Festival Musik Tradisi Indonesia Recaka Musik Lampung Siap Dihelat di Tiga Kota
09 July 2024 |
18:54 WIB
Penikmat musik tradisi ada kabar gembira nih buat kalian. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) siap menghelat program Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) yang akan digelar di tiga lokasi, yaitu Lampung, Tidore, dan Samarinda.
Mengambil tajuk Recaka Musik, di Lampung FMTI akan dilaksanakan di Way Halim, Bandar Lampung pada 13-14 Juli 2024. Acara ini bertujuan untuk mendukung penyebarluasan dan pemajuan musik tradisi Lampung agar semakin diminati masyarakat, khususnya generasi muda.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Musik Campursari, Kombinasi Tradisional & Modern
Recaka sebagai bahasa memiliki makna pesta besar atau pertemuan masyarakat dalam acara adat. Recaka Musik Lampung akan dikemas dalam bentuk hasil karya inovasi dari masing-masing grup, dengan suguhan aransemen dan komposisi musik baru berlandaskan idiom budaya Lampung.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam siaran tertulis menyampaikan komitmen pemerintah untuk melestarikan musik tradisi dan diterima masyarakat. Ihwal ini dilakukan karena musik tradisi merupakan bagian dari identitas bangsa.
“Kearifan lokal yang terkandung dalam musik tradisi menyimpan pengetahuan yang masih relevan sampai saat ini, sehingga penting bagi kita semua untuk melestarikan dan mengembangkan musik tradisi,” paparnya.
Senada, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menyebut Recaka Musik Lampung, merupakan bentuk penguatan jati diri bangsa. Oleh karena itu FMTI harus dijaga kesinambungannya untuk generasi penerus dan pelaku budaya, agar ekosistem musik tradisi semakin kokoh dan lebih diterima oleh masyarakat.
“Saya berharap berbagai program pemajuan musik tradisi yang terbukti berkontribusi besar kepada karya serta ekonomi pelaku budaya maupun masyarakat tetap dapat dilaksanakan ke depannya dengan sebaik-baiknya,” ucap Hilmar.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra juga meminta para generasi muda Lampung dapat lebih dalam mengenal dan memahami musik tradisi daerahnya. Sebab dari sinilah mereka akan semakin mencintai, serta melestarikan musik tradisi daerah sebagai salah satu kekayaan Indonesia.
“Festival Recaka Musik Lampung adalah wujud pelestarian dan pengembangan musik tradisi di Indonesia. Tujuannya agar musik tradisi terus tumbuh dengan beragam inovasi, tapi tidak menghilangkan unsur dari budaya sehingga makin diminati oleh generasi muda,”katanya.
Dengan proses kurasi dan pelatihan yang ketat serta sistematis dari para ahli maupun profesional, pelaksanaan FMTI diharapkan dapat mengangkat potensi musisi tradisi di setiap daerah. Tercatat sejak 2021, Kemendikbudristek telah menyelenggarakan tiga kali perhelatan FMTI.
Debut FMTI dihalt di Danau Toba dan Labuan Bajo, selanjutnya pada 2022 dilaksanakan di Danau Toba dan Tidore, dan terakhir di tahun 2023 dihelat di Danau Toba, Tidore, dan Kutai Kartanegara. Pada tahun ini FMTI akan digelar di tiga lokasi, yaitu Lampung, Tidore, dan Samarinda.
Baca juga: Perkuat Ekosistem Musik Tradisional, Tiga Lembaga Manajemen Kolektif Dapat Izin Operasional dari Pemerintah
Di Lampung, ajang Recaka Musik akan melibatkan 13 komunitas grup musik tradisi dan lima pegiat kesenian di Lampung, serta satu grup musik asal Sumatera Selatan. Kemudian juga akan hadir sejumlah pengrajin alat musik tradisional Lampung yang nantinya turut berkolaborasi dalam festival ini.
Editor: Fajar Sidik
Mengambil tajuk Recaka Musik, di Lampung FMTI akan dilaksanakan di Way Halim, Bandar Lampung pada 13-14 Juli 2024. Acara ini bertujuan untuk mendukung penyebarluasan dan pemajuan musik tradisi Lampung agar semakin diminati masyarakat, khususnya generasi muda.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Musik Campursari, Kombinasi Tradisional & Modern
Recaka sebagai bahasa memiliki makna pesta besar atau pertemuan masyarakat dalam acara adat. Recaka Musik Lampung akan dikemas dalam bentuk hasil karya inovasi dari masing-masing grup, dengan suguhan aransemen dan komposisi musik baru berlandaskan idiom budaya Lampung.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam siaran tertulis menyampaikan komitmen pemerintah untuk melestarikan musik tradisi dan diterima masyarakat. Ihwal ini dilakukan karena musik tradisi merupakan bagian dari identitas bangsa.
“Kearifan lokal yang terkandung dalam musik tradisi menyimpan pengetahuan yang masih relevan sampai saat ini, sehingga penting bagi kita semua untuk melestarikan dan mengembangkan musik tradisi,” paparnya.
Senada, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menyebut Recaka Musik Lampung, merupakan bentuk penguatan jati diri bangsa. Oleh karena itu FMTI harus dijaga kesinambungannya untuk generasi penerus dan pelaku budaya, agar ekosistem musik tradisi semakin kokoh dan lebih diterima oleh masyarakat.
“Saya berharap berbagai program pemajuan musik tradisi yang terbukti berkontribusi besar kepada karya serta ekonomi pelaku budaya maupun masyarakat tetap dapat dilaksanakan ke depannya dengan sebaik-baiknya,” ucap Hilmar.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra juga meminta para generasi muda Lampung dapat lebih dalam mengenal dan memahami musik tradisi daerahnya. Sebab dari sinilah mereka akan semakin mencintai, serta melestarikan musik tradisi daerah sebagai salah satu kekayaan Indonesia.
“Festival Recaka Musik Lampung adalah wujud pelestarian dan pengembangan musik tradisi di Indonesia. Tujuannya agar musik tradisi terus tumbuh dengan beragam inovasi, tapi tidak menghilangkan unsur dari budaya sehingga makin diminati oleh generasi muda,”katanya.
Dengan proses kurasi dan pelatihan yang ketat serta sistematis dari para ahli maupun profesional, pelaksanaan FMTI diharapkan dapat mengangkat potensi musisi tradisi di setiap daerah. Tercatat sejak 2021, Kemendikbudristek telah menyelenggarakan tiga kali perhelatan FMTI.
Debut FMTI dihalt di Danau Toba dan Labuan Bajo, selanjutnya pada 2022 dilaksanakan di Danau Toba dan Tidore, dan terakhir di tahun 2023 dihelat di Danau Toba, Tidore, dan Kutai Kartanegara. Pada tahun ini FMTI akan digelar di tiga lokasi, yaitu Lampung, Tidore, dan Samarinda.
Baca juga: Perkuat Ekosistem Musik Tradisional, Tiga Lembaga Manajemen Kolektif Dapat Izin Operasional dari Pemerintah
Di Lampung, ajang Recaka Musik akan melibatkan 13 komunitas grup musik tradisi dan lima pegiat kesenian di Lampung, serta satu grup musik asal Sumatera Selatan. Kemudian juga akan hadir sejumlah pengrajin alat musik tradisional Lampung yang nantinya turut berkolaborasi dalam festival ini.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.