Rekomendasi Buku Bacaan Musim Panas Barack Obama
14 August 2024 |
06:30 WIB
Barack Obama membagikan daftar buku favoritnya setelah selesai dibaca hingga pertengahan tahun 2024 ini. Setidaknya ada 14 buku yang memikat hatinya. Buku-buku tersebut pun bisa menjadi rekomendasi bacaan yang menarik pada penghujung musim panas tahun ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, mantan presiden Amerika Serikat ini memang kerap memberikan rekomendasi karya maupun hiburan tertentu yang telah ditontonnya. Daftar ini menjadi semacam kaleidoskop pribadinya.
“Saya telah membaca beberapa buku bagus selama beberapa bulan terakhir dan ingin berbagi beberapa yang menjadi favorit. Beri tahu saya jika Anda juga punya rekomendasi buku yang harus dibaca,” tulis Barack Obama melalui akun Instagram terverifikasinya, dikutip Hypeabis.id.
Baca juga: Hypereport: Daftar Pameran yang Siap Digelar Paruh Kedua 2024, Expo Buku hingga Wedding
Buku-buku favorit Barack Obama sepanjang musim panas ini cukup menarik. Tahun ini, daftar bacaan Obama dipenuhi dengan buku dari para tokoh terkenal, dari Hanif Abdurraqib, Percival Everett, Marilynne Robinson, dan masih banyak lagi.
Dari 14 buku yang dibagikan, delapan di antaranya adalah fiksi, sedangkan enam lainnya adalah non fiksi. Sisi menariknya, beberapa penulis juga ada yang berasal dari pendatang baru. Namun, apa yang ditulisnya langsung memikat hati Obama.
Di daftar buku fiksi yang dibagikan, Obama menempatkan karya bertajuk James karangan novelis Percival Everett di bagian paling atas. Ini adalah buku yang terinspirasi dari The Adventures of Huckleberry Finn karangan Mark Twain.
Dalam versi novel Everett, karakternya masih mengikuti kisah Jim yang dalam cerita aslinya melarikan diri dari perbudakan. Jim kemudian memutuskan untuk bersembunyi di dekat Pulau Jackson.
Dari sini, dimulailah sebuah perjalanan berbahaya dan transenden dengan rakit menyusuri Sungai Mississippi menuju janji yang sulit dipahami dari negara dengan jargon ‘bebas’.
Memasuki musim panas ini, Obama juga menyukai novel karya Rita Bullwinkel bertajuk Headshot. Ini adalah novel debut yang impresif dari Rita. Karya pertamanya ini mencoba menyoroti kisah tentang delapan petinju remaja putri terbaik di Amerika Serikat.
Dikisahkan, selama dua hari dalam sebuah turnamen kejuaraan, mereka memiliki agenda padat pertarungan. Pada saat yang sama, para gadis itu juga bertarung dengan masa lalu dan masa depan yang tak pasti.
Novel ini tak hanya berbicara tentang apa yang terjadi di atas ring, tetapi juga di luar ring. Kisahnya akan menyoroti isu-isu perempuan, kompetisi dan hak atas tubuh yang bebas.
Obama juga menyukai satu novel terbaru bertajuk The God of the Woods karangan Liz Moore. Novel ini bercerita tentang Barbara Van Laar yang ditemukan hilang dari tempat tidurnya di perkemahan musim panas.
Kehilangan seorang peserta perkemahan adalah tragedi yang mengerikan. Lebih mengerikan lagi karena Barbara adalah putri dari keluarga kaya yang memiliki perkemahan tersebut. Sebuah misteri mulai teringkat, ketika kakak laki-laki Barbara juga pernah hilang di lokasi yang sama enam belas lalu.
Novel-novel yang disukai Obama benar-benar beragam. Di daftar ini, beberapa novel yang menjadi favoritnya yang lain adalah karya Beautiful Days karangan Zach Williams, Martyr! karangan Kaveh Akbar, Memory Piece karangan Lisa Ko, The Ministry of Time karangan Kaliane Bradley, hingga Help Wanted karya Adele Waldman.
Beralih ke buku nonfiksi, Obama rupanya mengungkapkan ketertarikannya pada buku There’s Always This Year: On Basketball and Ascension karangan Hanif Abdurragib. Ini adalah buku yang akan mengajak pembacanya mengeksplorasi puncak kesuksesan melalui sudut pandang dunia basket, dengan fokus utamanya pada LeBron James.
Di daftar nonfiksi ini, buku Everyone Who is Gone Here: The United States, Central America, and The Making of a Crisis karangan Jonathan Blitzer juga memantik perhatian Obama.
Di buku tersebut, Blitzer menelusuri kebijakan yang cacat dan korupsi selama beberapa dekade yang telah memicu krisis migran Amerika Tengah yang mencari keselamatan di perbatasan AS-Meksiko.
Obama juga menyukai buku Reading Genesis karya dari Marilynne Robinson. Dalam buku baru itu, Marilynne menantang interpretasi tradisional dan fundamentalis tentang apa itu kejadian.
Baca juga: Buku Nusantara Karya Samuel Wattimena, Lestarikan Keindahan Budaya Lewat Perhiasan
Selain itu, buku-buku seperti When The Clock Broke: Con Men, Conspiracists, and How America Cracked Up in The Early 1990s karangan John Ganz, Of Boys and Men: Why The Modern Male is Struggling, Why it Matters, and What to Do About it karangan Richard Reeves, dan The Wide Wide Sea: Imperial Ambition, First Contact and the Fateful Final Voyage of Captain James Cook karya Hampton Sides juga masuk ke daftar buku favorit Obama.
Nonfiksi
Dalam beberapa tahun terakhir, mantan presiden Amerika Serikat ini memang kerap memberikan rekomendasi karya maupun hiburan tertentu yang telah ditontonnya. Daftar ini menjadi semacam kaleidoskop pribadinya.
“Saya telah membaca beberapa buku bagus selama beberapa bulan terakhir dan ingin berbagi beberapa yang menjadi favorit. Beri tahu saya jika Anda juga punya rekomendasi buku yang harus dibaca,” tulis Barack Obama melalui akun Instagram terverifikasinya, dikutip Hypeabis.id.
Baca juga: Hypereport: Daftar Pameran yang Siap Digelar Paruh Kedua 2024, Expo Buku hingga Wedding
Buku-buku favorit Barack Obama sepanjang musim panas ini cukup menarik. Tahun ini, daftar bacaan Obama dipenuhi dengan buku dari para tokoh terkenal, dari Hanif Abdurraqib, Percival Everett, Marilynne Robinson, dan masih banyak lagi.
I’ve read some great books over the last few months and wanted to share some of my favorites. Let me know if you have any recommendations for books I should check out! pic.twitter.com/ATh75yOw7i
— Barack Obama (@BarackObama) August 12, 2024
Dari 14 buku yang dibagikan, delapan di antaranya adalah fiksi, sedangkan enam lainnya adalah non fiksi. Sisi menariknya, beberapa penulis juga ada yang berasal dari pendatang baru. Namun, apa yang ditulisnya langsung memikat hati Obama.
Di daftar buku fiksi yang dibagikan, Obama menempatkan karya bertajuk James karangan novelis Percival Everett di bagian paling atas. Ini adalah buku yang terinspirasi dari The Adventures of Huckleberry Finn karangan Mark Twain.
Dalam versi novel Everett, karakternya masih mengikuti kisah Jim yang dalam cerita aslinya melarikan diri dari perbudakan. Jim kemudian memutuskan untuk bersembunyi di dekat Pulau Jackson.
Dari sini, dimulailah sebuah perjalanan berbahaya dan transenden dengan rakit menyusuri Sungai Mississippi menuju janji yang sulit dipahami dari negara dengan jargon ‘bebas’.
Memasuki musim panas ini, Obama juga menyukai novel karya Rita Bullwinkel bertajuk Headshot. Ini adalah novel debut yang impresif dari Rita. Karya pertamanya ini mencoba menyoroti kisah tentang delapan petinju remaja putri terbaik di Amerika Serikat.
Dikisahkan, selama dua hari dalam sebuah turnamen kejuaraan, mereka memiliki agenda padat pertarungan. Pada saat yang sama, para gadis itu juga bertarung dengan masa lalu dan masa depan yang tak pasti.
Novel ini tak hanya berbicara tentang apa yang terjadi di atas ring, tetapi juga di luar ring. Kisahnya akan menyoroti isu-isu perempuan, kompetisi dan hak atas tubuh yang bebas.
Obama juga menyukai satu novel terbaru bertajuk The God of the Woods karangan Liz Moore. Novel ini bercerita tentang Barbara Van Laar yang ditemukan hilang dari tempat tidurnya di perkemahan musim panas.
Kehilangan seorang peserta perkemahan adalah tragedi yang mengerikan. Lebih mengerikan lagi karena Barbara adalah putri dari keluarga kaya yang memiliki perkemahan tersebut. Sebuah misteri mulai teringkat, ketika kakak laki-laki Barbara juga pernah hilang di lokasi yang sama enam belas lalu.
Novel-novel yang disukai Obama benar-benar beragam. Di daftar ini, beberapa novel yang menjadi favoritnya yang lain adalah karya Beautiful Days karangan Zach Williams, Martyr! karangan Kaveh Akbar, Memory Piece karangan Lisa Ko, The Ministry of Time karangan Kaliane Bradley, hingga Help Wanted karya Adele Waldman.
Buku Nonfiksi
Beralih ke buku nonfiksi, Obama rupanya mengungkapkan ketertarikannya pada buku There’s Always This Year: On Basketball and Ascension karangan Hanif Abdurragib. Ini adalah buku yang akan mengajak pembacanya mengeksplorasi puncak kesuksesan melalui sudut pandang dunia basket, dengan fokus utamanya pada LeBron James.Di daftar nonfiksi ini, buku Everyone Who is Gone Here: The United States, Central America, and The Making of a Crisis karangan Jonathan Blitzer juga memantik perhatian Obama.
Di buku tersebut, Blitzer menelusuri kebijakan yang cacat dan korupsi selama beberapa dekade yang telah memicu krisis migran Amerika Tengah yang mencari keselamatan di perbatasan AS-Meksiko.
Obama juga menyukai buku Reading Genesis karya dari Marilynne Robinson. Dalam buku baru itu, Marilynne menantang interpretasi tradisional dan fundamentalis tentang apa itu kejadian.
Baca juga: Buku Nusantara Karya Samuel Wattimena, Lestarikan Keindahan Budaya Lewat Perhiasan
Selain itu, buku-buku seperti When The Clock Broke: Con Men, Conspiracists, and How America Cracked Up in The Early 1990s karangan John Ganz, Of Boys and Men: Why The Modern Male is Struggling, Why it Matters, and What to Do About it karangan Richard Reeves, dan The Wide Wide Sea: Imperial Ambition, First Contact and the Fateful Final Voyage of Captain James Cook karya Hampton Sides juga masuk ke daftar buku favorit Obama.
Daftar Lengkap Buku Rekomendasi Barack Obama di Musim Panas 2024
Fiksi- James karangan karangan Percival Everett
- Headshot karangan Rita Bullwinkel
- The God of the Woods karangan Liz Moore
- Beautiful Days karangan Zach Williams
- Martyr! Karangan Kaveh Akbar
- Memory Piece karangan Lisa Ko
- The Ministry of Time karangan Kaliane Bradley
- Help Wanted karya Adele Waldman
Nonfiksi
- There’s Always This Year: On Basketball and Ascension karangan Hanif Abdurragib
- Everyone Who is Gone Here: The United States, Central America, and The Making of a Crisis karangan Jonathan Blitzer
- Reading Genesis karya dari Marilynne Robinson
- When The Clock Broke: Con Men, Conspiracists, and How America Cracked Up in The Early 1990s karangan John Ganz
- Of Boys and Men: Why The Modern Male is Struggling, Why it Matters, and What to Do About it karangan Richard Reeves
- The Wide Wide Sea: Imperial Ambition, First Contact and the Fateful Final Voyage of Captain James Cook karya Hampton Sides
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.