Edisi Pertama JAFF Market 2024 Fokus Jadi Etalase & Hub Ekosistem Film Indonesia
31 August 2024 |
07:30 WIB
Ada yang baru dari gelaran Jogja Netpac Asian Film Festival 2024. Selain akan memutar film-film terkurasi dari negara-negara di Asia Pasifik, festival yang kini berusia 19 tahun itu juga akan menggelar ajang industri pertamanya bertajuk JAFF Market.
Tahun ini, JAFF akan berlangsung pada 30 November hingga 7 Desember 2024 di XXI Empire Yogyakarta. JAFF Market edisi perdana ini akan digelar secara paralel bersama festival, yakni dari 3 Desember hingga 5 Desember 2024 bertempat di Jogja Expo Center (JEC).
Baca juga: Daftar Pemenang JAFF 2023, Film Monisme karya Riar Rizaldi Sabet Golden Hanoman Award
Chairman JAFF Market Ifa isfansyah mengatakan JAFF Market diinisiasi sebagai respons atas perkembangan pesat festival dalam beberapa tahun terakhir, yang secara organik tumbuh dengan cara yang menarik.
Setelah 18 tahun terselenggara, kini lebih dari 10.000 orang dari beragam latar belakang datang mengunjungi JAFF setiap tahunnya. Mereka terdiri dari para profesional, bakat-bakat baru, pers, dan cinephile.
Menurut Ifa, JAFF telah berkembang menjadi lebih besar seiring tahunnya. Di sisi lain, dilihat dari spektrum yang lebih luas, perfilman Indonesia sekarang ini juga tengah tumbuh secara menggembirakan.
Setelah pandemi Covid-19, industri film Indonesia mengalami pemulihan paling cepat dibanding negara Asia Lain. Pada 2022, market share film Indonesia telah mencapai angka 61 persen, mengungguli film luar negeri.
Industri film dalam negeri berhasil pulih 100 persen pada 2023. Padahal, kala itu industri film di negara-negara lain masih mencoba mencari bentuk baru dan belum pulih 100 persen setelah pandemi.
Ifa mengatakan sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, industri layar di Indonesia masih belum memiliki sebuah etalase yang menampilkan industri filmnya. Melihat kondisi-kondisi tersebut, Ifa merasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memunculkan JAFF Market
“Untuk itu, JAFF Market hadir sebagai sebuah marketplace dan etalase yang menampilkan industri perfilman di Indonesia,” ujar Ifa Isfansyah dalam koferensi pers JAFF Market di Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).
Ifa mengatakan JAFF Market edisi perdana memiliki fokus pada industri film di dalam negeri. Dia ingn memposisikan JAFF Market sebagai sebuah etalase serta hub yang menjembatani kebutuhan seluruh pelaku ekosistem perfilman di Indonesia.
Namun, bukan berarti acara ini akan sangat melokal. Ifa mengatakan JAFF Market ini juga sangat memungkinkan menjadi wadah baru para profesional maupun investor secara untuk turut berinvestasi atau memperlebar pasarnya di Indonesia
Sebagai sebuah pasar film, JAFF Market akan menghadirkan berbagai macam program dan kegiatan menarik, yang bisa menjadi sarana bertemunya ekosistem perfilman di dalam negeri.
Salah satu yang menarik tentu saja adalah Film Industry Exhibition. Ini adalah showcase untuk industri film Indonesia. Pameran ini akan menampilkan potensi perfilman Indonesia, dari produksi, edukasi, distribusi, institusi, dan semua elemen ekosistem akan hadir.
Tak hanya itu, JAFF Market juga akan menghadirkan program lain, dari JAFF Future Project, JAFF Content Market, JAFF Market Partnership Forum, Film Conference, Talent Day, Reel Life Film Camp, JAFF Market Screening Room, dan Nerworking Event.
Direktur pasar JAFF Market Linda Gozali berharap pasar film ini bisa mengakomodasi kebutuhan industri perfilman Indonesia. Bagi pelaku film, ajang ini juga diharapkan bisa jadi wadah mencari kolaborator yang tepat.
Sejauh ini, sejumlah rumah produksi skala besar maupun skala butik sudah dipastikan akan turut serta. Mereka di antaranya adalah MD Pictures, Bioskop Online, Netflix, Vidio, Imajinari, Forka Films, dan masih banyak lagi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tahun ini, JAFF akan berlangsung pada 30 November hingga 7 Desember 2024 di XXI Empire Yogyakarta. JAFF Market edisi perdana ini akan digelar secara paralel bersama festival, yakni dari 3 Desember hingga 5 Desember 2024 bertempat di Jogja Expo Center (JEC).
Baca juga: Daftar Pemenang JAFF 2023, Film Monisme karya Riar Rizaldi Sabet Golden Hanoman Award
Chairman JAFF Market Ifa isfansyah mengatakan JAFF Market diinisiasi sebagai respons atas perkembangan pesat festival dalam beberapa tahun terakhir, yang secara organik tumbuh dengan cara yang menarik.
Setelah 18 tahun terselenggara, kini lebih dari 10.000 orang dari beragam latar belakang datang mengunjungi JAFF setiap tahunnya. Mereka terdiri dari para profesional, bakat-bakat baru, pers, dan cinephile.
Menurut Ifa, JAFF telah berkembang menjadi lebih besar seiring tahunnya. Di sisi lain, dilihat dari spektrum yang lebih luas, perfilman Indonesia sekarang ini juga tengah tumbuh secara menggembirakan.
Setelah pandemi Covid-19, industri film Indonesia mengalami pemulihan paling cepat dibanding negara Asia Lain. Pada 2022, market share film Indonesia telah mencapai angka 61 persen, mengungguli film luar negeri.
Industri film dalam negeri berhasil pulih 100 persen pada 2023. Padahal, kala itu industri film di negara-negara lain masih mencoba mencari bentuk baru dan belum pulih 100 persen setelah pandemi.
Ifa mengatakan sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, industri layar di Indonesia masih belum memiliki sebuah etalase yang menampilkan industri filmnya. Melihat kondisi-kondisi tersebut, Ifa merasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memunculkan JAFF Market
“Untuk itu, JAFF Market hadir sebagai sebuah marketplace dan etalase yang menampilkan industri perfilman di Indonesia,” ujar Ifa Isfansyah dalam koferensi pers JAFF Market di Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).
Ifa mengatakan JAFF Market edisi perdana memiliki fokus pada industri film di dalam negeri. Dia ingn memposisikan JAFF Market sebagai sebuah etalase serta hub yang menjembatani kebutuhan seluruh pelaku ekosistem perfilman di Indonesia.
Namun, bukan berarti acara ini akan sangat melokal. Ifa mengatakan JAFF Market ini juga sangat memungkinkan menjadi wadah baru para profesional maupun investor secara untuk turut berinvestasi atau memperlebar pasarnya di Indonesia
Sebagai sebuah pasar film, JAFF Market akan menghadirkan berbagai macam program dan kegiatan menarik, yang bisa menjadi sarana bertemunya ekosistem perfilman di dalam negeri.
Salah satu yang menarik tentu saja adalah Film Industry Exhibition. Ini adalah showcase untuk industri film Indonesia. Pameran ini akan menampilkan potensi perfilman Indonesia, dari produksi, edukasi, distribusi, institusi, dan semua elemen ekosistem akan hadir.
Tak hanya itu, JAFF Market juga akan menghadirkan program lain, dari JAFF Future Project, JAFF Content Market, JAFF Market Partnership Forum, Film Conference, Talent Day, Reel Life Film Camp, JAFF Market Screening Room, dan Nerworking Event.
Direktur pasar JAFF Market Linda Gozali berharap pasar film ini bisa mengakomodasi kebutuhan industri perfilman Indonesia. Bagi pelaku film, ajang ini juga diharapkan bisa jadi wadah mencari kolaborator yang tepat.
Sejauh ini, sejumlah rumah produksi skala besar maupun skala butik sudah dipastikan akan turut serta. Mereka di antaranya adalah MD Pictures, Bioskop Online, Netflix, Vidio, Imajinari, Forka Films, dan masih banyak lagi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.