Sederet sampul album musik yang dipacak dalam pameran No Music, Noise! di Matawaktu (Sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Long Play, Extended Play dan Album, Apa Bedanya dalam Industri Musik?

22 August 2024   |   20:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Penikmat musik tentu kerap mendengarkan lagu untuk menemani aktivitas harian, baik ketika sedang bekerja atau menikmati waktu luang. Walakin, Genhype pastinya juga sering mendengar istilah long play (LP) extended play (EP) dan album yang tertera pada profil musik musisi favorit.

Lantas, apa arti dari ketiga format yang umum digunakan dalam industri musik ini, sekaligus apa perbedaan antara ketiganya? Sebab, penikmat musik kadangkala juga bingung untuk membedakan tiga kategori ini atau bahkan, mungkin tidak ambil pusing untuk memikirkannya.

Menurut laman musicgateway, LP merupakan istilah yang biasanya merujuk pada album musik yang dirilis dalam format vinil. LP pada dasarnya adalah sebuah album lengkap yang biasanya berisi 8 hingga 15 lagu atau lebih, dengan durasi total antara 30 menit hingga lebih dari satu jam.

Baca Juga: Pamor Piringan Hitam Belum Habis, Koleksi Vinyl Menjadi Sumber Cuan

Dari segi durabilitas, LP juga memiliki kapasitas cukup besar, yang memungkinkan untuk memuat album secara penuh. Dalam sejarahnya, LP awalnya diperkenalkan sebagai piringan hitam (vinyl record) berukuran 12 inci, dan berputar pada 33 1/3 RPM. Ini adalah format standar untuk album sejak era vinil.

Sementara itu, EP merupakan album berdurasi sedang yang jumlah lagunya lebih sedikit daripada LP atau album berdurasi penuh. Ringkasnya, EP adalah format rilis musik yang lebih panjang daripada single tetapi lebih pendek daripada album atau LP, yang biasanya hanya terdiri dari 4 hingga 6 lagu dengan total durasi 15 sampai 30 menit.

Dalam industri musik, EP biasanya digunakan untuk memperkenalkan karya baru atau sebagai jembatan antara album. EP juga bisa dirilis dalam berbagai format fisik, termasuk vinil, CD, atau digital. Dalam era vinil, EP sering kali dirilis sebagai piringan hitam 7 inci atau 10 inci.

Garis api tersebut juga masih digunakan dalam industri musik digital, di mana Spotify dan iTunes hanya menggolongkan atau menganggap EP sebagai sebuah format yang berisi antara empat hingga enam track lagu dari artis atau musisi yang memasukkannya ke laman musik yang kini jamak digunakan anak-anak muda itu.

Lebih lanjut, album merupakan istilah umum untuk koleksi lagu yang dirilis bersama dalam satu paket. Istilah album bisa merujuk ke LP atau ke koleksi musik yang dirilis dalam format digital atau CD. karena memiliki pengertian yang hampir mirip, album biasanya juga terdiri dari 8 hingga 15 lagu dalam rilisannya.

Adapun yang membedakan keduanya, album bisa dirilis dalam berbagai format, termasuk LP (vinil), CD, kaset, atau digital. Dalam konteks modern, istilah album lebih sering digunakan untuk rilis dalam format digital atau CD, sementara LP khusus merujuk pada rilisan dalam format vinil.

Sementara itu, dari segi penjualan, EP biasanya dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan album karena jumlah lagu yang lebih sedikit. Sedangkan, album dijual dengan harga lebih tinggi, dan kerap menjadi fokus utama dalam kampanye pemasaran seorang artis.

Kesimpulannya, LP dan album memang kerap digunakan secara bergantian, terutama ketika merujuk berdasarkan format (digital, CD, atau vinil). EP adalah format yang lebih pendek, digunakan untuk rilis yang lebih kecil atau eksperimental. Sedangkan album merupakan istilah umum untuk koleksi lagu penuh, yang dapat dirilis dalam berbagai format, termasuk sebagai LP.

Baca Juga: Solois Pamungkas Rilis Album Kelima Berjudul Hardcore Romance dengan Single Fight Some More

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Cek Link Tryout yang Bisa Diakses Calon Peserta Seleksi CPNS 2024

BERIKUTNYA

5 Rekomendasi Foundation untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Revlon sampai Wardah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: