Ini Daftar Pengurus Baru Lembaga Sensor Film (LSF) Periode 2024-2028
31 August 2024 |
14:51 WIB
Lembaga Sensor Film (LSF) mengumumkan susunan pengurus baru yang telah dilantik untuk periode jabatan 2024-2028. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim telah melantik 17 anggota LSF baru di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
Naswardi dilantik menjadi ketua LSF baru, menggantikan Rommy Fibri Hardiyanto yang menjabat pada periode sebelumnya. Selain itu, Noorca Marendra Massardi juga dilantik sebagai wakil ketuanya menggantikan Ervan Ismail.
Selain itu, diumumkan juga 17 nama pengurus LSF periode 2024-2028. Mereka adalah Erlan, Ervan Ismail, Gustav Aulia, Hadi Artomo, Hairus Salim, Naswardi, Noorca Marendra Massardi, Nusantara Husnul Khatim Mulkan, Titin Setiawati, Tri Widyastuti Setyaningsih, Widayat, Zaqia Ramallah, Dewi Rahmarini, Imam Safe’i, Kuat Prihatin, Saptari Novia Stri, dan Satya Pratama.
Baca juga: Aktor Verdi Solaiman Soroti Tuntutan Reformasi Sistem Kerja Industri Film Indonesia
Dalam sambutannya, Nadiem Makarim mengungkapkan rasa bangganya setelah melihat adanya peningkatan kualitas dunia perfilman Tanah Air. Menurutnya, para sineas di Indonesia saat ini semakin berani untuk memproduksi film-film dengan tema dan genre yang beragam.
“Masyarakat Indonesia semakin antusias dalam menyambut setiap film baru yang hadir, serta semakin banyak film Indonesia yang memperoleh penghargaan bergengsi dan diputar di berbagai festival film di tingkat internasional,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemendikbudristek.
Lebih lanjut Nadiem Makarim memberikan apresiasi, menurutnya, perkembangan yang luar biasa ini tentu adalah hasil kerja keras banyak pihak. Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek telah menghadirkan berbagai program untuk mendukung penguatan ekosistem perfilman Indonesia.
“Kita memiliki Dana Indonesiana dan Indonesiana TV untuk mendukung para pelaku film dalam menghasilkan dan menyebarkan film-film yang berkualitas,” ucapnya.
Selain itu, Kemendikbudristek juga secara berkala terus menghadirkan berbagai macam pelatihan dan lokakarya sebagai langkah penting untuk memastikan regenerasi pelaku perfilman terus berjalan secara berkelanjutan.
Nadiem Makarim berharap, semakin meningkatnya kualitas perfilman Indonesia, akan membuat film bisa menjalankan tugasnya sebagai sarana pendidikan dan sarana penguatan sosial dan budaya Indonesia. Dalam hal ini, LSF Indonesia berperan penting sebagai pengawas yang memastikan dunia perfilman Indonesia tumbuh kembang searah dengan nilai-nilai Pancasila.
“Selain dengan cara memastikan film-film yang beredar tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat, Lembaga Sensor Film juga mesti terlibat aktif dalam mengampanyekan kesadaran menonton film yang sesuai dengan klasifikasi umur," ujar Nadiem.
Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang telah berjalan dengan baik mesti terus dilanjutkan secara gotong royong. Hal ini supaya makin banyak masyarakat Indonesia yang bijak memilih tontonan berkualitas, sesuai dengan tingkat usiaya masing-masing.
Baca juga: Edisi Pertama JAFF Market 2024 Fokus Jadi Etalase & Hub Ekosistem Film Indonesia
Nadiem Makarim juga turut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para anggota LSF periode 2020-2024 yang telah menuntaskan masa baktinya. Begitupun untuk para anggota LSF periode 2024-2028 yang dilantik hari ini, dia mengucapkan selamat mengemban tugas, melanjutkan capaian sebelumnya dan menghasilkan terobosan baru.
“Besar harapan saya para anggota Lembaga Sensor Film periode 2024-2028 bisa segera menyusun berbagai agenda strategis untuk meningkatkan layanan dan perlindungan kepada masyarakat,” katanya.
Melalui gotong royong seluruh pihak, Nadiem Makarim mengajak semua orang untuk bersama-sama memperkuat ekosistem perfilman Indonesia demi lahirnya masyarakat Indonesia yang merdeka berbudaya.
Editor: Fajar Sidik
Naswardi dilantik menjadi ketua LSF baru, menggantikan Rommy Fibri Hardiyanto yang menjabat pada periode sebelumnya. Selain itu, Noorca Marendra Massardi juga dilantik sebagai wakil ketuanya menggantikan Ervan Ismail.
Selain itu, diumumkan juga 17 nama pengurus LSF periode 2024-2028. Mereka adalah Erlan, Ervan Ismail, Gustav Aulia, Hadi Artomo, Hairus Salim, Naswardi, Noorca Marendra Massardi, Nusantara Husnul Khatim Mulkan, Titin Setiawati, Tri Widyastuti Setyaningsih, Widayat, Zaqia Ramallah, Dewi Rahmarini, Imam Safe’i, Kuat Prihatin, Saptari Novia Stri, dan Satya Pratama.
Baca juga: Aktor Verdi Solaiman Soroti Tuntutan Reformasi Sistem Kerja Industri Film Indonesia
Dalam sambutannya, Nadiem Makarim mengungkapkan rasa bangganya setelah melihat adanya peningkatan kualitas dunia perfilman Tanah Air. Menurutnya, para sineas di Indonesia saat ini semakin berani untuk memproduksi film-film dengan tema dan genre yang beragam.
“Masyarakat Indonesia semakin antusias dalam menyambut setiap film baru yang hadir, serta semakin banyak film Indonesia yang memperoleh penghargaan bergengsi dan diputar di berbagai festival film di tingkat internasional,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemendikbudristek.
Lebih lanjut Nadiem Makarim memberikan apresiasi, menurutnya, perkembangan yang luar biasa ini tentu adalah hasil kerja keras banyak pihak. Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek telah menghadirkan berbagai program untuk mendukung penguatan ekosistem perfilman Indonesia.
“Kita memiliki Dana Indonesiana dan Indonesiana TV untuk mendukung para pelaku film dalam menghasilkan dan menyebarkan film-film yang berkualitas,” ucapnya.
Selain itu, Kemendikbudristek juga secara berkala terus menghadirkan berbagai macam pelatihan dan lokakarya sebagai langkah penting untuk memastikan regenerasi pelaku perfilman terus berjalan secara berkelanjutan.
Nadiem Makarim berharap, semakin meningkatnya kualitas perfilman Indonesia, akan membuat film bisa menjalankan tugasnya sebagai sarana pendidikan dan sarana penguatan sosial dan budaya Indonesia. Dalam hal ini, LSF Indonesia berperan penting sebagai pengawas yang memastikan dunia perfilman Indonesia tumbuh kembang searah dengan nilai-nilai Pancasila.
“Selain dengan cara memastikan film-film yang beredar tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat, Lembaga Sensor Film juga mesti terlibat aktif dalam mengampanyekan kesadaran menonton film yang sesuai dengan klasifikasi umur," ujar Nadiem.
Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang telah berjalan dengan baik mesti terus dilanjutkan secara gotong royong. Hal ini supaya makin banyak masyarakat Indonesia yang bijak memilih tontonan berkualitas, sesuai dengan tingkat usiaya masing-masing.
Baca juga: Edisi Pertama JAFF Market 2024 Fokus Jadi Etalase & Hub Ekosistem Film Indonesia
Nadiem Makarim juga turut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para anggota LSF periode 2020-2024 yang telah menuntaskan masa baktinya. Begitupun untuk para anggota LSF periode 2024-2028 yang dilantik hari ini, dia mengucapkan selamat mengemban tugas, melanjutkan capaian sebelumnya dan menghasilkan terobosan baru.
“Besar harapan saya para anggota Lembaga Sensor Film periode 2024-2028 bisa segera menyusun berbagai agenda strategis untuk meningkatkan layanan dan perlindungan kepada masyarakat,” katanya.
Melalui gotong royong seluruh pihak, Nadiem Makarim mengajak semua orang untuk bersama-sama memperkuat ekosistem perfilman Indonesia demi lahirnya masyarakat Indonesia yang merdeka berbudaya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.