Proses Kreatif Sutradara Sabrina Rochelle Menulis Naskah Film Home Sweet Loan
21 September 2024 |
14:01 WIB
Memadukan riset dan kepekaan terhadap kondisi sekitar menjadi ramuan sutradara Sabrina Rochelle membangun tangga dramatik cerita di film Home Sweet Loan. Dalam film ini, Sabrina ingin mempertontonkan sisi realis yang dekat dengan kehidupan banyak orang.
Sabrina mengatakan proses menulis naskah film Home Sweet Loan berjalan dinamis yang seru. Dia meramu naskah film ini bersama Widya Arifianti sekaligus Almira Bastari selaku penulis asli buku Home Sweet Loan.
Dalam film ini, Sabrina ingin menggambarkan kehidupan Kaluna, tokoh utama di film ini, dengan istilah beautiful mess (kekacauan yang indah). Menurutnya, keruwetan hidup Kaluna adalah refleksi dari kehidupan banyak orang di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Baca Juga: Cek Daftar 13 Kota Screening Film Home Sweet Loan Sebelum Tayang Resmi
“Aku pengen menampilkan keruwetan itu dalam film. Dunianya Kaluna adalah dunia pekerja, dunia kelas menengah yang penuh dengan kerumitan,” ujar Sabrina.
Namun, di tengah keruwetan itu, tetap ada sisi indah dalam perjuangannya. Menurut Sabrina, sedari masih berbentuk buku, cerita Home Sweet Loan sudah sangat memantik rasa ketertarikannya.
Ketika buku tersebut diolah menjadi naskah film, tak ada kendala yang cukup berarti. Sebab, benang merah dan dramatik ceritanya sudah berjalan dengan sangat kuat. Dirinya pun hanya perlu menyusun kembali dalam bentuk visual dan menambahkan beberapa elemen baru sebagai penguat.
Elemen baru itu didapatnya dengan mengandalkan riset dan kepekaan terhadap kondisi sekitar. Dia ingin film ini mampu menjadi suara bagi kelas menengah maupun generasi sandwich yang tengah berjuang dengan kehidupannya.
Segendang sepenarian, Widya Arifianti mengatakan cerita dalam versi buku memang sudah sangat kuat. Menurutnya, Almira Bastari benar-benar menyampaikan ide dan gagasannya dengan baik di dalam buku tersebut.
Dalam mengalihwahanakan buku ke naskah, Widya menyebut rumah produksi Visinema sempat melakukan beberapa riset untuk tes pasar dan mengetahui ekspektasi penonton. Namun, di luar itu, dirinya juga menggabungkannya cerita-cerita yang kerap muncul di kehidupannya atau keseharian orang-orang di sekitarnya.
“Aku dan Sabrina saat menulis ini lebih ke sesi curhat sebenarnya. Jadi, beberapa adegan yang muncul, seperti keganggu saat mendengar lagu di Spotify yang tidak premium, atau token listrik yang bunyi, atau adegan ember, itu semua terjadi di kehidupan nyata memang,” ucapnya.
Dirinya dan Sabrina pun mencoba menggali kembali luka-luka yang mungkin terjadi di kehidupannya dan belum tersampaikan. Namun, luka-luka tersebut rupanya juga terjadi pada banyak orang lain.
Dalam film ini, Widya ingin menampilkan memori-memori orang yang pernah terjadi dan begitu sakit, tetapi sampai saat ini mungkin belum berani mengungkapkannya. “Jadi, kami memang banyak mengulik dan berkaca juga sih,” imbuhnya.
Home Sweet Loan adalah film terbaru produksi Visinema Pictures yang diadaptasi dari novel laris karya Almira Bastari. Film yang diproduseri oleh Cristian Imanuell ini akan menceritakan perjuangan hidup Kaluna, seorang pekerja dari kalangan menengah yang terjebak dalam dilema sandwich generation.
Kaluna yang diperankan oleh Yunita Siregar ini harus memilih antara mengejar impian memiliki rumah sendiri atau terus menanggung beban finansial keluarganya. Cerita ini akan menyentuh banyak orang, khususnya mereka yang merasakan kerasnya menjadi pejuang hidup dan keluarga.
Film ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama, di antaranya Yunita Siregar sebagai Kaluna, Derby Romero sebagai Danan, Risty Tagor sebagai Tanisha, Fita Anggriani sebagai Miya, Ayushita sebagai Kamala, Ariyo Wahab sebagai Kanendra, Wafda Saifan sebagai Hansa.
Film Home Sweet Loan direncanakan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia mulai 26 September 2024.
Baca Juga: Cerita Sutradara Sabrina Rochelle Bangun Set Rumah Sesak untuk Film Home Sweet Loan
Editor: M. Taufikul Basari
Sabrina mengatakan proses menulis naskah film Home Sweet Loan berjalan dinamis yang seru. Dia meramu naskah film ini bersama Widya Arifianti sekaligus Almira Bastari selaku penulis asli buku Home Sweet Loan.
Dalam film ini, Sabrina ingin menggambarkan kehidupan Kaluna, tokoh utama di film ini, dengan istilah beautiful mess (kekacauan yang indah). Menurutnya, keruwetan hidup Kaluna adalah refleksi dari kehidupan banyak orang di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Baca Juga: Cek Daftar 13 Kota Screening Film Home Sweet Loan Sebelum Tayang Resmi
“Aku pengen menampilkan keruwetan itu dalam film. Dunianya Kaluna adalah dunia pekerja, dunia kelas menengah yang penuh dengan kerumitan,” ujar Sabrina.
Still photo film Home Sweet Loan (Sumber gambar: Visinema Pictures)
Namun, di tengah keruwetan itu, tetap ada sisi indah dalam perjuangannya. Menurut Sabrina, sedari masih berbentuk buku, cerita Home Sweet Loan sudah sangat memantik rasa ketertarikannya.
Ketika buku tersebut diolah menjadi naskah film, tak ada kendala yang cukup berarti. Sebab, benang merah dan dramatik ceritanya sudah berjalan dengan sangat kuat. Dirinya pun hanya perlu menyusun kembali dalam bentuk visual dan menambahkan beberapa elemen baru sebagai penguat.
Elemen baru itu didapatnya dengan mengandalkan riset dan kepekaan terhadap kondisi sekitar. Dia ingin film ini mampu menjadi suara bagi kelas menengah maupun generasi sandwich yang tengah berjuang dengan kehidupannya.
Segendang sepenarian, Widya Arifianti mengatakan cerita dalam versi buku memang sudah sangat kuat. Menurutnya, Almira Bastari benar-benar menyampaikan ide dan gagasannya dengan baik di dalam buku tersebut.
Dalam mengalihwahanakan buku ke naskah, Widya menyebut rumah produksi Visinema sempat melakukan beberapa riset untuk tes pasar dan mengetahui ekspektasi penonton. Namun, di luar itu, dirinya juga menggabungkannya cerita-cerita yang kerap muncul di kehidupannya atau keseharian orang-orang di sekitarnya.
“Aku dan Sabrina saat menulis ini lebih ke sesi curhat sebenarnya. Jadi, beberapa adegan yang muncul, seperti keganggu saat mendengar lagu di Spotify yang tidak premium, atau token listrik yang bunyi, atau adegan ember, itu semua terjadi di kehidupan nyata memang,” ucapnya.
Dirinya dan Sabrina pun mencoba menggali kembali luka-luka yang mungkin terjadi di kehidupannya dan belum tersampaikan. Namun, luka-luka tersebut rupanya juga terjadi pada banyak orang lain.
Dalam film ini, Widya ingin menampilkan memori-memori orang yang pernah terjadi dan begitu sakit, tetapi sampai saat ini mungkin belum berani mengungkapkannya. “Jadi, kami memang banyak mengulik dan berkaca juga sih,” imbuhnya.
Still photo film Home Sweet Loan (Sumber gambar: Visinema Pictures)
Home Sweet Loan adalah film terbaru produksi Visinema Pictures yang diadaptasi dari novel laris karya Almira Bastari. Film yang diproduseri oleh Cristian Imanuell ini akan menceritakan perjuangan hidup Kaluna, seorang pekerja dari kalangan menengah yang terjebak dalam dilema sandwich generation.
Kaluna yang diperankan oleh Yunita Siregar ini harus memilih antara mengejar impian memiliki rumah sendiri atau terus menanggung beban finansial keluarganya. Cerita ini akan menyentuh banyak orang, khususnya mereka yang merasakan kerasnya menjadi pejuang hidup dan keluarga.
Film ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama, di antaranya Yunita Siregar sebagai Kaluna, Derby Romero sebagai Danan, Risty Tagor sebagai Tanisha, Fita Anggriani sebagai Miya, Ayushita sebagai Kamala, Ariyo Wahab sebagai Kanendra, Wafda Saifan sebagai Hansa.
Film Home Sweet Loan direncanakan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia mulai 26 September 2024.
Baca Juga: Cerita Sutradara Sabrina Rochelle Bangun Set Rumah Sesak untuk Film Home Sweet Loan
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.