovatif untuk memenuhi tuntutan mereka.
Sementara itu, sektor fintech juga terus berkembang, dengan Samir (PT Sahabat Mikro Fintek) yang berada di posisi ke-5 dalam daftar. Hal ini menyoroti inovasi yang berkelanjutan dalam teknologi keuangan dan layanan pembiayaan mikro, memperkuat peran penting fintech dalam memberdayakan usaha kecil dan individu dengan menawarkan solusi keuangan yang mudah diakses.
Ada pula Gently, startup yang beroperasi di bidang perawatan pribadi dengan fokus pada formulasi yang lembut dan efektivitas tinggi, serta mempromosikan gaya hidup yang sehat. Kehadirannya menunjukkan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk perawatan pribadi yang efektif dan berorientasi pada kesehatan, mencerminkan tren yang lebih luas menuju pilihan yang sehat dan etis.
Adapun, di sektor logistik, startup bababos menonjol dengan pendekatan inovatifnya terhadap manajemen rantai pasokan. Seiring dengan terus berkembangnya sektor e-commerce di Indonesia, digitalisasi dan optimalisasi logistik menjadi semakin penting.
Fokus bababos pada pengiriman produk yang efisien menjawab kebutuhan ini, menawarkan solusi yang terintegrasi dan sangat diperlukan untuk mendukung ekosistem e-commerce yang semakin berkembang di negara ini.
Berikut adalah daftar 10 Top Startup LinkedIn 2024 di Indonesia.
- MySkill - startup yang menyediakan pelatihan profesional secara online
- Tomoro Coffee - startup F&B yang bergerak di bisnis ritel kopi
- SawitPRO - startup agritech yang bergerak di industri kelapa sawit
- Dealls - startup yang menyediakan marketplace pekerjaan dengan solusi mentoring 1on1
- Samir (PT Sahabat Mikro Fintek) - startup fintech yang menyediakan pinjaman untuk para pekerja
- Gently - startup yang menyediakan produk perawatan pribadi untuk bayi dan anak-anak
- AGAVI - startup yang mengkhususkan diri dalam solusi pertanian dan pengolahan makanan
- Chickin Indonesia - startup yang menyediakan manajemen peternakan ayam berbasis IoT
- bababos - startup yang fokus pada penyediaan bahan baku untuk produsen UKM
- Cettaonlineclass - startup edutech yang menyediakan kursus online multibahasa
Baca Juga: Tren Gaji di Perusahaan Startup Menurun? Cek Faktanya
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.