Timnas Valorant Indonesia Dapat Medali Emas Usai Drama Cypher Bug, Apa Itu?
12 May 2023 |
07:04 WIB
Drama terus terjadi di pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2023. Kali ini, datang dari cabor esports untuk nomor Valorant di babak penentuan, Grand Final. Sayangnya, pertandingan tersebut tidak berjalan mulus, dan menimbulkan sejumlah kontroversi.
Timnas Valorant Indonesia menemui skuad Singapura untuk jalan akhir menuju medali emas ini. Namun, di tengah pertandingan yang sengit, timnas Singapura diduga kuat memanfaatkan bug dan melakukan kecurangan. Bug itu berasal dari salah satu karakter atau yang disebut sebagai agen di game Valorant. Adapun bug yang digunakan datang dari agen bernama Cypher.
Baca juga: Menang Atas Filipina, Timnas MLBB Women Indonesia Bawa Pulang Medali Emas SEA Games 2023
Penggunaan Cypher bug memang terbilang menguntungkan lawan. Untuk itu, jenis bug ini dilarang digunakan pada turnamen-turnamen besar. Cypher merupakan agen di Valorant yang memiliki kemampuan untuk menempatkan kamera pengintai atau spycam yang dikhususkan untuk memantau pergerakan lawan. Ini merupakan salah satu skill Cypher untuk melihat potensi perlawanan dan pergerakan musuh di arena.
Cypher bug membuat kamera dari agen Valorant ini bertempat di sudut atas map permainan, membuatnya tak bisa dilihat oleh lawan. Inilah yang membuat gelaran akhir Valorant di SEA Games 2023 ini penuh kontroversi. Cypher bug tersebut membuat skuad Indonesia dimata-matai tanpa diketahui, sementara seharusnya penempatan spycam bisa dijangkau dan terlihat oleh dua tim yang bertarung.
Padahal, ragam aturan sudah jelas tertulis bahwa melakukan eksploitasi terhadap agen Cypher itu dilarang. Dugaan menyebutkan jika skuad Singapura memanfaatkan bug ini hingga tiga kali. Timnas Indonesia juga sudah berkali-kali melaporkan permasalahan ini ke pihak wasit, tetapi sayangnya tidak digubris.
Setelah kegaduhan dugaan itu, skuad Indonesia sempat ingin angkat kaki dari pertandingan. Kabar itu juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PB ESI, Frengky Ong melalui akun Instagram-nya pada Kamis (11/5/2023). Frengky menyebut, skuad Indonesia memilih untuk tidak bermain saja melihat kondisi yang semakin tidak kondusif.
Namun, terjadi plot twist yang menarik. Timnas Valorant Indonesia diganjar medali emas selepas drama panjang itu. Meski begitu, Indonesia harus rela membagi dua gelarnya itu dengan timnas Singapura. Ini terjadi usai organisasi penyelenggara tertinggi untuk SEA Games melakukan perundingan untuk memberikan medali emas gabungan bagi dua negara. Artinya, baik timnas Valorant Indonesia dan Singapura tetap diganjar medali emas.
Keputusan itu diambil SEAGF demi menjaga hubungan antara Indonesia dan Singapura. Pertimbangan dari petinggi SEA Games itu akhirnya diamini oleh skuad Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dan Singapura harus rela berbagi medali emas untuk ajang perdana game Valorant di SEA Games 2023 ini.
Baca juga: Profil Rashif Amila Yaqin, Penyumbang Medali Emas Pertama Indonesia di SEA Games 2023
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Timnas Valorant Indonesia menemui skuad Singapura untuk jalan akhir menuju medali emas ini. Namun, di tengah pertandingan yang sengit, timnas Singapura diduga kuat memanfaatkan bug dan melakukan kecurangan. Bug itu berasal dari salah satu karakter atau yang disebut sebagai agen di game Valorant. Adapun bug yang digunakan datang dari agen bernama Cypher.
Baca juga: Menang Atas Filipina, Timnas MLBB Women Indonesia Bawa Pulang Medali Emas SEA Games 2023
Penggunaan Cypher bug memang terbilang menguntungkan lawan. Untuk itu, jenis bug ini dilarang digunakan pada turnamen-turnamen besar. Cypher merupakan agen di Valorant yang memiliki kemampuan untuk menempatkan kamera pengintai atau spycam yang dikhususkan untuk memantau pergerakan lawan. Ini merupakan salah satu skill Cypher untuk melihat potensi perlawanan dan pergerakan musuh di arena.
Cypher bug membuat kamera dari agen Valorant ini bertempat di sudut atas map permainan, membuatnya tak bisa dilihat oleh lawan. Inilah yang membuat gelaran akhir Valorant di SEA Games 2023 ini penuh kontroversi. Cypher bug tersebut membuat skuad Indonesia dimata-matai tanpa diketahui, sementara seharusnya penempatan spycam bisa dijangkau dan terlihat oleh dua tim yang bertarung.
Padahal, ragam aturan sudah jelas tertulis bahwa melakukan eksploitasi terhadap agen Cypher itu dilarang. Dugaan menyebutkan jika skuad Singapura memanfaatkan bug ini hingga tiga kali. Timnas Indonesia juga sudah berkali-kali melaporkan permasalahan ini ke pihak wasit, tetapi sayangnya tidak digubris.
Setelah kegaduhan dugaan itu, skuad Indonesia sempat ingin angkat kaki dari pertandingan. Kabar itu juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PB ESI, Frengky Ong melalui akun Instagram-nya pada Kamis (11/5/2023). Frengky menyebut, skuad Indonesia memilih untuk tidak bermain saja melihat kondisi yang semakin tidak kondusif.
Namun, terjadi plot twist yang menarik. Timnas Valorant Indonesia diganjar medali emas selepas drama panjang itu. Meski begitu, Indonesia harus rela membagi dua gelarnya itu dengan timnas Singapura. Ini terjadi usai organisasi penyelenggara tertinggi untuk SEA Games melakukan perundingan untuk memberikan medali emas gabungan bagi dua negara. Artinya, baik timnas Valorant Indonesia dan Singapura tetap diganjar medali emas.
Keputusan itu diambil SEAGF demi menjaga hubungan antara Indonesia dan Singapura. Pertimbangan dari petinggi SEA Games itu akhirnya diamini oleh skuad Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dan Singapura harus rela berbagi medali emas untuk ajang perdana game Valorant di SEA Games 2023 ini.
Baca juga: Profil Rashif Amila Yaqin, Penyumbang Medali Emas Pertama Indonesia di SEA Games 2023
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.