Gateway Study Visit Indonesia menjadi kesempatan bagi negara peserta untuk belajar tentang tranformasi digital Indonesia di bidang pendidikan (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Julia M Cameron)

Gateways Study Visit Indonesia Digelar 1-3 Oktober 2024, Diikuti 20 Negara & Lembaga Internasional

11 September 2024   |   17:08 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan konferensi Gateways Study Visit Indonesia pada 1-3 Oktober 2024 di Bali. Ajang bertajuk Lebih dari Intervensi Teknologi: Menavigasi Transformasi Pendidikan Indonesia itu dihadiri oleh lebih dari 20 negara dan lembaga internasional.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril, mengatakan bahwa Gateway Study Visit Indonesia menjadi kesempatan bagi negara peserta untuk belajar tentang transformasi digital Indonesia di bidang pendidikan.  

Menurutnya, semua pihak yang terlibat dapat berbagi pengalaman, berdiskusi tentang keberhasilan, tantangan, dan keberlanjutan transformasi pendidikan yang dilakukan - terutama dalam payung Merdeka Belajar.

“Kepercayaan UNESCO dan UNICEF kepada Indonesia sebagai tuan rumah menjadi penyemangat bagi kami karena menunjukkan bahwa transformasi pendidikan yang dilakukan sudah berjalan di arah yang tepat,” ujarnya di Jakarta, pada Rabu, (10/9/2024). 

Baca juga: Transformasi Digital & Kolaborasi Jadi Kunci Majunya Pendidikan di Indonesia 

Iwan mengungkapkan, pemerintah berharap kompleksitas dan skala transformasi pendidikan yang dijalankan di Indonesia dapat menjadi pembelajaran dan pemantik beragam ide inovatif bagi para peserta. 

Tidak hanya itu, dia juga berharap ajang ini menjadi upaya penguatan peningkatan kualitas pendidikan yang fokus terhadap murid. Iwan menambahkan, Gateways merupakan inisiatif global yang dijalankan UNESCO dan UNICEF.

Dia mengatakan bahwa inisiatif ini diselenggarakan untuk membangun dan meningkatkan platform pembelajaran digital untuk publik di negara-negara yang menjadi peserta. 

“Kerja sama lintas batas ini bertujuan memastikan agar semua murid, aktor pendidikan, dan keluarga memiliki akses ke platform dan konten pendidikan digital yang berkualitas,” katanya.

Adapun Gateways Study Visit Indonesia menjadi pertemuan kedua bagi negara-negara peserta Gateways setelah dilaksanakan di Mesir pada Mei 2024.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, Yudhistira Nugraha, mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan perubahan ekosistem di dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah mengembangkan secara holistik sejumlah platform digital seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, akun belajar.id, ARKAS dan SIPLAH.

“Hari ini kita melihat guru-guru yang mendapatkan akses pelatihan berkualitas melalui platform Merdeka Mengajar meningkat 7 kali lipat dibandingkan pada 2019. Selain itu, lebih dari 95 persen sekolah telah melakukan perencanaan berbasis data menggunakan platform Rapor Pendidikan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa data-data tersebut berarti kehadiran solusi teknologi telah membantu guru, kepala sekolah, dan juga kepala dinas. Para aktor pendidikan tersebut menggunakan teknologi untuk lebih fokus dalam peningkatan kualitas pendidikan yang berfokus terhadap murid.

Baca juga: Hypereport: Butuh Komitmen Membenahi Tata Kelola Pembiayaan Untuk Pendidikan Tinggi

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

7 Tip Makeup Anti Luntur saat Nonton Konser

BERIKUTNYA

Dari Tabu Menjadi Tren, Ini Alasan Prosedur Bedah Plastik Kian Populer

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: