Ulasan Indonesia vs Australia: Aksi Maarten Paes dkk Efektif Tahan Gempuran The Socceroos
11 September 2024 |
06:35 WIB
Tim nasional Indonesia mampu bertahan dari serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh tim nasional Australia dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Penjaga gawang skuad Garuda – julukan tim nasional Indonesia – Maarten Paes mampu menunjukkan penampilan yang gemilang di bawah mistar gawang.
Pertandingan yang berlangsung selama 96 menit membuat para pendukung tim nasional Indonesia cukup merasakan ketegangan sepanjang laga, mulai dari sejumlah peluang pada menit awal hingga sebaliknya menghalau tekanan lawan sepanjang laga berjalan. Skuad Garuda cukup mampu menahan setiap serangan dari The Socceroos – julukan tim nasional Australia.
Tidak hanya itu, beberapa peluang emas juga dimiliki oleh para pemain tim nasional Australia. Meskipun begitu, tidak ada satu pun gol yang tercipta. Kesempatan-kesempatan emas yang dimiliki berhasil digagalkan oleh Maarten Paes.
Baca juga: Catatan Sangar Timnas Indonesia saat Main di GBK, Punya Rekor 9 Kemenangan
Kiper dari klub FC Dallas yang berlaga di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat itu menunjukkan kemampuannya dalam menghalau setiap bola yang dilesakkan oleh pemain Australia.
Tidak hanya itu, barisan belakang tim nasional Indonesia juga mampu menjadi tembok yang berhasil menghalau para pemain depan Australia. Rizky Ridho, Jay Idzes, Sandy Walsh, Calvin Verdonk, dan Justin Hubner tampil begitu impresif dalam menghadang para pemain Australia.
Kemudian, para pemain belakang juga memiliki pengamatan dan pembacaan arah datang bola yang bagus, sehingga mampu menggagalkan setiap serangan yang datang dari Australia.
Di lini tengah pertahanan Indonesia, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen juga mampu bermain dengan apik – tidak ketinggalan Rafael Struick yang berada di depan pertahanan Indonesia.
Selain penampilan Maarten Paes, penampilan Ragnar Oratmangoen juga menarik perhatian para pencinta sepak bola. Ketika Rafael Struick ditarik keluar lapangan oleh pelatih Shin Tae-yong, dia berada di posisi depan.
Selain berhasil membuat para pemain belakang Australia kerap kesulitan, pemain bernomor punggung 11 itu juga kerap turun hingga ke jantung pertahanan Indonesia untuk membantu Jay Idzes dan kawan-kawan.
Usai turun ke lini pertahanan, Oratmangoen akan segera kembali ke lini depan untuk mencoba meraih dan membawa bola serta menyerang lini pertahanan tim nasional Australia.
Meskipun semua pemain mampu menunjukkan penampilan yang apik, permainan para pemain Indonesia sebenarnya masih bisa lebih baik lagi lantaran skuad Garuda terlihat mengalami kesulitan mengembangkan permainan.
Jay Idzes dan kawan-kawan terlihat begitu sulit untuk membangun serangan yang biasa dilakukan. Tidak hanya itu, para pemain Indonesia juga masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait dengan umpan-umpan yang kerap diberikan dari satu pemain ke pemain lainnya.
Kesalahan umpan yang terjadi dalam pertandingan kerap membahayakan gawang Indonesia karena dapat membuat para pemain Australia segera melakukan serangan balik. Statistik mengungkapkan bahwa akurasi operan para pemain Garuda hanya berkisar 61 persen-62 persen.
Indonesia juga tidak mampu mengimbangi penguasaan bola yang dilakukan oleh para pemain tim nasional Australia. Kondisi tersebut dapat terlihat dari statistik yang menunjukkan bahwa pengusaan bola Indonesia hanya 37 persen. Sementara itu, pengusaan bola pemain The Socceroos mencapai 63 persen.
Para pemain Indonesia terlihat lebih mudah kehilangan bola. Selain karena kesalahan umpan, langkah pemain yang kerap melakukan umpan-umpan panjang atau umpan daerah juga menjadi salah satu penyebabnya.
Operan-operan itu kerap dipotong oleh para pemain Australia atau tidak mampu diraih oleh pemain Indonesia. Kita juga jarang melihat aksi pemain seperti Witan Sulaeman atau Marselino Ferdinan yang kerap membawa bola menusuk jantung pertahanan lawan. Kemudian, aksi umpan-umpan satu-dua yang kerap ditunjukan untuk menembus dan membongkar pertahanan juga tidak terlihat dalam pertandingan ini.
Kreativitas para pemain di lini tengah terlihat sangat kurang sehingga pasokan bola ke lini depan begitu jarang. Para pemain tengah tim nasional Australia begitu dominan selama pertandingan. Meskipun begitu, Indonesia tercatat berhasil menciptakan sejumlah peluang. Namun, tidak ada satu pun dari peluang yang tercipta menghasilkan gol.
Saat peluang tercipta, pemain Indonesia kerap menendang bola dengan lemah atau tidak mengarah ke gawang yang dijaga oleh penjaga gawang tim nasional Australia. Selama pertandingan, Indonesia hanya mampu melakukan tendangan sebanyak 5 kali. Kemudian, 2 kali mengarah ke gawang.
Di sisi lain, pemain Australia tidak mampu mencetak satu gol meskipun terlihat sangat mendominasi dengan 19 kali melakukan tembakan dan 5 tembahan ke arah gawang. Mereka terlihat frustasi ketika berusaha menyarangkan bola ke gawang yang dijaga oleh Maarten Paes.
Selain dapat ditepis oleh Maarten, tendangan penyerang tim nasional Australia juga hanya mengenai tiang gawang. Seperti yang pernah diprediksi oleh Maarten Paes, para pemain Australia mengandalkan fisik yang kuat dalam pertandingan ini.
Setelah berhasil mencatatkan hasil imbang 1-1 kala berjumpa tim nasional Arab Saudi, hasil 0-0 saat berhadapan dengan tim nasional Australia membuat Garuda memiliki 2 poin.
Kondisi tersebut membuat Indonesia tetap berada di posisi 4 Grup C untuk sementara. Selain itu, tim nasional Australia berada di posisi 5 dengan poin 1. Adapun, di posisi paling akhir terdapat tim nasional China dengan nilai 0.
Baca juga: Begini Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia
Pada pertandingan lain, Arab Saudi berhasil menumbangkan China dengan skor 2-1 dan memimpin Grup C untuk sementara dengan 4 poin. Jepang akan bertanding melawan Bahrain pada Selasa, 10 September 2024.
Pada saat ini, Jepang dan Bahrain yang baru melakoni satu pertandingan sama-sama memiliki poin 3. Jika pertandingan mencatatkan hasil imbang, Jepang dan Bahrain akan meraih 1 poin sehingga keduanya memiliki poin 4. Jepang bisa menjadi pemimpin Grup C jika berhasil memenangkan pertandingan karena kemenangan membuat Samurai Biru – julukan tim nasional Jepang – memiliki poin 6.
Editor: Fajar Sidik
Pertandingan yang berlangsung selama 96 menit membuat para pendukung tim nasional Indonesia cukup merasakan ketegangan sepanjang laga, mulai dari sejumlah peluang pada menit awal hingga sebaliknya menghalau tekanan lawan sepanjang laga berjalan. Skuad Garuda cukup mampu menahan setiap serangan dari The Socceroos – julukan tim nasional Australia.
Tidak hanya itu, beberapa peluang emas juga dimiliki oleh para pemain tim nasional Australia. Meskipun begitu, tidak ada satu pun gol yang tercipta. Kesempatan-kesempatan emas yang dimiliki berhasil digagalkan oleh Maarten Paes.
Baca juga: Catatan Sangar Timnas Indonesia saat Main di GBK, Punya Rekor 9 Kemenangan
Kiper dari klub FC Dallas yang berlaga di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat itu menunjukkan kemampuannya dalam menghalau setiap bola yang dilesakkan oleh pemain Australia.
Tidak hanya itu, barisan belakang tim nasional Indonesia juga mampu menjadi tembok yang berhasil menghalau para pemain depan Australia. Rizky Ridho, Jay Idzes, Sandy Walsh, Calvin Verdonk, dan Justin Hubner tampil begitu impresif dalam menghadang para pemain Australia.
Kemudian, para pemain belakang juga memiliki pengamatan dan pembacaan arah datang bola yang bagus, sehingga mampu menggagalkan setiap serangan yang datang dari Australia.
Di lini tengah pertahanan Indonesia, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen juga mampu bermain dengan apik – tidak ketinggalan Rafael Struick yang berada di depan pertahanan Indonesia.
Selain penampilan Maarten Paes, penampilan Ragnar Oratmangoen juga menarik perhatian para pencinta sepak bola. Ketika Rafael Struick ditarik keluar lapangan oleh pelatih Shin Tae-yong, dia berada di posisi depan.
Selain berhasil membuat para pemain belakang Australia kerap kesulitan, pemain bernomor punggung 11 itu juga kerap turun hingga ke jantung pertahanan Indonesia untuk membantu Jay Idzes dan kawan-kawan.
Usai turun ke lini pertahanan, Oratmangoen akan segera kembali ke lini depan untuk mencoba meraih dan membawa bola serta menyerang lini pertahanan tim nasional Australia.
Meskipun semua pemain mampu menunjukkan penampilan yang apik, permainan para pemain Indonesia sebenarnya masih bisa lebih baik lagi lantaran skuad Garuda terlihat mengalami kesulitan mengembangkan permainan.
Jay Idzes dan kawan-kawan terlihat begitu sulit untuk membangun serangan yang biasa dilakukan. Tidak hanya itu, para pemain Indonesia juga masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait dengan umpan-umpan yang kerap diberikan dari satu pemain ke pemain lainnya.
Kesalahan umpan yang terjadi dalam pertandingan kerap membahayakan gawang Indonesia karena dapat membuat para pemain Australia segera melakukan serangan balik. Statistik mengungkapkan bahwa akurasi operan para pemain Garuda hanya berkisar 61 persen-62 persen.
Indonesia juga tidak mampu mengimbangi penguasaan bola yang dilakukan oleh para pemain tim nasional Australia. Kondisi tersebut dapat terlihat dari statistik yang menunjukkan bahwa pengusaan bola Indonesia hanya 37 persen. Sementara itu, pengusaan bola pemain The Socceroos mencapai 63 persen.
Para pemain Indonesia terlihat lebih mudah kehilangan bola. Selain karena kesalahan umpan, langkah pemain yang kerap melakukan umpan-umpan panjang atau umpan daerah juga menjadi salah satu penyebabnya.
Operan-operan itu kerap dipotong oleh para pemain Australia atau tidak mampu diraih oleh pemain Indonesia. Kita juga jarang melihat aksi pemain seperti Witan Sulaeman atau Marselino Ferdinan yang kerap membawa bola menusuk jantung pertahanan lawan. Kemudian, aksi umpan-umpan satu-dua yang kerap ditunjukan untuk menembus dan membongkar pertahanan juga tidak terlihat dalam pertandingan ini.
Kreativitas para pemain di lini tengah terlihat sangat kurang sehingga pasokan bola ke lini depan begitu jarang. Para pemain tengah tim nasional Australia begitu dominan selama pertandingan. Meskipun begitu, Indonesia tercatat berhasil menciptakan sejumlah peluang. Namun, tidak ada satu pun dari peluang yang tercipta menghasilkan gol.
Saat peluang tercipta, pemain Indonesia kerap menendang bola dengan lemah atau tidak mengarah ke gawang yang dijaga oleh penjaga gawang tim nasional Australia. Selama pertandingan, Indonesia hanya mampu melakukan tendangan sebanyak 5 kali. Kemudian, 2 kali mengarah ke gawang.
Di sisi lain, pemain Australia tidak mampu mencetak satu gol meskipun terlihat sangat mendominasi dengan 19 kali melakukan tembakan dan 5 tembahan ke arah gawang. Mereka terlihat frustasi ketika berusaha menyarangkan bola ke gawang yang dijaga oleh Maarten Paes.
Selain dapat ditepis oleh Maarten, tendangan penyerang tim nasional Australia juga hanya mengenai tiang gawang. Seperti yang pernah diprediksi oleh Maarten Paes, para pemain Australia mengandalkan fisik yang kuat dalam pertandingan ini.
Klasemen Grup C
Setelah berhasil mencatatkan hasil imbang 1-1 kala berjumpa tim nasional Arab Saudi, hasil 0-0 saat berhadapan dengan tim nasional Australia membuat Garuda memiliki 2 poin.Kondisi tersebut membuat Indonesia tetap berada di posisi 4 Grup C untuk sementara. Selain itu, tim nasional Australia berada di posisi 5 dengan poin 1. Adapun, di posisi paling akhir terdapat tim nasional China dengan nilai 0.
Baca juga: Begini Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia
Pada pertandingan lain, Arab Saudi berhasil menumbangkan China dengan skor 2-1 dan memimpin Grup C untuk sementara dengan 4 poin. Jepang akan bertanding melawan Bahrain pada Selasa, 10 September 2024.
Pada saat ini, Jepang dan Bahrain yang baru melakoni satu pertandingan sama-sama memiliki poin 3. Jika pertandingan mencatatkan hasil imbang, Jepang dan Bahrain akan meraih 1 poin sehingga keduanya memiliki poin 4. Jepang bisa menjadi pemimpin Grup C jika berhasil memenangkan pertandingan karena kemenangan membuat Samurai Biru – julukan tim nasional Jepang – memiliki poin 6.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.