Penyanyi Satya Cipta saat beraksi di Panggung International Ethnic Music Festival 2023. (sumber gambar Andi Maulana/DKJ)

Masa Lokakarya Usai, Ratusan Musisi Tradisi Siap Tampil di Ajang Lokovasia 2024

04 September 2024   |   20:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Sebagai musik yang diwariskan secara turun-temurun dalam suatu komunitas, keberadaan musik tradisi saat ini terus terpinggirkan. Padahal musik tradisi kerap mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan identitas dari masyarakat tempat di mana musik tersebut dibuat dan dimainkan.

Berdasarkan premis ini, Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024 kembali dihelat. Diinisiasi Kemendikbudristek, program ini dirancang sebagai wadah untuk menjaring minat, bakat, dan kompetensi generasi muda untuk bersinergi ikut melestarikan dan mengembangan kekayaan musik tradisi.

Baca juga: Dorong Eksplorasi Kekayaan Musik Tradisi, Audisi Lokovasia 2024 Kembali Digelar

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, Lokovasia merupakan salah satu ajang untuk memperkuat ekosistem musik tradisi di Indonesia. Menjadi gelaran kedua, tahun ini Lokovasia akan dihelat di Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur pada 1-8 September 2024.
 
Mahendra menjelaskan, program Lokovasia bertujuan untuk memupuk semangat generasi muda dalam mencintai dan mengembangkan musik tradisi. Menurutnya, program ini berperan nyata sebagai salah satu wadah strategis merealisasikan pemajuan kebudayaan Indonesia, terutama dari kalangan pelaku musik tradisi.

"Pelestarian dan pengembangan musik tradisi bukan hanya berkaitan dengan pelindungan dan warisan budaya saja, namun juga harus lebih diperluas gerakannya sehingga tumbuh rasa mencintai,"katanya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by LOKOVASIA (@lokovasia)



Selaras, Ketua Panitia Lokovasia 2024, Setyawan Jayantoro, menyebut, terdapat empat misi utama dilaksanakannya program pada tahun ini. Pertama sebagai wadah identifikasi, mengembangkan, dan memfasilitasi tumbuhnya minat, bakat, dan kompetensi generasi muda dalam melestarikan dan mengembangkan musik tradisi Indonesia. 

Kedua, dirancang sebagai ruang kolaborasi dan inovasi. Ketiga, membangun sebuah arsip digital yang komprehensif sebagai referensi bagi penelitian, pendidikan, dan pengembangan musik tradisi di masa depan. "Terakhir adalah menjadi katalisator dalam memproduksi dan menstimulus karya-karya musik tradisi baru yang inovatif," katanya.
 
Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang, Ibrahim Bafadal, berharap ajang Lokovasia dapat menarik minat dan daya kreasi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan musik tradisi. “Sebagai ajang untuk melestarikan dan mengembangkan inovasi di bidang musik tradisi Indonesia, UM bangga dapat menjadi tempat penyelenggaraan Lokovasia,” katanya.

Pergelaran Lokovasia 2024 menghadirkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang terpilih hasil lolos seleksi serta sejumlah komposer maupun peneliti musik. Sebaran peserta Lokovasia 2024 tercatat lebih banyak dari tahun lalu yaitu 118 grup, 87 komponis, 35 peneliti, dan 71 musisi.

Mulai 1-5 September para peserta mengikuti serangkaian kegiatan elaborasi bersama para ahli musik ternama untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan saling belajar menggali potensi diri dan mengembangkan karyanya. Selanjutnya, pada 3- 6 September akan diadakan masterclass dan pameran karya pada 6-7 September 2024.

Lokovasia dirancang sebagai wahana penjaringan minat, bakat, dan kompetensi generasi muda melestarikan dan mengembangkan musik tradisi. Program ini juga menjadi ruang interaksi gagasan dan kreativitas untuk mempertemukan talenta-talenta dari berbagai latar belakang kebudayaan musik tradisi Indonesia yang beragam. 

Lokovasia berorientasi menjadi lokomotif pergerakan konservasi musik tradisi yang diimplementasikan secara kritis dan progresif melalui berbagai kemungkinan daya kreativitas yang dinamis. Yaitu dengan menghadirkan langsung para mentor dari kalangan komponis, musisi, akademisi, dan produser bereputasi dunia.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

10 Istilah Artificial Intelligence (AI) yang Harus Genhype Tahu

BERIKUTNYA

Peruri Ungkap Penyebab Layanan E-meterai Bermasalah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: