Oasis Buka Penjualan Tiket Reuni Lewat 'Jalur Undangan'
05 September 2024 |
15:00 WIB
Penjualan tiket reuni Oasis baru-baru ini menjadi topik hangat di kalangan penggemar musik. Setelah bubar pada 2009, band legendaris asal Manchester ini akhirnya akan kembali menggelar konser reuni, yang dijadwalkan berlangsung di beberapa tempat ikonik seperti Heaton Park, Stadion Wembley, dan Edinburgh.
Namun, penjualan tiket yang dimulai pada 31 Agustus lalu menimbulkan berbagai masalah, membuat banyak penggemar frustrasi saat mencoba mendapatkan tiket. Ketika penjualan dibuka, banyak penggemar melaporkan kesulitan mengakses situs Ticketmaster.
Beberapa di antaranya harus menunggu dalam antrean online selama berjam-jam, lalu beberapa yang lain dikeluarkan dari sistem secara otomatis karena dianggap sebagai bot oleh algoritma yang mendeteksi calo tiket.
Baca Juga: Tiket Tur Konser Reuni Oasis di Inggris & Irlandia Ludes Terjual
Masalah baru muncul bagi pembeli tiket yang sudah berhasil masuk ke dalam server, harga tiket reuni Oasis tiba-tiba melonjak tinggi. Hal Ini disebabkan oleh sistem "harga dinamis", yang menaikkan harga tiket sesuai dengan tingginya permintaan di pasar.
Mengutip laman NME, masalah ini segera memicu kemarahan penggemar, dan banyak dari mereka melaporkan kejadian tersebut ke Badan Standar Periklanan Inggris serta Komisi Eropa.
Menanggapi keluhan ini, Oasis merilis pernyataan yang menjelaskan bahwa tingginya lalu lintas pengunjung situs menyebabkan sistem Ticketmaster tidak berfungsi dengan baik.
"Karena tingginya traffic pengunjung di situs pembelian tiket, situs tersebut down dan tidak dapat diakses." Ujar manajemen Oasis.
Sebagai upaya untuk memperbaiki situasi ini, Oasis mengumumkan dua pertunjukan tambahan di Stadion Wembley yang akan diadakan pada 27 dan 28 September. Tiket untuk pertunjukan ini akan dijual melalui undian khusus dengan sistem "undangan saja". Pendaftaran untuk undian tersebut akan dibuka terlebih dahulu bagi penggemar yang tidak berhasil mendapatkan tiket pada penjualan awal.
Band ini berharap bahwa strategi baru ini akan membuat proses penjualan tiket lebih mudah dan tidak membuat penggemar stres.
"Strategi penjualan tiket ini akan membuat prosesnya jauh lebih lancar bagi para penggemar," kata pihak Oasis.
Selain masalah teknis, harga tiket yang terus berubah juga menjadi sorotan. Sistem harga dinamis, yang otomatis menaikkan harga tiket sesuai dengan permintaan, sontak hal tersebut memicu banyak keluhan dari penggemar. Menanggapi ini, Oasis menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki kendali langsung atas harga tiket.
"Keputusan tentang tiket dan harga sepenuhnya diserahkan kepada promotor dan manajemen mereka," kata Oasis dalam pernyataannya. Mereka juga menambahkan bahwa Oasis tidak mengetahui akan ada penggunaan sistem harga dinamis.
Adapun untuk penjualan tiket kali ini, Oasis bermitra dengan platform tiket Twickets, ini merupakan platform resmi untuk penjualan tiket tur reuni. Mereka memperingatkan penggemar bahwa tiket yang dijual oleh calo bisa dibatalkan oleh promotor. Twickets sendiri kemudian menurunkan biaya tiket setelah harga melonjak akibat lonjakan permintaan awal.
Baca Juga: Oasis Gelar Tur Dunia Mulai Musim Panas 2025, Reuni Liam dan Noah Gallagher!
Editor: M. Taufikul Basari
Namun, penjualan tiket yang dimulai pada 31 Agustus lalu menimbulkan berbagai masalah, membuat banyak penggemar frustrasi saat mencoba mendapatkan tiket. Ketika penjualan dibuka, banyak penggemar melaporkan kesulitan mengakses situs Ticketmaster.
Beberapa di antaranya harus menunggu dalam antrean online selama berjam-jam, lalu beberapa yang lain dikeluarkan dari sistem secara otomatis karena dianggap sebagai bot oleh algoritma yang mendeteksi calo tiket.
Baca Juga: Tiket Tur Konser Reuni Oasis di Inggris & Irlandia Ludes Terjual
Masalah baru muncul bagi pembeli tiket yang sudah berhasil masuk ke dalam server, harga tiket reuni Oasis tiba-tiba melonjak tinggi. Hal Ini disebabkan oleh sistem "harga dinamis", yang menaikkan harga tiket sesuai dengan tingginya permintaan di pasar.
Mengutip laman NME, masalah ini segera memicu kemarahan penggemar, dan banyak dari mereka melaporkan kejadian tersebut ke Badan Standar Periklanan Inggris serta Komisi Eropa.
Menanggapi keluhan ini, Oasis merilis pernyataan yang menjelaskan bahwa tingginya lalu lintas pengunjung situs menyebabkan sistem Ticketmaster tidak berfungsi dengan baik.
"Karena tingginya traffic pengunjung di situs pembelian tiket, situs tersebut down dan tidak dapat diakses." Ujar manajemen Oasis.
Sebagai upaya untuk memperbaiki situasi ini, Oasis mengumumkan dua pertunjukan tambahan di Stadion Wembley yang akan diadakan pada 27 dan 28 September. Tiket untuk pertunjukan ini akan dijual melalui undian khusus dengan sistem "undangan saja". Pendaftaran untuk undian tersebut akan dibuka terlebih dahulu bagi penggemar yang tidak berhasil mendapatkan tiket pada penjualan awal.
Band ini berharap bahwa strategi baru ini akan membuat proses penjualan tiket lebih mudah dan tidak membuat penggemar stres.
"Strategi penjualan tiket ini akan membuat prosesnya jauh lebih lancar bagi para penggemar," kata pihak Oasis.
Selain masalah teknis, harga tiket yang terus berubah juga menjadi sorotan. Sistem harga dinamis, yang otomatis menaikkan harga tiket sesuai dengan permintaan, sontak hal tersebut memicu banyak keluhan dari penggemar. Menanggapi ini, Oasis menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki kendali langsung atas harga tiket.
"Keputusan tentang tiket dan harga sepenuhnya diserahkan kepada promotor dan manajemen mereka," kata Oasis dalam pernyataannya. Mereka juga menambahkan bahwa Oasis tidak mengetahui akan ada penggunaan sistem harga dinamis.
Adapun untuk penjualan tiket kali ini, Oasis bermitra dengan platform tiket Twickets, ini merupakan platform resmi untuk penjualan tiket tur reuni. Mereka memperingatkan penggemar bahwa tiket yang dijual oleh calo bisa dibatalkan oleh promotor. Twickets sendiri kemudian menurunkan biaya tiket setelah harga melonjak akibat lonjakan permintaan awal.
Baca Juga: Oasis Gelar Tur Dunia Mulai Musim Panas 2025, Reuni Liam dan Noah Gallagher!
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.