Indonesia Dipastikan Dapat Emas dari Cabor Bulu Tangkis Paralimpade 2024
01 September 2024 |
15:14 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Kontingen Indonesia dipastikan akan meraih satu medali emas dan perak lewat cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di ajang Paralimpiade Paris 2024. Hal ini terjadi setelah dua wakil Indonesia sama-sama lolos ke partai final di nomor ganda campuran SL3-SU5.
Dua waklil Merah Putih yang lolos ke babak final adalah Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila dan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah. Kedua pasangan ini sama-sama meraih kemenangan pada laga semifinal di La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu (1/9/2024) dini hari WIB.
Hikmat/Leani menjadi wakil Indonesia pertama yang berhasil lolos ke final ganda campuran SL3-SU5. Ketika berlaga di babak semifinal, Hikmat/Leani berhasil memetik kemenangan dua gim langsung atas wakil Thailand, Siripong Teamarrom/Nipada Seansupa.
Baca juga: Profil Saptoyogo Purnomo, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade 2024
Pertandingan tersebut berlangsung cukup singkat, yakni 21 menit. Pasangan Hikmat/Leani mampu unggul cukup jauh dalam dua gim tersebut, yakni 21-12 dan 21-8.
Pencapaian apik Hikmat/Leani kemudian diikuti oleh rekannya, Fredy/Khalimatus. Mereka juga berhasil mengamankan tiket ke final setelah mengandaskan wakil tuan rumah Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noel.
Meski mendapatkan perlawanan yang ketat, Fredy/Khalimatus tetap tampil konsisten. Tekanan dari penonton Prancis tak membuat pasangan Indonesia goyah. Fredy/Khalimatus akhirnya bisa melibat Mazur/Noel dengan skor 21-15 dan 21-15.
Torehan positif tersebut membuat Hikmat/Leani dan Fredy/Khalimatus sama-sama lolos ke babak final. Kedua pasangan Indonesia ini pun akan saling berhadapan di partai puncak cabor bulu tangkis nomor ganda campuran SL3-SU5.
Skema All Indonesian Final ini membuat kontingen Merah Putih dipastikan megunci medali emas dan medali perak sekaligus dari cabor bulu tangkis. Sebab, siapa pun yang memenangkan pertandingan tersebut, Indonesia tetap mendapatkan dua tambahan medali.
Rencananya, laga final Hikmat/Leani vs Fredy/Khalimatus bakal berlangsung di La Chapella Arena, Paris, Senin (2/9/2024) siang WIB. Tentunya, ini jadi prestasi yang membanggakan bagi publik Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia juga masih berpotensi mendapat satu tambahan lagi di cabor bulu tangkis. Sebab, pasangan Subhan/Rina Marlina masih berkesempatan meraih medali perunggu.
Setelah gagal di semifinal, Suhan/Rina masih akan bersaing mendapatkan peringkat ketiga. Subhan/Rina akan menghadapi Sivarajan Solaimalai/Nithya Sre Sivan. Perebutan medali perunggu akan berlangsung pada Senin siang WIB.
Sejauh ini, kontingan Indonesia baru meraih satu medali, yakni perak, dari cabang olahraga para atletik. Medali tersebut didapat oleh Saptoyogo Purnomo yang tampil pada nomor lari 100 meter T37.
Saptoyogo mencatatkan waktu 11,26 detik pada partai final nomor 100 meter putra. Perjuangan Saptoyogo belum berakhir di Paralimpiade Paris. Dia masih memiliki satu kesempatan lagi untuk mendapatkan medali.
Saptoyogo Purnomo masih akan turun pada nomor pertandingan 200 meter putra klasifiksi T37. Namun, perebutan medali di nomor ini bakal jauh lebih ketat. Pasalnya, ada banyak atlet yang punya spesialisasi nomor pertandingan 200 meter.
Baca juga: Sejarah Perolehan Medali Indonesia Sejak Paralimpiade Toronto 1976
Editor: Puput Ady Sukarno
Dua waklil Merah Putih yang lolos ke babak final adalah Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila dan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah. Kedua pasangan ini sama-sama meraih kemenangan pada laga semifinal di La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu (1/9/2024) dini hari WIB.
Hikmat/Leani menjadi wakil Indonesia pertama yang berhasil lolos ke final ganda campuran SL3-SU5. Ketika berlaga di babak semifinal, Hikmat/Leani berhasil memetik kemenangan dua gim langsung atas wakil Thailand, Siripong Teamarrom/Nipada Seansupa.
Baca juga: Profil Saptoyogo Purnomo, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade 2024
Pertandingan tersebut berlangsung cukup singkat, yakni 21 menit. Pasangan Hikmat/Leani mampu unggul cukup jauh dalam dua gim tersebut, yakni 21-12 dan 21-8.
Pencapaian apik Hikmat/Leani kemudian diikuti oleh rekannya, Fredy/Khalimatus. Mereka juga berhasil mengamankan tiket ke final setelah mengandaskan wakil tuan rumah Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noel.
Meski mendapatkan perlawanan yang ketat, Fredy/Khalimatus tetap tampil konsisten. Tekanan dari penonton Prancis tak membuat pasangan Indonesia goyah. Fredy/Khalimatus akhirnya bisa melibat Mazur/Noel dengan skor 21-15 dan 21-15.
Torehan positif tersebut membuat Hikmat/Leani dan Fredy/Khalimatus sama-sama lolos ke babak final. Kedua pasangan Indonesia ini pun akan saling berhadapan di partai puncak cabor bulu tangkis nomor ganda campuran SL3-SU5.
Skema All Indonesian Final ini membuat kontingen Merah Putih dipastikan megunci medali emas dan medali perak sekaligus dari cabor bulu tangkis. Sebab, siapa pun yang memenangkan pertandingan tersebut, Indonesia tetap mendapatkan dua tambahan medali.
Rencananya, laga final Hikmat/Leani vs Fredy/Khalimatus bakal berlangsung di La Chapella Arena, Paris, Senin (2/9/2024) siang WIB. Tentunya, ini jadi prestasi yang membanggakan bagi publik Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia juga masih berpotensi mendapat satu tambahan lagi di cabor bulu tangkis. Sebab, pasangan Subhan/Rina Marlina masih berkesempatan meraih medali perunggu.
Setelah gagal di semifinal, Suhan/Rina masih akan bersaing mendapatkan peringkat ketiga. Subhan/Rina akan menghadapi Sivarajan Solaimalai/Nithya Sre Sivan. Perebutan medali perunggu akan berlangsung pada Senin siang WIB.
Sejauh ini, kontingan Indonesia baru meraih satu medali, yakni perak, dari cabang olahraga para atletik. Medali tersebut didapat oleh Saptoyogo Purnomo yang tampil pada nomor lari 100 meter T37.
Saptoyogo mencatatkan waktu 11,26 detik pada partai final nomor 100 meter putra. Perjuangan Saptoyogo belum berakhir di Paralimpiade Paris. Dia masih memiliki satu kesempatan lagi untuk mendapatkan medali.
Saptoyogo Purnomo masih akan turun pada nomor pertandingan 200 meter putra klasifiksi T37. Namun, perebutan medali di nomor ini bakal jauh lebih ketat. Pasalnya, ada banyak atlet yang punya spesialisasi nomor pertandingan 200 meter.
Baca juga: Sejarah Perolehan Medali Indonesia Sejak Paralimpiade Toronto 1976
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.