Ilustrasi fotografer pernikahan. (Sumber gambar: Natilyn Photography/Unsplash)

Masih Adakah Peluang Fotografer di Era AI? Begini Kata Arbain Rambey & Co-founder Erigo

28 August 2024   |   06:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Hadirnya artificial intelligence (AI) ternyata mempengaruhi profesi dalam bidang fotografi. Paling terlihat yakni proses editing yang jauh lebih mudah dan cepat ketika menggunakan teknologi kecerdasan buatan ini. Pada satu sisi, bahkan kegiatan dokumentasi dengan hasil foto ciamik dapat dikerjakan secara mandiri tanpa bantuan fotografer lagi. 

Fotografer Arbain Rambey tak menampik adanya penurunan peran  dan beban kerja fotografer pada era AI. Namun, akhirnya target pasar menjadi lebih spesifik. 

Fotografer yang memiliki spesialisasi khusus dan ‘punya nama’ kini lebih diminati, terutama untuk membuat profil perusahaan. “Jadi siapa yang motret, itu gengsi perusahaan. Orang butuh cantolan merek,” ujarnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.

Baca juga: Fotografer Yoese Mariam Gelar Pameran di Cemara 6 Galeri, Angkat Pergumulan Masa Lalu tentang Keris

Begitu pula dalam pembuatan iklan produk. Pertimbangan pelaku usaha dalam memilih biro iklan saat ini menurut Arbain yakni mempekerjakan fotografer yang tenar. Dengan demikian, gengsi merek tersebut ikut naik, tidak terkecuali ceruk pasar fotografer wedding

Selain itu, banyak calon pengantin terutama dari kalangan menengah ke atas memakai jasa fotografer dengan nama besar dan rela membayar harga tinggi karena gengsi. Bisa dikatakan, tren fotografi wedding menjadi lebih mahal dewasa ini.

Arbain melihat artificial intelligence justru membantu kerja fotografer menjadi lebih mudah, terutama dalam proses editing untuk menghasilkan foto yang diinginkan klien. Jika dahulu butuh waktu lama, dengan AI, hasil foto yang diinginkan cukup dikerjakan kurang dari 5 menit.

Arbain pun meyakini profesi fotografer tidak akan tergantikan dengan kehadiran AI, jika mereka mau beradaptasi. Pada jenis profesi fotografi tertentu seperti jurnalistik, menurutnya sulit untuk tergantikan kecerdasan buatan lantaran kegiatan jurnalistik sangat mengandalkan momentum. “Momen itu menyangkut rasa manusia, itu sampai sekarang enggak bisa digantikan AI,” tegasnya. 

Oleh karena itu, Arbain berpendapat para fotografer tidak perlu takut dengan kehadiran AI. Selain beradaptasi, untuk bertahan di pasar ini cukup dibutuhkan konsistensi niat, terus belajar, dan menjaga hubungan baik dengan klien.

Co-founder Erigo Muhammad Haris mengatakan sebagai brand di sektor kreatif, kunci penjualan produk yakni media digital dan visual untuk menjaring customer. Fotografi menurutnya menjadi kunci, karena orang banyak yang tidak sadar dan tidak tahu bahwa produk yang Erigo produksi atau launching itu semua melalui tahapan yang melibatkan kamera dan digital. 

Oleh karenanya, Haris sangat mengapresiasi profesi fotografer di Indonesia karena proses untuk menghasilkan karya ciamik dan menarik tidaklah mudah. Tentu, dengan dukungan kamera yang proper. 

“Fotografi mulai dari kamera dan skill dari fotografer sendiri itu menjadi kunci dan itu sangat penting untuk men-support semua brand, enggak cuman Erigo atau fesyen,” tuturnya.

Haris menilai profesi fotografer tidak bisa dipandang sebelah mata. Hampir semua brand atau industri pasti melibatkan fotografer.

Baca juga: Sejarah & Tema Hari Fotografi Sedunia, Diperingati Tiap 19 Agustus

Hadirnya AI pun menurutnya tidak akan menggantikan peran fotografer. Meskipun dipermudah dengan fitur-fitur mumpuni, sebagai jenama fesyen, Erigo tetap membutuhkan fotografer yang memiliki kemampuan untuk mengambil gambar, mengarahkan, dan akhirnya menghasilkan foto sesuai keinginan dengan detail. Kecerdasan buatan menurutnya hanya menjadi alat yang mempercepat kerja dari fotografer itu sendiri. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Cara Membuat Oi Muchim, Salad Timun Korea yang Segar dan Pedas Manis

BERIKUTNYA

Menikmati Estetika Formalisme Urban di Pameran Strangely Familiar di CAN’s Gallery

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: