Mengenal Motif Batik Pekalongan yang Diberikan Cinta Laura ke Cara Delevingne
25 September 2024 |
17:20 WIB
Selebritas Cinta Laura menyita perhatian publik Indonesia setelah memberikan kain batik Pekalongan kepada supermodel asal Inggris, Cara Delevingne. Momen itu terjadi saat Cinta Laura mewawancarai sang model di acara Le Defile L'Oreal Paris yang berlangsung di Paris, Prancis, pada Senin (23/9/2024).
Dalam video yang diunggah oleh L'Oreal Paris Indonesia di media sosial, Cinta Laura tampak mewawancarai Cara Delevingne dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar rutinitas makeup sang model. Sesi wawancara itu dilakukan oleh keduanya sebagai sesama duta L'Oreal.
Jelang akhir sesi interviu, Cinta Laura tampak mengeluarkan sebuah kotak hitam dan memberikannya sebagai hadiah kepada Delevingne. Rupanya, isi kotak hitam itu ialah kain batik berwarna biru navy motif kincir dari koleksi kolaborasi desainer Wilsen Willim dan jenama OE (dulu Oemah Etnik).
Baca juga: Gaya Cinta Laura dan Enzy Storia jadi Model di Le Défilé L'Oreal Paris
Sembari memberikan batik tersebut, Cinta Laura pun sedikit menjelaskan apa itu batik kepada Delevingne. "Warisan nasional. Dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ini tekstil Indonesia yang sangat autentik," jelas Cinta Laura.
Takjub dengan oleh-oleh yang dibawakan Cinta Laura, Cara Delevingne terlihat menyukai batik Pekalongan tersebut. "Oh wow! Bagus banget! Aku sangat menyukainya. Ini cantik banget! Aku suka banget. Terima kasih," kata Cara Delevingne.
Kain batik Pekalongan yang berikan Cinta Laura merupakan salah satu item koleksi terbaru dari OE, Siklus, yang berkolaborasi dengan desainer Wilsen Willim. Kain tersebut diberi nama Black-Blue Samsara Batik Kain Satin. Seperti namanya, kain batik berukuran panjang 220 cm dan lebar 115 cm itu tampak memiliki warna hitam-biru yang dibanderol seharga Rp879.000 per lembar.
Siklus menjadi koleksi teranyar dari jenama fashion OE yang menghadirkan ilustrasi kincir angin atau pinwheel. Ini menjadi gambaran kesederhanaan yang menggabungkan warisan budaya tradisional dengan modernitas.
Tema siklus diambil sebagai representasi perjalanan hidup yang terus berputar dan bertransformasi. Pinwheel menjadi lambang kebahagiaan di tengah tantangan dan perubahan hidup. Gambar ini terinspirasi dari karya ikonik kincir angin oleh Wilsen Willim.
Mengadaptasi unsur orisinalitas wastra Indonesia, OE menciptakan kain batik cap dari pengrajin daerah di Pekalongan, Jawa Tengah. Mengutip dari situs Oemah Etnik, Black-Blue Samsara Batik Kain Satin dibuat dengan menggunakan proses pewarnaan "Pagi Sore" yang rumit dan padat karya, menampilkan nuansa biru dan hitam, sehingga menambahkan keunikan dan eksklusivitasnya.
"Teknik dua warna ini memungkinkan tampilan yang berbeda tergantung pada cara pemakaiannya. Merupakan proses batik yang langka dan sangat terampil, yang semakin meningkatkan nilai dan daya tariknya," demikian tulis Oemah Etnik.
Pagi Sore ialah teknik penerapan dua motif yang berbeda pada satu lembar kain, dengan tujuan mendapat dua corak atau motif yang berbeda dalam satu lembar kain sebagaimana ditukil dari situs Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Tujuan teknik ini ialah efisiensi pemakaian, karena satu lembar kain bisa dipakai untuk dua kesempatan yang gelap, yang biasanya dipakai waktu pagi/siang hari dan sisi yang berwarna terang dipakai pada malam hari.
Adapun, selain kain batik, koleksi Siklus juga menghadirkan berbagai item fesyen lain yang menampilkan keindahan motif kincir seperti kemeja, gaun, rok, celana panjang, korset, atasan, dan blazer.
Baca juga: Serba Serbi Tur IShowSpeed di Indonesia, Dapat Hadiah Batik hingga Coba Nasi Padang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam video yang diunggah oleh L'Oreal Paris Indonesia di media sosial, Cinta Laura tampak mewawancarai Cara Delevingne dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar rutinitas makeup sang model. Sesi wawancara itu dilakukan oleh keduanya sebagai sesama duta L'Oreal.
Jelang akhir sesi interviu, Cinta Laura tampak mengeluarkan sebuah kotak hitam dan memberikannya sebagai hadiah kepada Delevingne. Rupanya, isi kotak hitam itu ialah kain batik berwarna biru navy motif kincir dari koleksi kolaborasi desainer Wilsen Willim dan jenama OE (dulu Oemah Etnik).
Baca juga: Gaya Cinta Laura dan Enzy Storia jadi Model di Le Défilé L'Oreal Paris
Yeay! Good job Cinta! Bangga banget demi apapun! Terima kasih karena terus memberikan yang terbaik setiap tahunnya. Terima kasih atas kerja kerasnya yang selalu membanggakan Indonesia di mata dunia! Aku gak sabar nunggu interview bersama Cara Delevingne... Yeay! #CintaLaura pic.twitter.com/o4Y5OxTDfL
— Rahmat Hidayat Kiehl (@xrahmathekiehlx) September 24, 2024
Sembari memberikan batik tersebut, Cinta Laura pun sedikit menjelaskan apa itu batik kepada Delevingne. "Warisan nasional. Dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ini tekstil Indonesia yang sangat autentik," jelas Cinta Laura.
Takjub dengan oleh-oleh yang dibawakan Cinta Laura, Cara Delevingne terlihat menyukai batik Pekalongan tersebut. "Oh wow! Bagus banget! Aku sangat menyukainya. Ini cantik banget! Aku suka banget. Terima kasih," kata Cara Delevingne.
Kain batik Pekalongan yang berikan Cinta Laura merupakan salah satu item koleksi terbaru dari OE, Siklus, yang berkolaborasi dengan desainer Wilsen Willim. Kain tersebut diberi nama Black-Blue Samsara Batik Kain Satin. Seperti namanya, kain batik berukuran panjang 220 cm dan lebar 115 cm itu tampak memiliki warna hitam-biru yang dibanderol seharga Rp879.000 per lembar.
Siklus menjadi koleksi teranyar dari jenama fashion OE yang menghadirkan ilustrasi kincir angin atau pinwheel. Ini menjadi gambaran kesederhanaan yang menggabungkan warisan budaya tradisional dengan modernitas.
Tema siklus diambil sebagai representasi perjalanan hidup yang terus berputar dan bertransformasi. Pinwheel menjadi lambang kebahagiaan di tengah tantangan dan perubahan hidup. Gambar ini terinspirasi dari karya ikonik kincir angin oleh Wilsen Willim.
Mengadaptasi unsur orisinalitas wastra Indonesia, OE menciptakan kain batik cap dari pengrajin daerah di Pekalongan, Jawa Tengah. Mengutip dari situs Oemah Etnik, Black-Blue Samsara Batik Kain Satin dibuat dengan menggunakan proses pewarnaan "Pagi Sore" yang rumit dan padat karya, menampilkan nuansa biru dan hitam, sehingga menambahkan keunikan dan eksklusivitasnya.
"Teknik dua warna ini memungkinkan tampilan yang berbeda tergantung pada cara pemakaiannya. Merupakan proses batik yang langka dan sangat terampil, yang semakin meningkatkan nilai dan daya tariknya," demikian tulis Oemah Etnik.
Pagi Sore ialah teknik penerapan dua motif yang berbeda pada satu lembar kain, dengan tujuan mendapat dua corak atau motif yang berbeda dalam satu lembar kain sebagaimana ditukil dari situs Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Tujuan teknik ini ialah efisiensi pemakaian, karena satu lembar kain bisa dipakai untuk dua kesempatan yang gelap, yang biasanya dipakai waktu pagi/siang hari dan sisi yang berwarna terang dipakai pada malam hari.
Adapun, selain kain batik, koleksi Siklus juga menghadirkan berbagai item fesyen lain yang menampilkan keindahan motif kincir seperti kemeja, gaun, rok, celana panjang, korset, atasan, dan blazer.
Baca juga: Serba Serbi Tur IShowSpeed di Indonesia, Dapat Hadiah Batik hingga Coba Nasi Padang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.