Gandeng Shopee, YouTube Luncurkan Program Afiliasi YouTube Shopping di Indonesia
19 September 2024 |
15:03 WIB
Platform digital streaming YouTube meluncurkan program afiliasi YouTube Shopping di Indonesia dengan menggaet e-commerce Shopee sebagai mitra perdana. Lewat program ini, platform tersebut mengeklaim ada berbagai keuntungan yang diperoleh oleh konten kreator dan pengguna.
Travis Katz, General Manager dan Vice President Shopping YouTube, mengatakan bahwa program afiliasi YouTube Shopping semakin mempererat hubungan antara penonton, merek, dan kreator, memberikan kreator cara baru untuk mendapatkan penghasilan, dan memberikan nilai tambah bagi komunitasnya.
“YouTube Shopping memudahkan penggemar berbelanja rekomendasi dari kreator favorit, sekaligus memberikan kesempatan bagi brand untuk bekerja sama dengan kreator konten terpercaya untuk mempromosikan produk mereka,” katanya dalam laman resmi Google.
Baca juga: TikTok atau Shopee, Siapa Pemimpin Tren Belanja Live Streaming di Indonesia?
Travis mengatakan, YouTube telah menjadi wadah unik yang menghubungkan penonton, brand, dan kreator, serta menawarkan sumber inspirasi tanpa batas. Manajemen pun sangat antusias untuk membawanya ke Indonesia dengan memulai kemitraan bersama Shopee.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara ketiga setelah program afiliasi ini diluncurkan di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Dia meyakini kreator Indonesia akan menggunakan fitur ini dengan kreatif dalam konten belanja mereka.
“Kami berharap dapat melihat dampak positifnya bagi komunitas kreator dan ekosistem belanja online di Indonesia.” ujarnya.
Dia menambahkan, kehadiran YouTube Shopping di Indonesia sebagai bagian untuk mendukung pertumbuhan belanda daring di Indonesia. Menurutnya, YouTube ini tidak hanya sebatas platform hiburan dan informasi, tetapi juga menjadi tempat bagi banyak orang untuk memperoleh inspirasi belanja.
Travis mengungkapkan bahwa pada 2023 saja terdapat 30 miliar orang di seluruh dunia menonton lebih dari 30 miliar jam video terkait dengan belanja di YouTube. Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak orang yang percaya terhadap rekomendasi kreator.
Tidak hanya itu, jumlah itu juga menunjukkan bahwa penonton ingin video tentang ulasan dan demonstrasi produk yang otentik.
Dia menambahkan, tren tersebut semakin terbukti di Indonesia. Dalam survei Kantar, terdapat 96 persen pengguna meluangkan waktu ekstra untuk menonton video online guna mencari informasi tentang produk sebelum membeli.
“YouTube memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan mereka terhadap kepastian dalam mengambil keputusan pembelian,” katanya.
Dia mengungkapkan, kreator yang dapat bergabug dengan program afiliasi YouTube Shopping adalah individu yang memenuhi persyaratan kelayakan. Para konten kreator dapat bergabung setelah menyelesaikan proses pendaftaran.
Menurutnya, konten kreator akan mendapatkan akses untuk menandai produk dari usaha kecil dan menengah serta usaha mikro yang dijual di Shopee dalam konten mereka setelah proses pendaftaran selesai.
Dia mnegatakan bahwa YouTube juga berencana untuk mengundang lebih banyak mitra e-commerce ke program afiliasi ini pada masa mendatang setelah memulainya dengan Shopee. Langkah ini adalah untuk memperluas opsi produk yang dapat ditandai bagi para kreator dan mendukung lebih banyak brand dari berbagai ukuran untuk memperkenalkan produk yang dimiliki.
Pada kesempatan yang sama, Ajay Vidyasagar, Direktur Regional APAC YouTube, mengatakan bahwa manajemen telah menyaksikan cara para kreator di Indonesia menemukan dan terhubung dengan audiens, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
“Kami berharap dapat semakin memberdayakan komunitas kreator dengan peluang dan pilihan monetisasi yang lebih beragam ini, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa manajemen sangat antusias melihat cara kreator Indonesia menggunakan fitur YouTube Shopping untuk berinteraksi dengan penggemar, menampilkan produk-produk baru, dan menghasilkan pendapatan tambahan.
Tidak hanya itu, manajemen juga mengungkapkan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman berbelanja di platform YouTube dan terus berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Baca juga: Youtube Uji Fitur Hype yang Bisa Dongkrak Konten Jadi Trending
Editor: Puput Ady Sukarno
Travis Katz, General Manager dan Vice President Shopping YouTube, mengatakan bahwa program afiliasi YouTube Shopping semakin mempererat hubungan antara penonton, merek, dan kreator, memberikan kreator cara baru untuk mendapatkan penghasilan, dan memberikan nilai tambah bagi komunitasnya.
“YouTube Shopping memudahkan penggemar berbelanja rekomendasi dari kreator favorit, sekaligus memberikan kesempatan bagi brand untuk bekerja sama dengan kreator konten terpercaya untuk mempromosikan produk mereka,” katanya dalam laman resmi Google.
Baca juga: TikTok atau Shopee, Siapa Pemimpin Tren Belanja Live Streaming di Indonesia?
Travis mengatakan, YouTube telah menjadi wadah unik yang menghubungkan penonton, brand, dan kreator, serta menawarkan sumber inspirasi tanpa batas. Manajemen pun sangat antusias untuk membawanya ke Indonesia dengan memulai kemitraan bersama Shopee.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara ketiga setelah program afiliasi ini diluncurkan di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Dia meyakini kreator Indonesia akan menggunakan fitur ini dengan kreatif dalam konten belanja mereka.
“Kami berharap dapat melihat dampak positifnya bagi komunitas kreator dan ekosistem belanja online di Indonesia.” ujarnya.
Dia menambahkan, kehadiran YouTube Shopping di Indonesia sebagai bagian untuk mendukung pertumbuhan belanda daring di Indonesia. Menurutnya, YouTube ini tidak hanya sebatas platform hiburan dan informasi, tetapi juga menjadi tempat bagi banyak orang untuk memperoleh inspirasi belanja.
Travis mengungkapkan bahwa pada 2023 saja terdapat 30 miliar orang di seluruh dunia menonton lebih dari 30 miliar jam video terkait dengan belanja di YouTube. Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak orang yang percaya terhadap rekomendasi kreator.
Tidak hanya itu, jumlah itu juga menunjukkan bahwa penonton ingin video tentang ulasan dan demonstrasi produk yang otentik.
Dia menambahkan, tren tersebut semakin terbukti di Indonesia. Dalam survei Kantar, terdapat 96 persen pengguna meluangkan waktu ekstra untuk menonton video online guna mencari informasi tentang produk sebelum membeli.
“YouTube memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan mereka terhadap kepastian dalam mengambil keputusan pembelian,” katanya.
Dia mengungkapkan, kreator yang dapat bergabug dengan program afiliasi YouTube Shopping adalah individu yang memenuhi persyaratan kelayakan. Para konten kreator dapat bergabung setelah menyelesaikan proses pendaftaran.
Menurutnya, konten kreator akan mendapatkan akses untuk menandai produk dari usaha kecil dan menengah serta usaha mikro yang dijual di Shopee dalam konten mereka setelah proses pendaftaran selesai.
Dia mnegatakan bahwa YouTube juga berencana untuk mengundang lebih banyak mitra e-commerce ke program afiliasi ini pada masa mendatang setelah memulainya dengan Shopee. Langkah ini adalah untuk memperluas opsi produk yang dapat ditandai bagi para kreator dan mendukung lebih banyak brand dari berbagai ukuran untuk memperkenalkan produk yang dimiliki.
Pada kesempatan yang sama, Ajay Vidyasagar, Direktur Regional APAC YouTube, mengatakan bahwa manajemen telah menyaksikan cara para kreator di Indonesia menemukan dan terhubung dengan audiens, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
“Kami berharap dapat semakin memberdayakan komunitas kreator dengan peluang dan pilihan monetisasi yang lebih beragam ini, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa manajemen sangat antusias melihat cara kreator Indonesia menggunakan fitur YouTube Shopping untuk berinteraksi dengan penggemar, menampilkan produk-produk baru, dan menghasilkan pendapatan tambahan.
Tidak hanya itu, manajemen juga mengungkapkan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman berbelanja di platform YouTube dan terus berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Baca juga: Youtube Uji Fitur Hype yang Bisa Dongkrak Konten Jadi Trending
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.