Lokovasia 2024 & Penguatan Eksistensi Musik Tradisi Lewat Pemajuan Kebudayaan
08 September 2024 |
20:00 WIB
Ajang Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024 sukses dihelat Kemendikbudristek. Perhelatan musik tradisi tahunan ini berlangsung di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur pada 1-8 September 2024.
Kota Malang didapuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Lokovasia untuk menjaring minat anak muda pada musik tradisi. Serangkaian program dikemas dalam Lokovasia 2024 berkaitan dengan elaborasi, literasi, kolaborasi, maupun ekshibisi musik tradisi Nusantara.
Baca juga: Avip Priatna Padukan Musik Tradisional & Orkestra di Pagelaran Sabang Merauke 2024
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, suksesnya ajang ini menandakan bahwa hadirnya Lokovasia mampu menjadi komitmen untuk memperkuat warisan musik tradisi sebagai pemajuan kebudayaan dengan konsep inovatif.
Dia menjelaskan ajang ini telah mampu menjangkau lebih banyak peserta dibandingkan program yang sama di tahun sebelumnya. Total, tahun ini terdapat sebanyak 118 grup, 87 komponis, 35 peneliti, dan 71 musisi, yang mengikuti ajang ini dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Ada empat konsep utama dalam pelaksanaan Lokovasia 2024 selama sepekan, yaitu media stimulasi generasi muda, gerakan konservasi, ruang interaksi ide dan kreativitas dalam penciptaan, produksi hingga pengarsipan karya," katanya.
Senada, Ketua Panitia Lokovasia 2024 Setyawan Jayantoro, mengatakan Lokovasia dirancang untuk menarik dan mencari minat, bakat, serta kompetensi generasi muda Indonesia agar ikut andil dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional Nusantara.
Sederet mentor yang kapasitasnya telah teruji di kancah internasional juga ikut terlibat dalam ajang ini. Mereka di antaranya adalah Dewa Alit, Dieter Mack, Peni Candra Rini, dan Otto Sidharta, yang membekali pemahaman musik tradisi kepada para peserta terpilih.
“Dalam Lokovasia 2024 terdapat empat kategori peserta yaitu grup musik, komponis, musisi, dan peneliti musik. Mereka terpilih setelah melalui rangkaian proses kurasi yang ketat dan sistematis,” paparnya.
Manfaat dari perhelatan Lokovasia 2024 juga dirasakan oleh Ahan dan Funta, anggota grup dari Karawitan Kuping Cumpleng yang terpilih lolos seleksi sebagai peserta. Dia berharap acara ini juga dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya, guna menunjang wawasan musik tradisi.
“Program ini amat baik dan bagus sebab membantu perkembangan setiap grup atau komunitas musik tradisi dengan menghadirkan mentor yang hebat untuk mengedukasi,” ungkap Ahan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sherly Dwi Maharani, salah satu volunteer Lokovasia 2024 yang juga mahasiswa Universitas Negeri Malang. Sherly berharap program ini bisa terus berlanjut dan berkembang demi kemajuan musik tradisi.
"Kami berharap acara ini bisa terus ada dan berkembang setiap tahunnya, agar generasi muda bisa terus menyaksikan berbagai macam kesenian tradisi yang ada di Indonesia,” pungkas Sherly.
Lokovasia dirancang sebagai wahana penjaringan minat, bakat, dan kompetensi generasi muda melestarikan dan mengembangkan musik tradisi. Program ini juga menjadi ruang interaksi gagasan dan kreativitas untuk mempertemukan talenta-talenta dari berbagai latar belakang kebudayaan musik tradisi Indonesia yang beragam.
Ajang tahunan ini berorientasi untuk menjadi lokomotif pergerakan konservasi musik tradisi yang diimplementasikan secara kritis dan progresif melalui berbagai kemungkinan daya kreativitas yang dinamis. Salah satunya menghadirkan langsung para mentor dari kalangan komponis, musisi, akademisi, dan produser bereputasi dunia.
Baca juga: Festival Musik Tradisi Indonesia Recaka Musik Lampung Siap Dihelat di Tiga Kota
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kota Malang didapuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Lokovasia untuk menjaring minat anak muda pada musik tradisi. Serangkaian program dikemas dalam Lokovasia 2024 berkaitan dengan elaborasi, literasi, kolaborasi, maupun ekshibisi musik tradisi Nusantara.
Baca juga: Avip Priatna Padukan Musik Tradisional & Orkestra di Pagelaran Sabang Merauke 2024
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, suksesnya ajang ini menandakan bahwa hadirnya Lokovasia mampu menjadi komitmen untuk memperkuat warisan musik tradisi sebagai pemajuan kebudayaan dengan konsep inovatif.
Dia menjelaskan ajang ini telah mampu menjangkau lebih banyak peserta dibandingkan program yang sama di tahun sebelumnya. Total, tahun ini terdapat sebanyak 118 grup, 87 komponis, 35 peneliti, dan 71 musisi, yang mengikuti ajang ini dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Ada empat konsep utama dalam pelaksanaan Lokovasia 2024 selama sepekan, yaitu media stimulasi generasi muda, gerakan konservasi, ruang interaksi ide dan kreativitas dalam penciptaan, produksi hingga pengarsipan karya," katanya.
Senada, Ketua Panitia Lokovasia 2024 Setyawan Jayantoro, mengatakan Lokovasia dirancang untuk menarik dan mencari minat, bakat, serta kompetensi generasi muda Indonesia agar ikut andil dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional Nusantara.
Sederet mentor yang kapasitasnya telah teruji di kancah internasional juga ikut terlibat dalam ajang ini. Mereka di antaranya adalah Dewa Alit, Dieter Mack, Peni Candra Rini, dan Otto Sidharta, yang membekali pemahaman musik tradisi kepada para peserta terpilih.
“Dalam Lokovasia 2024 terdapat empat kategori peserta yaitu grup musik, komponis, musisi, dan peneliti musik. Mereka terpilih setelah melalui rangkaian proses kurasi yang ketat dan sistematis,” paparnya.
Manfaat dari perhelatan Lokovasia 2024 juga dirasakan oleh Ahan dan Funta, anggota grup dari Karawitan Kuping Cumpleng yang terpilih lolos seleksi sebagai peserta. Dia berharap acara ini juga dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya, guna menunjang wawasan musik tradisi.
“Program ini amat baik dan bagus sebab membantu perkembangan setiap grup atau komunitas musik tradisi dengan menghadirkan mentor yang hebat untuk mengedukasi,” ungkap Ahan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sherly Dwi Maharani, salah satu volunteer Lokovasia 2024 yang juga mahasiswa Universitas Negeri Malang. Sherly berharap program ini bisa terus berlanjut dan berkembang demi kemajuan musik tradisi.
"Kami berharap acara ini bisa terus ada dan berkembang setiap tahunnya, agar generasi muda bisa terus menyaksikan berbagai macam kesenian tradisi yang ada di Indonesia,” pungkas Sherly.
Lokovasia dirancang sebagai wahana penjaringan minat, bakat, dan kompetensi generasi muda melestarikan dan mengembangkan musik tradisi. Program ini juga menjadi ruang interaksi gagasan dan kreativitas untuk mempertemukan talenta-talenta dari berbagai latar belakang kebudayaan musik tradisi Indonesia yang beragam.
Ajang tahunan ini berorientasi untuk menjadi lokomotif pergerakan konservasi musik tradisi yang diimplementasikan secara kritis dan progresif melalui berbagai kemungkinan daya kreativitas yang dinamis. Salah satunya menghadirkan langsung para mentor dari kalangan komponis, musisi, akademisi, dan produser bereputasi dunia.
Baca juga: Festival Musik Tradisi Indonesia Recaka Musik Lampung Siap Dihelat di Tiga Kota
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.