Booster Up mendapuk Olivia J Stephanie dan Davida Caramoy sebagai brand ambassador (Sumber gambar: Hypeabis.id/Dewi Andriani)

Strategi Shindy Samuel Kembangkan Booster Up di Tengah Persaingan Bisnis Skincare

11 September 2024   |   20:09 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Industri skincare di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat, dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kulit. Peluang bisnis di sektor ini kian lebar, tak heran bila makin banyak brand yang menghadirkan berbagai inovasi dan produk berkualitas.

Shindy Fioerla yang selama ini dikenal sebagai pemilik brand skincare Glam Shine, kembali menghadirkan brand skincare barunya dengan mengusung merek Booster Up. 

Shindy menceritakan latar belakang mendirikan brand ini bermula dari pengalaman pribadinya yang sempat mengalami banyak cobaan. Mulai dari cobaan dalam rumah tangga, hingga cobaan ditinggal oleh ibu yang paling dia sayangi.

Cobaan demi cobaan tersebut membuatnya hampir putus asa hingga suatu saat Shindy bermimpi dengan mimpi yang sama dua hari berturut-turut. Ketika itu dia seperti berada di hutan yang sangat gelap dan mencekam. Namun tiba-tiba ada seseorang yang menariknya ke dalam cahaya berwarna merah. 

Baca juga: 6 Tren Skincare 2024, Produk Sunscreen sampai Acne Patch

Rupanya mimpi tersebut menyadarkannya bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan. Dari situ dia lantas berpikir untuk menghadirkan brand skincare, yang sekaligus menjadi ‘hadiah hijrah' darinya kepada masyarakat. 

Tak heran bila brand-nya kali ini dirancang untuk menyasar kelompok masyarakat kelas menengah dan menengah bawah, yang merupakan segmen besar dan potensial dalam industri ini.  Sebab, menurutnya, siapa pun berhak untuk tampil lebih cantik dengan melakukan perawatan melalui produk yang terjangkau tetapi tetap berkualitas.

“Saya menyadari pasar skincare sangat luas dan terus berkembang. Banyak konsumen yang menyadari pentingnya perawatan kulit. Maka kami hadir menyasar kelompok kelas B dan C dengan harga merakyat, tetapi dengan kualitas ningrat,” ujar wanita yang lebih dikenal sebagai Shindy Samuel ini. 

Salah satu keunggulan utama produk ini adalah formulanya yang inovatif, termasuk penggunaan 16 jenis hyaluronat dalam serum, yang diklaim lebih efektif dibandingkan produk serupa lainnya. Selain itu, teknologi liposomal yang digunakan memungkinkan penetrasi nutrisi ke lapisan kulit yang lebih dalam dan lebih efektif.

Ada beberapa strategi marketing yang dilakukan Shindy untuk dapat mengembangkan bisnisnya di tengah persaingan bisnis skincare yang ketat ini.  
 

1. Kemitraan luas 

Booster Up menggunakan model kemitraan untuk ekspansi, yang telah terbukti efektif bagi brand sebelumnya seperti Glam Shine. Model ini memungkinkan pengembangan jaringan mitra yang luas, termasuk di kota-kota besar dan bahkan luar negeri. Dengan pendekatan ini, Booster Up diharapkan bisa menjangkau pasar yang lebih luas tanpa memerlukan investasi besar dari pusat.

Menurutnya, model bisnis ini tidak hanya mengandalkan keuntungan dari penjualan langsung tetapi juga menawarkan reward dan insentif bagi mitra. Adapun, modal awal untuk bergabung sebagai mitra adalah minimal 1.000 paket, yang setara dengan sekitar Rp185 juta. Namun, terdapat juga opsi untuk bergabung dengan mitra yang lebih kecil.

“Dalam waktu beberapa bulan saja bisnis ini sudah berkembang pesat, kami sudah memiliki mitra yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bahkan telah ada di Malaysia, Singapura, dan Hong Kong,” ucapnya.
 

2. Tanpa target penjualan 

Berbeda dengan banyak brand lain yang menetapkan target penjualan ketat, Booster Up tidak menerapkan sistem tersebut. Ini memungkinkan mitra untuk bekerja dengan lebih fleksibel dan fokus pada pembangunan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, bukan hanya pada pencapaian angka penjualan.

Shindy mengatakan, dengan tidak adanya target khusus tersebut maka akan menciptakan stabilitas jangka panjang sehingga untuk memastikan bahwa bisnis ini bisa berkembang hingga 20 hingga 30 tahun ke depan. Sistem ini memungkinkan mitra untuk fokus pada pertumbuhan bisnis tanpa tekanan dari target penjualan bulanan atau tahunan. 
 

3. Fokus pada kualitas & layanan 

Fokus pada kualitas produk dan layanan merupakan inti dari strategi marketing Booster Up. Shindy dan timnya menekankan pentingnya memberikan produk yang berkualitas dengan layanan purna jual yang baik, sehingga mitra hingga pelanggan merasa puas dan loyal.

Dia menegaskan, meskipun produk Booster Up memiliki kualitas yang baik, harga tetap terjangkau bagi konsumen. Ini penting untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri, terutama dari China, yang sering menawarkan harga lebih rendah.

“Kami berkomitmen untuk menjaga harga agar tetap sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia sambil memastikan kualitas produk tetap terjaga,” ungkapnya. 
 

4. Brand ambassador 

Untuk memperluas jangkauan, Booster Up melibatkan brand ambassador seperti Olivia J Stephanie dan Davida Caramoy. Mereka akan membantu mempromosikan brand melalui media sosial dan kehadiran publik, yang diharapkan dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk. 
 

5. Penyuluhan & Edukasi 

Shindy juga menyadari pentingnya edukasi tentang produk. Dengan mengadakan acara dan pertemuan di berbagai kota, dia berupaya untuk meningkatkan kepercayaan dan pengetahuan mitra serta pelanggan tentang manfaat Booster Up.

Selain itu, Booster Up juga aktif dalam mengadakan promosi dan presentasi di berbagai kota di Indonesia, termasuk Medan, Bandung, dan Padang, untuk memperkenalkan produk dan peluang kemitraan mereka secara langsung kepada calon mitra.

Baca juga: Mengenal Kandungan Skincare Korea yang Bikin Kulit Sehat & Bercahaya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Cek 6 Segmen Pameran Seni di Art Jakarta 2024, Ada Ruang Interaktif untuk Anak-anak

BERIKUTNYA

Citadel: Diana Rilis 10 Oktober, Prime Video Suguhkan Trailer Penuh Aksi dan Ketegangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: