.Feast Bicara Soal Politik dalam Single "Gugatan Rakyat Semesta"
10 April 2022 |
07:49 WIB
Grup band rock .Feast merilis single terbarunya berjudul Gugatan Rakyat Semesta. Lagu ini merupakan lanjutan kisah seorang tokoh bernama Ali, yang sebelumnya diperkenalkan lewat kompilasi Sounds Cute Might Delete Later (2021) bersama label independen Sun Eater.
Melanjutkan kisah Ali yang nantinya akan diceritakan lengkap lewat sebuah mini album, Gugatan Rakyat Semesta berkisah tentang tokoh Ali yang sedang berada di posisi unggul dari lawan politiknya.
Vokalis sekaligus penulis lirik, Baskara Putra, mengatakan lirik lagu tersebut merupakan penggambaran adegan dari cerita dalam mini album yang akan datang, tepatnya tentang usaha Ali—sebagai tokoh utama– dan kawan-kawan seperjuangannya menggulingkan jajaran pemerintahan dengan dukungan (hampir) penuh dari rakyat.
“Di titik ini sang tokoh utama sedang ada di atas angin, seringkali mendapat dukungan penuh, dan sangat disayang oleh masyarakat,” kata Baskara dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/4/2022).
Dari sisi penggarapan musiknya, .Feast seolah kembali dengan gaya natural mereka, dimana lagu yang didominasi dengan riff, tempo medium menuju cepat, drum yang marching, hingga gitar dan bass yang sarat distorsi.
Gitaris sekaligus komposer, Dicky Renanda, mengatakan bentuk musik yang terdengar familiar sejak .Feast berdiri ini bukan tanpa alasan, melainkan memang Gugatan Rakyat Semesta sendiri merupakan lagu yang pernah ditulis pada 2015 silam dengan judul lain.
“Karena lagu sudah lama juga, sudah ada dasarnya, kami coba geser chord-nya, dan buat beberapa part baru. Lagu lama rasa baru sih ya. Kami coba ngarahin aransemen lama ke arah mood yang baru saja lebih modern. Lagunya analog banget sebenernya, tapi kami perbarui dengan style .Feast terkini aja agar lebih gagah,” ujarnya.
Bicara soal mini album mendatang, drummer sekaligus produser Adrianus Aristo Haryo menuturkan bahwa beberapa lagu yang akan hadir merupakan pemugaran dari karya-karya .Feast yang sudah pernah ditulis pada 2015 silam, termasuk lagu Gugatan Rakyat Semesta.
“Secara penulisan sebenernya melanjutkan apa yang sudah kami pernah tulis di lagu Mantrabreaker, yang menjadi basis lagu ini. Bedanya mungkin ini jauh lebih matang dari versi 2015,” terang Adrianus.
Selain itu, lanjut Adrianus, yang membedakan penggarapan mini album terbaru .Feast juga masing-masing anggota sudah lebih efisien untuk mengulik lagu dibandingkan sebelumnya yang hanya terbatas dilakukan di studio.
“Namun, kami tidak ingin menghilangkan apa yang jadi benang merah musik .Feast pada tahun 2015 tersebut. Benang merah yang menjadi identitas sonik tersendiri bagi .Feast di earth-03 yakni rif based, dominasi gitar dan tempo yang lebih cepat,” imbuhnya.
(Baca juga: Resmi Balas Lagu Hati-hati di Jalan! Titi DJ Merilis Single "To Lose")
Debut pada 2014, .Feast merupakan band rock yang digawangi oleh Baskara Putra, Adnan S.P Dicky, Renanda P, F. Fikriawan W dan Adrianus Aristo Haryo. Lewat lagu-lagunya, .Feast dikenal sebagai band yang menganggap bahwa musik adalah suatu perayaan atas tragedi, kemenangan atau hal apapun.
Hal itu pun mewujud pada lagu-lagunya yang terdiri atas lirik-lirik kritis mulai dari persoalan politik, kebebasan beragama, hingga membicarakan tentang kriminalisasi yang pernah terjadi di Tanah Air.
Sudah ada tiga album yang dirilis .Feast yakni Multiverses (2017), serta dua album mini berjudul Beberapa Orang Memaafkan (2018) dan Uang Muka (2020).
Editor: Nirmala Aninda
Melanjutkan kisah Ali yang nantinya akan diceritakan lengkap lewat sebuah mini album, Gugatan Rakyat Semesta berkisah tentang tokoh Ali yang sedang berada di posisi unggul dari lawan politiknya.
Vokalis sekaligus penulis lirik, Baskara Putra, mengatakan lirik lagu tersebut merupakan penggambaran adegan dari cerita dalam mini album yang akan datang, tepatnya tentang usaha Ali—sebagai tokoh utama– dan kawan-kawan seperjuangannya menggulingkan jajaran pemerintahan dengan dukungan (hampir) penuh dari rakyat.
“Di titik ini sang tokoh utama sedang ada di atas angin, seringkali mendapat dukungan penuh, dan sangat disayang oleh masyarakat,” kata Baskara dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/4/2022).
Dari sisi penggarapan musiknya, .Feast seolah kembali dengan gaya natural mereka, dimana lagu yang didominasi dengan riff, tempo medium menuju cepat, drum yang marching, hingga gitar dan bass yang sarat distorsi.
Gitaris sekaligus komposer, Dicky Renanda, mengatakan bentuk musik yang terdengar familiar sejak .Feast berdiri ini bukan tanpa alasan, melainkan memang Gugatan Rakyat Semesta sendiri merupakan lagu yang pernah ditulis pada 2015 silam dengan judul lain.
“Karena lagu sudah lama juga, sudah ada dasarnya, kami coba geser chord-nya, dan buat beberapa part baru. Lagu lama rasa baru sih ya. Kami coba ngarahin aransemen lama ke arah mood yang baru saja lebih modern. Lagunya analog banget sebenernya, tapi kami perbarui dengan style .Feast terkini aja agar lebih gagah,” ujarnya.
Bicara soal mini album mendatang, drummer sekaligus produser Adrianus Aristo Haryo menuturkan bahwa beberapa lagu yang akan hadir merupakan pemugaran dari karya-karya .Feast yang sudah pernah ditulis pada 2015 silam, termasuk lagu Gugatan Rakyat Semesta.
“Secara penulisan sebenernya melanjutkan apa yang sudah kami pernah tulis di lagu Mantrabreaker, yang menjadi basis lagu ini. Bedanya mungkin ini jauh lebih matang dari versi 2015,” terang Adrianus.
Selain itu, lanjut Adrianus, yang membedakan penggarapan mini album terbaru .Feast juga masing-masing anggota sudah lebih efisien untuk mengulik lagu dibandingkan sebelumnya yang hanya terbatas dilakukan di studio.
“Namun, kami tidak ingin menghilangkan apa yang jadi benang merah musik .Feast pada tahun 2015 tersebut. Benang merah yang menjadi identitas sonik tersendiri bagi .Feast di earth-03 yakni rif based, dominasi gitar dan tempo yang lebih cepat,” imbuhnya.
(Baca juga: Resmi Balas Lagu Hati-hati di Jalan! Titi DJ Merilis Single "To Lose")
Debut pada 2014, .Feast merupakan band rock yang digawangi oleh Baskara Putra, Adnan S.P Dicky, Renanda P, F. Fikriawan W dan Adrianus Aristo Haryo. Lewat lagu-lagunya, .Feast dikenal sebagai band yang menganggap bahwa musik adalah suatu perayaan atas tragedi, kemenangan atau hal apapun.
Hal itu pun mewujud pada lagu-lagunya yang terdiri atas lirik-lirik kritis mulai dari persoalan politik, kebebasan beragama, hingga membicarakan tentang kriminalisasi yang pernah terjadi di Tanah Air.
Sudah ada tiga album yang dirilis .Feast yakni Multiverses (2017), serta dua album mini berjudul Beberapa Orang Memaafkan (2018) dan Uang Muka (2020).
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.