JICAF dan IHA berkomitmen untuk kembangkan seni visual ilustrasi di Indonesia. (Sumber foto: Instagram/@j.icaf)

JICAF 2024 dan IHA Jalin Kemitraan, Kembangkan Seni Budaya Ilustrasi Kontemporer

20 September 2024   |   09:30 WIB
Image
Wildan Adil Hilba Mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta

Pameran Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) 2024 yang berlangsung selama tiga pekan dari 19 September-6 Oktober 2024 di Senayan City, Jakarta, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini ditandai dengan keterlibatan Indonesian Heritage Agency (IHA) dalam acara tersebut.

Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk melestarikan dan memajukan warisan budaya Indonesia sambil memajukan seni kreatif di tingkat global. 

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menghubungkan masa lalu dengan masa depan melalui karya seni inovatif. 

"JICAF adalah platform penting bagi seniman muda untuk menggali inspirasi dari budaya Indonesia sambil memajukan kekayaan budaya dalam dunia seni kreatif," katanya. 

Baca juga: 540 Karya Bertarung di JICAF 2024, Simak Kisah di Balik Proses Kurasi yang Ketat

Sebagai badan yang baru terbentuk pada September 2023, IHA memiliki aset berupa 18 museum dan 34 cagar budaya. Lembaga ini bertanggung jawab untuk menjaga dan memanfaatkan aset kebudayaan dengan berbagai program, termasuk reprogramming dan re-fungsi.

"Kami fokus pada tata kelola dan pengembangan SDM, dengan harapan bisa memperluas akses dan pemanfaatan aset kebudayaan kita," imbuhnya.

Dalam kerjasama ini, karya-karya yang dipamerkan di JICAF 2024 nantinya akan dipindahkan ke museum-museum nasional, seperti Museum Nasional Indonesia, sehingga memperkuat hubungan antara seni kontemporer dan warisan budaya.

"Kolaborasi dengan JICAF akan membantu karya-karya seni yang dipamerkan memasuki koleksi museum, dan mendukung ekosistem ilustrasi melalui interpretasi ulang yang relevan bagi anak muda," jelas Mahendra. 
 

IHA berencana untuk terus mengembangkan ekosistem ilustrasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak guna memastikan bahwa warisan budaya tidak hanya tetap relevan, tetapi juga dapat diterima oleh generasi muda.

"Kami ingin memastikan bahwa warisan budaya kita tidak dianggap kuno dan dapat diterima dengan cara yang lebih modern. Dengan interpretasi, warisan budaya dapat menjadi bagian dari merchandise dan berbagai inisiatif kreatif lainnya," ujarnya. 

Kolaborasi ini bertujuan untuk membuka ruang bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam melestarikan dan memajukan kekayaan budaya Indonesia.

Ahmad Mahendra juga menegaskan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa warisan budaya, baik yang berbentuk fisik maupun non-fisik, dapat dijangkau dan diterima oleh generasi muda dengan metode yang lebih sesuai perkembangan zaman, lewat cara yang lebih modern dan relevan. 

Mahendra mengungkapkan harapannya agar para ilustrator yang berpartisipasi dalam JICAF 2024 dapat menunjukkan karya mereka dan berperan aktif dalam pengembangan seni ilustrasi di Indonesia.

"Saya berharap para ilustrator yang terlibat dalam JICAF 2024 akan memiliki kesempatan untuk tampil dan berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem seni dan budaya Indonesia." Tutup Mahendra. 

Baca juga: Eksplore Kehidupan Dunia Urban, JICAF 2024 Siap Dihelat Selama 3 Pekan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Film Emilia Perez Jadi Wakil Prancis di Panggung Oscar 2025

BERIKUTNYA

Proses Kreatif Sutradara Sabrina Rochelle Menulis Naskah Film Home Sweet Loan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: