Atlet Para Atletik Saptoyogo Purnomo Meraih Medali Pertama Untuk Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Andrea Piacquadio)

Profil Saptoyogo Purnomo, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade 2024

31 August 2024   |   21:27 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia berhasil meraih medali pertama dalam ajang Paralimpiade 2024 yang berlangsung di Paris, Prancis. Merah Putih mendapatkan medali perak melalui atlet para atletik Indonesia Saptoyogo Purnomo yang berlaga di nomor 100 meter putra klasifikasi T37.

Prestasi itu membuat sosok Saptoyogo menjadi perhatian publik. Dikutip dari laman resmi Paralympics, Saptoyogo adalah atlet kelahiran 17 September 1998 asal Purwokerto, Jawa Tengah.

Karier Saptoyogo sebagai atlet dimulai saat masih berusia 16 tahun di Surakarta, Indonesia. Pada saat itu, dia pernah mengikuti lomba di tingkat kota dan provinsi. Kemudian, seseorang datang dan memberikan saran mengikuti pemusatan latihan National Paralympic Committee Indonesia dengan katerbatasan yang dimiliki.

Baca juga: Profil Marselino Ferdinan yang Resmi Bergabung ke Oxford United

Sepanjang kariernya sebagai atlet, Saptoyogo tercatat telah mengikuti berbagai macam kompetisi. Pada 2019, dia pernah mengikuti kejuaraan dunia di nomor 100 meter dengan klasifikasi T37 d Dubai, UAE dan berhasil mencatatkan waktu 11,41 detik.

Selain nomor 100 meter, dia juga telah mengikuti kejuaraan dunia nomor 200 meter dan 4x100 meter universal relay. Kejuaraan dunia nomor 200 meter dengan klasifikasi T37 pernah diikuti oleh sang atlet saat di Dubai, UAE pada 2019, Paris, Prancis, pada 2023, dan Kobe, Jepang pada 2024.

Selain kejuaraan dunia, sang atlet juga telah mengikuti Asian Para Games pada 2022 di Hangzhou, China. Pada saat itu, dia mengikuti nomor 100 meter, 200 meter, 400 meter, dan 4x100 meter Universial Relay.

Sementara ajang Paralympic atau Paralimpiade, Saptoyogo tercatat telah mengikuti ajang Paralimpiade Tokyo pada 2020 dan juga Paralimpiade Paris 2024. Di Tokyo, atlet yang mengidolakan Usain Bolt itu bertanding di nomor 100 meter – T37, 200 meter – T37, dan mixed 4x100 meter medley.

Di ajang Paralimpiade Paris 2024, Saptoyogo berhasil menyumbangkan medali perak bagi kontingen Indonesia. Medali ini merupakan yang pertama bagi Mera putih.

Saptoyogo Purnomo berhasil menjadi juara dua setelah mencatatkan waktu 11,26 detik. Dia berhasil mengalahkan lawan-lawannya dari berbagai negara, seperti Brazil dan Neutral Paralympic Athletes (NPA).

Saptoyogo tercatat unggul Andrei Vdovin dari NPA yang mencatatkan waktu 11,41 detik, Christian Gabriel Luiz da Costa dan Edson Cavalcante Pinheiro dari Brasil yang masing-masing mencatatkan waktu 11,45 detik dan 11,47 detik.

Dalam pertandingan final, Saptoyogo tidak berhasil mengungguli atlet para atletik dari Brazil Ricardo Gomes de Mendonca yang berhasil menjadi juara pertama dan meraih medali emas dengan catatan waktu 11,07 detik.

Pencapaian Saptoyogo di final ajang atletik 100 meter klasifikasi T37 itu tercatat lebih baik jika dibandingkan dengan waktu pada ronde pertama, yakni 11,35 detik. Pada saat itu, dia berada di urutan ketiga tercepat setelah Ricardo Gomes de Mendonca yang mencatat 11,07 detik dan Edson Cavalcante Pinheiro yang memiliki waktu 11,33 detik.

Dikutip dari laman Kementerian Pemuda dan Olaharaga, pencapaian Saptoyogo di ajang Paralympics 2024 juga tercatat lebih baik jika dibandingkan dengan raihan di Paralimpiade Tokyo 2020. Pada 4 tahun lalu, dia berhasil membawa pulang medali perunggu.

Tidak hanya itu, catatan waktu yang diraih Saptoyogo juga lebih baik jika dibandingkan dengan waktu yang dimiliki ketika berlaga di ajang ASIAN Para Games 2022. Pada saat itu, dia meraih medali emas dengan waktu 11,28 detik.

Baca juga: Profil Shakira Amirah, Mahasiswi Kedokteran UI Pemenang Clash of Champions Ruangguru

Saptyogo mengungkapkan bahwa diri merasa bahagia setelah memperoleh medali perak di ajang ini. Dia mengaku sempat merasakan down sebelum menjalani pertandingan final di Stade de France, Prancis.

Perasaan itu lantaran ada lawan baru yang tidak diketahui catatan waktunya. Tidak hanya itu, dia juga mengaku sempat merasakan khawatir ketika hujan turun karena dapat mempengaruhi kinerja otot tangan dan kaki.

Meskipun begitu, dia mengatakan berusaha menguatkan tekad agar dapat melakukan yang terbaik dan meraih medali untuk Indonesia. Dia mengaku tidak menyangka bisa memecahkan rekor pribadi di ajang ini mengingat kondisi hujan yang terjadi.

Selain nomor 100 meter putra klasifikasi T37, sang atlet juga akan bertanding di nomor 200 meter putra dengan klasifikasi yang sama.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Menu Khas Minangkabau di Restoran Bopet Uda: Gulai Tunjang hingga Dendeng Lambok

BERIKUTNYA

Langkah Kemenkes RI Antisipasi Mpox: Vaksinasi hingga Wajib Mengisi SATUSEHAT Health Pass

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: