Kemendikbudristek Luncurkan Rapor Pendidikan 2.0, Bisa Buat PAUD hingga Vokasi

Rapor Pendidikan versi 2.0 resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam versi terbarunya tersebut, ada fitur-fitur baru yang dihadirkan dan membuat fungsi Rapor Pendidikan versi 2.0 makin lengkap.

Rapor Pendidikan adalah sebuah platform yang menyajikan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan di suatu daerah. Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru ini akan lebih memfokuskan pada orientasi mutu pendidikan dengan sistem yang terintegrasi. Semuanya akan dilihat dan dinilai berdasarkan data.

Baca juga: Menengok Arah Perkembangan Pendidikan Pascasarjana di Indonesia

Pada versi lama, Rapor Pendidikan lebih ditujukan pada satuan pendidikan dan pemerintah daerah agar bisa mengidentifikasi tantangan di wilayah mereka sendiri. Dengan melihat data, mereka bisa melakukan refleksi untuk selanjutnya menyusun rencana perbaikan yang lebih tepat berbasis data.

Namun, pada versi barunya ini, akses platform Rapor Pendidikan diperluas sampai ke pendidik. Hal ini memungkinkan terciptanya gotong royong antara kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan operator.

Dengan demikian, para kepala sekolah dan kepala daerah yang dahulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di platform Rapor Pendidikan untuk terus memperbaiki layanan pendidikan agar kualitasnya lebih merata.

Perluasan akses ini juga sekaligus menandakan pembenahan tidak hanya di tangan kepala satuan pendidikan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh warga satuan pendidikan.

“Kini, kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan operator sekolah dapat mengambil peran dalam memahami kondisi satuan pendidikan masing-masing dan menentukan prioritas pembenahan bersama,” tutur Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam keterangan persnya, Rabu (10/5/2023)
  Nadiem berharap platform Rapor Pendidikan dapat membantu satuan pendidikan melakukan perencanaan berbasis data. Dengan platform ini, satuan pendidikan dapat memanfaatkan hasil Asesmen Nasional sebagai bahan refleksi untuk membenahi aspek-aspek seperti kompetensi literasi dan numerasi, karakter profil Pelajar Pancasila, dan keamanan lingkungan belajar dari kekerasan.

Sejak pertama dirilis pada 2022, platform Rapor Pendidikan telah membantu lebih dari 284.000 satuan pendidikan melakukan refleksi dan pembenahan berbasis data. Oleh karena itu, Mendikbudristek juga berharap publik dapat mendorong setiap satuan pendidikan dapat memanfaatkan platform Rapor Pendidikan. Dengan cara ini, pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia dapat segera terwujud.

Saat ini Rapor Pendidikan 2.0 sudah dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan, mulai PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, hingga vokasi. Dalam versi terbarunya ini, pengguna dapat menemukan fitur-fitur baru, seperti halaman deskripsi yang lebih ringkas, enam indikator prioritas untuk jenjang dasar-menengah, serta delapan indikator prioritas untuk jenjang SMK.

Selain itu, ada juga tiga spektrum warna yang lebih sederhana, dan tombol “arti capaian saya” yang menyajikan data lebih detail. Melalui Rapor Pendidikan 2.0, setiap satuan pendidikan juga bisa mengetahui posisinya dan kualitasnya di antara satuan pendidikan lainnya di wilayah masin-masing.

Platform ini juga dilengkapi juga dengan beragam inspirasi benahi yang mendorong aksi nyata menggunakan algoritma rekomendasi pembenahan yang telah disesuaikan dengan prioritas. Rapor Pendidikan 2.0 kini sudah diakses melalui laman https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id.

Baca juga: Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Dibuka untuk Pelaku Budaya, Begini Cara Daftarnya

Editor: Dika Irawan