Ilustrasi fitur listening mode (Sumber gambar: Samsung)

Bisa Translate Lewat Suara, Galaxy Z Fold6 Kenalkan Fitur Listening Mode Berbasis AI

10 September 2024   |   21:30 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) tampak berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya pada inovasi visual, AI juga berkembang dalam bidang  pendengaran. Inovasi ini mempermudah interaksi manusia dengan teknologi sekaligus mengubah cara manusia berkomunikasi dalam berbagai konteks.

Seiring dengan masalah keterbatasan bahasa, perangkat-perangkat berteknologi penerjemah kian dicari untuk mempermudah klomunikasi saat berkunjung ke berbagai negara. Melihat tren ini, Samsung mempertajam teknologi pendengaran atau listening mode melalui lini smartphpone flagship-nya yakni Galaxy Z Fold6.  

Baca juga: Huawei Siap Rilis Smartphone Tri-Fold Pertama di Dunia, Segera Meluncur

Pengembangan mode listening berbasis AI ini mengintegrasikan kenyamanan suara dengan basis AI yang menawarkan pengalaman pendengaran yang lebih canggih dan praktis untuk penerjemahan.

Peningkatan fitur berbasis pendengaran ini merupakan kelanjutan dari fitur-fitur AI yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. MX Product Marketing Senior Manager di Samsung Electronics Indonesia Ilham Indrawan mengatakan bahwa sejak peluncuran Galaxy AI pada Galaxy S24 series, penggunaan Galaxy AI telah meningkat dari 19% menjadi 27% pada Galaxy Z Fold6 dan galaxy Z Flip6.

“Dengan teknologi On-Device Galaxy AI yang tidak bergantung pada sinyal internet, kami yakin tren ini akan terus berkembang,” kata Ilham.

Fitur listening mode ini dapat memungkinkan pengguna untuk mendapatkan terjemahan transkrip secara real-time langsung dari perangkat tanpa memerlukan koneksi internet. Ini tidak hanya membuat proses penerjemahan menjadi lebih cepat tetapi juga memastikan privasi pengguna tetap terjaga dengan aman.

Keunggulan utama dari listening mode adalah kemampuannya untuk memahami konteks pembicaraan dengan lebih baik. Fitur ini mengandalkan penelitian dan pengembangan mendalam untuk memperkaya diksi dan memahami nuansa percakapan.

Pengembangan fitur ini melibatkan tim teknisi muda  dari Indonesia di Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN). Mereka bekerja dengan menganalisis data dan model AI untuk menghasilkan terjemahan yang lebih kontekstual dan relevan. Software Platform Group Head di SRIN Yanuar Rahman mengatakan, timnya telah mengidentifikasi 7 kategori utama dalam topik pembicaraan yang sering terjadi meliputi ekonomi, kesehatan, psikologi, AI, sejarah, lingkungan, dan politik.

“Dengan melibatkan ahli bahasa dan tenaga ahli AI, kami telah menyesuaikan kategori-kategori ini dengan konteks Bahasa Indonesia,” jelasnya.

Tim SRIN  juga menambahkan kategori agama atau kepercayaan berdasarkan pemahaman tentang kebutuhan pengguna di Indonesia. Hal ini memungkinkan terjemahan yang lebih akurat dan sesuai dengan konteks lokal.

Fitur ini juga dirancang untuk pengguna menghadapi situasi seperti pertemuan bisnis atau seminar internasional. Pengguna dapat dengan mudah mendapatkan transkrip dan ringkasan dalam Bahasa Indonesia, sehingga dapat menjaga kenyamanan dan keamanan saat berkomunikasi.

Selain itu, listening mode juga bermanfaat untuk menerjemahkan rekaman penting tanpa khawatir tentang privasi. Misalnya, seorang pengusaha dapat menjaga informasi rahasia tetap aman selama pembicaraan. Sebab, semua proses penerjemahan dilakukan secara lokal di perangkat.

Baca juga: Permudah Kerja Remote, Ini Cara Menggunakan Fitur PDF Overlay di Galaxy Z Fold6

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Makanan Sehat Tak Harus Hambar, Ahli Kuliner Dorong Inovasi Penyelarasan Rasa dan Nutrisi

BERIKUTNYA

Atiqah Hasiholan, Tasha Siahaan & Cornel Nadeak Ungkap Karakter di Film Tulang Belulang Tulang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: