Deretan Piringan Hitam Termahal dengan Harga Fantastis di Dunia
19 August 2024 |
21:41 WIB
Ditemukan oleh Thomas Edison pada akhir tahun 1800-an, vinyl atau piringan hitam menuai kepopulerannya pada awal 1900-an. Dilansir dari The Sound of Vinyl, awal pemutar piringan hitam modern adalah fonograf yang memiliki dua fungsi, yaitu merekam suara dan memutarnya kembali.
Sepuluh tahun kemudian, fonograf berkembang menjadi gramofon yang memiliki lebih banyak fungsi seperti menggunakan cakram datar. Penggunaan perangkat yang hanya untuk memutar rekaman musik, bukan merekam musik itu sendiri, membuat gramofon jauh lebih mudah digunakan.
Baca juga: Hypereport: Cerita Jay Subyakto Jadi Kolektor Vinyl & Kekagumannya pada Album Guruh Gipsy
Dengan teknologi yang mudah diakses dan terjangkau untuk sebagian besar masyarakat, membuat kepopuleran vinyl kian melejit pada awal abad ke-20. Meskipun sempat meredup beberapa tahun belakangan akibat rilisan digital yang lebih digemari dibandingkan rilisan fisik, namun perlahan vinyl kembali menunjukkan tanda-tanda kepopulerannya kembali.
Namun, saat ini harga vinyl cenderung kurang terjangkau bagi sebagian orang. Di Indonesia, vinyl biasanya memiliki harga di atas Rp200.000. Tetapi, di antara banyaknya vinyl yang kini tersebar di seluruh dunia, terdapat deretan vinyl dengan harga yang terlampau mahal, lho! Apa saja? Yuk, simak daftarnya di bawah ini.
Pada 2015, album ini dinobatkan oleh Guinness Book of World Records sebagai album paling berharga di dunia. Dilansir dari Enterprise Apps Today, piringan hitam ini juga dinobatkan sebagai terlangka dan termahal dalam daftar 10 vinyl termahal di dunia.
Wu-Tang Clan hanya memproduksi satu salinan rekaman ini dengan edisi terbatas. Oleh karena itu, tak heran Departemen Kehakiman Amerika Serikat menjual album ini dengan harga US$4 juta atau Rp62 miliar.
Salah satu album paling terkenal dari grup legendaris asal Inggris ini dibandrol dengan harga US$790.000 atau Rp12 miliar. Dikutip dari Prestige, tingginya harga vinyl ini disebabkan bukan hanya karena album ini merupakan satu-satunya album ganda milik The Beatles, namun juga karena White Album ini merupakan album terakhir dari The Beatles.
Baca juga: Pamor Piringan Hitam Belum Habis, Koleksi Vinyl Menjadi Sumber Cuan
Pasalnya, pembuatan album ini diwarnai perseteruan antar-anggota yang akhirnya membuat grup legendaris ini memutuskan untuk bubar.
Dibandrol dengan harga US$300.000 atau Rp4,7 miliar, vinyl ini telah dirilis sejak 1953 ketika Elvis Presley berusia 18 tahun. Kisah unik yang membuat tingginya harga vinyl ini adalah fakta bahwa Elvis memberikan lagu ini kepada seorang teman sebagai hadiah namun hadiah tersebut hilang dan ditemukan pada 2015 oleh seorang kolektor yang kemudian melelangnya. Saat ini, vinyl tersebut telah berada di tangan Jack White dari The White Stripes.
Album terakhir dari Lennon dan Ono sebelum John Lennon meninggal. Album ini merupakan album pertama comeback-nya sejak John Lennon memutuskan untuk vakum selama 5 tahun. Meskipun menerima ulasan negatif dari Grammy Album of the Year pada 1981, namun album ini tetap dibandrol dengan harga yang tinggi, yaitu US$150.000 atau Rp2 miliar.
Editor: Fajar Sidik
Sepuluh tahun kemudian, fonograf berkembang menjadi gramofon yang memiliki lebih banyak fungsi seperti menggunakan cakram datar. Penggunaan perangkat yang hanya untuk memutar rekaman musik, bukan merekam musik itu sendiri, membuat gramofon jauh lebih mudah digunakan.
Baca juga: Hypereport: Cerita Jay Subyakto Jadi Kolektor Vinyl & Kekagumannya pada Album Guruh Gipsy
Dengan teknologi yang mudah diakses dan terjangkau untuk sebagian besar masyarakat, membuat kepopuleran vinyl kian melejit pada awal abad ke-20. Meskipun sempat meredup beberapa tahun belakangan akibat rilisan digital yang lebih digemari dibandingkan rilisan fisik, namun perlahan vinyl kembali menunjukkan tanda-tanda kepopulerannya kembali.
Namun, saat ini harga vinyl cenderung kurang terjangkau bagi sebagian orang. Di Indonesia, vinyl biasanya memiliki harga di atas Rp200.000. Tetapi, di antara banyaknya vinyl yang kini tersebar di seluruh dunia, terdapat deretan vinyl dengan harga yang terlampau mahal, lho! Apa saja? Yuk, simak daftarnya di bawah ini.
1. Once Upon a Time in Shaolin (Wu-Tang Clan)
Pada 2015, album ini dinobatkan oleh Guinness Book of World Records sebagai album paling berharga di dunia. Dilansir dari Enterprise Apps Today, piringan hitam ini juga dinobatkan sebagai terlangka dan termahal dalam daftar 10 vinyl termahal di dunia. Wu-Tang Clan hanya memproduksi satu salinan rekaman ini dengan edisi terbatas. Oleh karena itu, tak heran Departemen Kehakiman Amerika Serikat menjual album ini dengan harga US$4 juta atau Rp62 miliar.
2. White Album (The Beatles)
Salah satu album paling terkenal dari grup legendaris asal Inggris ini dibandrol dengan harga US$790.000 atau Rp12 miliar. Dikutip dari Prestige, tingginya harga vinyl ini disebabkan bukan hanya karena album ini merupakan satu-satunya album ganda milik The Beatles, namun juga karena White Album ini merupakan album terakhir dari The Beatles. Baca juga: Pamor Piringan Hitam Belum Habis, Koleksi Vinyl Menjadi Sumber Cuan
Pasalnya, pembuatan album ini diwarnai perseteruan antar-anggota yang akhirnya membuat grup legendaris ini memutuskan untuk bubar.
3. My Happiness (Elvis Presley)
Dibandrol dengan harga US$300.000 atau Rp4,7 miliar, vinyl ini telah dirilis sejak 1953 ketika Elvis Presley berusia 18 tahun. Kisah unik yang membuat tingginya harga vinyl ini adalah fakta bahwa Elvis memberikan lagu ini kepada seorang teman sebagai hadiah namun hadiah tersebut hilang dan ditemukan pada 2015 oleh seorang kolektor yang kemudian melelangnya. Saat ini, vinyl tersebut telah berada di tangan Jack White dari The White Stripes.
4. Double Fantasy (John Lennon dan Yoko Ono)
Album terakhir dari Lennon dan Ono sebelum John Lennon meninggal. Album ini merupakan album pertama comeback-nya sejak John Lennon memutuskan untuk vakum selama 5 tahun. Meskipun menerima ulasan negatif dari Grammy Album of the Year pada 1981, namun album ini tetap dibandrol dengan harga yang tinggi, yaitu US$150.000 atau Rp2 miliar. Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.